Disclaimer :
FANFICTION REMAKEAll caracters belong to Masashi Kishimoto
Title :
DandelionCast :
Naruto Namikaze
Sakura HarunoGenre :
Family & RomanceRating : T
Author : Viselle
Warning : OOC | AU | Gaje | Typo | Fanfic Remake | Long Chapter
.
.
Happy Reading
.
.
>>>
Ini liburan yang sempurna. Aku, kau, dan bocah kecil yang begitu bersemangat berpetualang.
>>>
Bab VII
Best Holiday Ever
>>>
Akiio Sabaaku begitu mirip dengan ibunya. Berambut merah muda, wajah mungil dan bermata besar. Hanya warna matanya yang mirip ayahnya serta kulitnya yang putih yang sama diwarisinya dari sang ayah. Selebihnya ia terlihat seperti ibunya. Bagi Naruto melihat Akiio sama dengan melihat Sakura versi bocah laki-laki, meski bocah itu tidak memiliki poni nakal yang panjang di antara alis seperti ibunya—rambut bocah itu dipotong pendek di atas telinga. Dan berinteraksi dengan bocah itu adalah tantangan dan pengalaman baru baginya.
Akiio Sabaaku adalah anak yang menggemaskan. Anak itu tidak mau diam, selalu bergerak. Bocah itu menarik Naruto ke semua bagian saat mereka sampai di stasiun kereta gantung. Selalu ingin tahu, ada ribuan pertanyaan di kepalanya, dan tak segan mengutarakannya, untungnya sampai saat ini Naruto selalu dapat menjawab pertanyaan bocah berusia enam tahun itu.
Saat mereka naik gondola, bocah itu menempelkan wajahnya di jendela kaca, tampak begitu terpesona dengan pemandangan yang tersaji di bawahnya. Pepohonan yang mulai ditutupi salju, danau yang mulai membeku, rumah-rumah di kota yang tampak seperti kotak-kotak kecil di kejauhan, semua itu membuatnya begitu girang dan terkagum-kagum. Ia menunjuk ke berbagai arah, dan menanyakan nama tempat yang ia tunjuk pada Naruto—anak itu benar-benar melupakan keberadaan ibunya. Dengan sabar Naruto menjawab setiap pertanyaan, dan saat pria itu tampak kesulitan memberi penjelasan, Sakura akan membantunya.
Ketika mereka turun dari gondola anak itu bercerita dengan antusias tentang pengalamannya naik kereta gantung.
"Temanku Makoto bilang kalau naik kereta gantung itu menyeramkan," ujarnya.
"O ya? Apa tadi kau takut?" tanya Naruto, meski sebenarnya ia sudah tahu jawabannya.
Akiio menggeleng. "Sama sekali tidak," sahutnya, "tadi itu keren, tidak menakutkan sama sekali." Bocah itu terlihat begitu bangga.
Naruto mengacak pelan rambut Akiio dengan tangan besarnya. "Bagus. Anak lelaki memang tidak boleh takut."
"Aku tidak takut, Naruto-ji," ujar Akiio diikuti cengiran lebar di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NARUSAKU : DANDELIAON
FanfictionFANFICTION REMAKE cerita ini milik kak [ Viselle ], saya hanya remake cerita nya tanpa ijin, kalau ada kak [ Viselle ] baca ff ini dan menyuruh saya hapus, maka saya akan menghapus nya, saya hanya merubah nama caracter dan mengubah sedikit cerita u...