4 : Reality

88 10 4
                                    

Disclaimer :
FANFICTION REMAKE

All caracters belong to Masashi Kishimoto

Title :
Dandelion

Cast :
Naruto Namikaze
Sakura Haruno

Genre :
Family & Romance

Rating : T

Author : Viselle

Warning : OOC | AU | Gaje | Typo | Fanfic Remake | Long Chapter

.

.

Happy Reading

.

.

>>>

Begitu banyak yang tersembunyi di balik senyuman itu, duka, tangis, ketakutan, dan kerapuhan. Bagaimana bisa kau menyimpannya sendirian, di tubuh mungilmu itu?

>>>

Bab IV

Reality

>>>











Naruto mengemudikan mobil ayahnya dengan lihai menyusuri jalanan kecil, memanfaatkan dengan baik pengetahuannya tentang kota kelahirannya itu menuju Sekolah Dasar satu-satunya di kota itu secepatnya.

Ia seharusnya sudah bisa menduga hal itu. Dengan melihat sikap protektif yang berlebihan dari orangtuanya dan orang-orang di sekitarnya. Ia seharusnya sudah bisa menduga jika Sakura sudah memiliki anak. Hal itulah yang ibunya maksud dengan 'banyak penyesuaian'. Tentu saja akan butuh banyak penyesuaian jika menyangkut seorang anak.

Ia melirik wanita yang duduk di sampingnya, wanita itu nampak sangat pucat, terlihat begitu khawatir. Hal itulah yang membuatnya segera berlari kembali ke klinik, dan meminta kunci mobil pada ayahnya, tanpa memberikan alasan jelas mengapa ia memerlukan kendaraan beroda empat itu. Dengan cepat ia melajukan mobil dan menyuruh Sakura naik ke kursi penumpang.

Namun yang paling tidak ia mengerti adalah Sakura. Kepanikan wanita itu berlebihan, padahal wanita itu hanya terlambat beberapa menit saja. Sekarang wanita itu duduk mematung di sebelahnya dengan tatapan terpaku ke jalan di depannya.

"Kita akan segera sampai." Hanya itu kalimat penghiburan yang bisa ia katakan. Serta sebuah tepukan pelan di bahu Sakura.

"Setahun penuh," bisik Sakura. "Selama setahun penuh aku memastikan hal ini tidak akan pernah terjadi. Bahwa aku tidak akan pernah terlambat, tapi sekarang..."

Sakura menelan ludah sementara Naruto kembali berkonsentrasi pada jalan di depannya. Dalam hati ia merutuk kecepatan mobil ayahnya yang hanya bisa dipacu sampai 30 km/jam.

"Tenanglah." Nada bicara Naruto terdengar tegas dan mantap. "Kita hampir sampai. Kau Cuma terlambat sekitar lima belas menit."

Sakura menoleh cepat pada Naruto, mata hijau cerah nya yang menakjubkan itu berkaca-kaca. "Kau tidak mengerti."

NARUSAKU : DANDELIAONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang