Kami mungkin penjahat dicerita mereka, tapi pernahkah kalian mencoba untuk melihat dari sudut pandang kami? Tidak, manusia terlalu egois untuk hal itu. Mereka hanya bisa menganggap diri mereka baik dan yang lain jahat.
***
Semuanya bermula semenjak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kisah kami
Haidar bilal atmanegara, pembalap F1 termuda dari indonesia mencetak kemenangan bersejarah setelah musim ini mendapatkan 25x kemenangan dan mengalahkan presentasi rekor max verstappen dengan presentasi rekor kemenangan 91,47% pada musim ini..
Klik
"minggir gue gantian nonton" cetus kanaya setelah mengganti siaran tv.
"apaan sih ganggu banget orang lagi nonton!" azzam berusaha mengambil remote dari tangan kana, namun usahanya nihil karena kana jauh lebih tinggi darinya.
"udah malem, belajar sana besok ujian" kana berjalan melewati azzam lalu duduk di sofa tunggal dengan setoples camilan di pangkuannya.
"balikin lah!"
"kana! kamu ga bisa berhenti gangguin azzam?! biarin dia, bantu bunda sini didapur, anak cewe kok gatau bantu-bantu bundanya sama sekali" tegur bunda dari arah dapur, sontak azzam memeletkan lidahnya setelah mendapatkan kemenangan mutlak.
kana mengernyitkan alisnya kesal lalu melempar remote kearah azzam, membuat pria yang baru menginjak kelas 8 smp itu meringis.
"ssh taik lo" sinis azzam
"mulut lo ya!" kana sudah mengambil ancang-ancang untuk memukul azzam, tapi tindakannya itu berhasil dihentikan oleh teriakan sang bunda dari arah dapur.
"KANA!"
"dia maki-maki duluan tau!" ujar kana tak terima dengan perlakuan bundanya.
"berani kamu bantah saya?! Itu saudara kamu!" bentak bundanya yang kini sudah menatap kana dengan tatapan marah.
Seperti itulah hidup kana, tak akan ada yang membelanya. kana hidup hanya untuk mengalah tanpa boleh sedikitpun mengungkapkan perasaannya, sejak kecil kana di didik sangat keras hingga ia tumbuh menjadi gadis yang sulit mengungkapkan isi hatinya dan lebih banyak tertutup.
Ayah kana sudah meninggal sejak kana menginjak bangku kelas 6 sd, mungkin ia bisa di cap durhaka karna bukannya sedih kana justru bersyukur ayahnya sudah tiada, setidaknya sejak saat itu rasa sakit kana berkurang.
Tapi, setelah ayahnya meninggal hidup kana tidak semerta-merta bahagia. Ia tetap harus memikul beban karena perekonomian keluarga anjlok semenjak ayahnya tidak ada, kana harus bekerja part time untuk memenuhi kebutuhannya.
Bunda kana bekerja sebagai pemandu karaoke disebuah bar, dan penghasilannya tak cukup menutupi kebutuhan rumah karena gaya hidup bundanya yang terbilang cukup mewah, ia sering egois membeli barang mahal hanya untuk dirinya sendiri dan azzam adik kana.
ּ᥀̱۟ 🌷
Tok tok tok Tut tut..Tut tut
Suara bising yang berasal dari alarm dan ketukan pintu saling bersahutan, menggema keseluruh ruangan, namun seakan tak peduli seorang pria yang masih terbalut selimut justru semakin mengeratakan pelukannya pada guling.
"idar bangun, ada yessi" terdengar suara kakak perempuan haidar--githa dari sebrang pintu, namun pria itu memilih untuk tak mempedulikannya.
"abang bangun yessi dateng, kok belum bangun" suara yang awalnya berasal dari githa, kini berubah menjadi suara kesya--mama haidar dan githa,
Pasti githa memanggil kesya untuk membangunkannya karena ia tau adiknya itu tak mungkin mengabaikan ucapan mamanya. Githa sialan, batin haidar.
"iya ma, bangun kok" dengan langkah gontai haidar beranjak dari kasur king size nya menuju pintu.
Cklek
"siap-siap ya, yessi nungguin dibawah" setelah kesya melenggang pergi, datang seorang anak laki-laki berusia 4 tahun menghampirinya.
Piyu, keponakan haidar dan anak dari githa. "bang idar aku udah tau cara main catur, ayuk main"
Haidar menggeleng malas keponakannya itu sungguh ajaib. Saat anak seusianya bermain bola atau petak umpet, piyu justru lebih memilih bermain catur, dam, kartu as, dan gaple.
Pria itu menganggruk kepalanya sambil menguap. Ia sungguh masih sangat mengantuk sekarang, haidar bahkan tampak tak peduli akan keberadaan yessi--kekasihnya.
Di usianya yang baru menginjak 20 tahun, haidar sudah berprofesi sebagai pembalap F1 termuda di indonesia. Hobi yang ia tekuni sedari kecil kini menjadi sumber uang baginya, tak jarang dulu haidar kecil sering mengikut balap gocar, dengan jumlah 320 balapan, bilal menang sebanyak 50 kali podium, 96 kali pole position, dan facelift 25 kali.
Karena profesi yang ia jalani, ia juga mampu memegang perusahan kakak iparnya di bidang otomotif. JYF otomotif adalah cabang dari induk perusahaan terbesar kedua di indonesia yakni JYF office yang dipegang oleh raffa--kakak ipar haidar atau suami dari githa.
Disamping profesinya sebagai CEO perusahaan, haidar juga sedang menempuh pendidikan di universitas angkasa jurusan teknik mesin. Satu kata yang dapat mendefinisikan hidup haidar saat ini, sempurna.
ּ᥀̱۟ 🌷
Seorang pria menuruni anak tangga, dengan setelan celana kain hitam, kaos putih yang dilapisi jaket kulit hitam, dan sebuah sneakers putih, haidar tampak begitu rapi dan tampan. Tak lupa piyu yang mengikutinya dari belakang bak ikan remora yang selalu berada di sekitar ikan hiu.
Haidar melihat yessi tengah duduk bersama keluarganya di ruang makan, tampak begitu harmonis dan bahagia. Tak dapat dipungkiri, hubungan yessi dan bilal memang sudah diberi lampu hijau oleh kedua keluarga, hubungan yang baru menginjak 2 tahun itu terasa begitu cepat karena usaha keras yessi.
Haidar sama sekali tak peduli dan hanya menjalaninya saja, lagi pula hubungan itu ia jalani hanya atas dasar rasa kasihan karena yessi terus mengejarnya.
"sayang udah siap aja? " yessi yang menyadari haidar berjalan tergesa-gesa mulai menghampiri kekasihnya itu.
"aku bawain sarapan makan dulu yuk ada brownies juga" yessi memeluk lengan haidar dengan mesranya, pria itu sama sekali tak menolak dan mengikuti yessi yang menuntunnya menuju meja makan.
Setelah puas mengisi perut, haidar pun beranjak dari kursinya. Hal tersebut pun menarik perhatian orang-orang disekitarnya.
"mau kemana dar?" tanya githa yang masih sibuk menyuapi piyu dengan telaten.
"kuliah" jawab haidar singkat, pria itu lalu menghampiri sang mama dan menyaliminya.
"haidar berangkat ya ma"
"hati-hati ya bang"
Haidar mengangguk lalu melenggang pergi, yessi hanya dapat melihat punggung haidar yang kian menjauh. Lagi-lagi keberadaannya seperti angin lalu bagi pria itu.
"haidar jutek banget ya ke aku ma" adu yessi memelas.
"sabar ya sayang, nanti juga kamu bisa rebut hati dia kok" ujar kesya dengan senyum.
"tapi udah 2 tahun ma" yessi menunduk lesu.
"haidar emang kayak kulkas 2 pintu, tapi kalo udah jatuh cinta langsung jadi orang gila" cetus githa berusaha menenangkan yessi.
"aku berangkat kerja dulu ya dek, piyu jangan nakal-nakal sama bundanya ya" raffa mengusap surai piyu lalu beralih mencium kening githa.
"hati-hati ya mas"
"sosweet banget sih jadi iri" ucap yessi sembari terkekeh geli membuat githa dan raffa salah tingkah.
