Kami mungkin penjahat dicerita mereka, tapi pernahkah kalian mencoba untuk melihat dari sudut pandang kami? Tidak, manusia terlalu egois untuk hal itu. Mereka hanya bisa menganggap diri mereka baik dan yang lain jahat.
***
Semuanya bermula semenjak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Awal pertemuan
Seorang gadis dengan seragam sma terlihat berlari tergesa-gesa sambil sesekali melirik arloji di pergelangan tangannya, kana berusaha tak terlambat lagi hari ini. Kemarin kana sempat terlambat dan mendapatkan hukuman menyapu halaman belakang sekolah, masalahnya halaman itu luas bak bandara pesawat. Siapa yang tidak trauma kalau begitu?
"aww"
Tiba-tiba kana meringis kesakitan saat merasakan rasa nyeri dibagian perut, sepertinya itu efek ia belum makan dari semalam. Kana memutuskan untuk mampir disebuah minimarket dan membeli sebuah roti dan susu.
Saat sedang memilih susu, seseorang tampak memperhatikan kana. Setelah mendapatkan susu kesukaannya gadis itu lantas membayar semua belanjaan dan keluar dari minimarket.
Hampir saja kana akan membuka bungkus roti, pandangannya tanpa sengaja menangkap seorang ibu dan anak perempuannya yang sedang terduduk dipinggir jalan dengan keadaan yang sangat lusuh.
Anak perempuan itu tampak menangis sambil memegangi perutnya, "kayaknya dia laper deh" cicit kana merasa kasihan.
Kana menghampiri ibu dan anak itu, "bu, anaknya kenapa?" tanya kana tanpa basa-basi.
"sakit perut nak, kita belum makan dari 2 hari yang lalu" sang ibu mengusap bulir air mata yang terus menetes dipipinya.
"eemm ini bu, saya cuma ada ini, buat ibu aja" kana memberikan roti dan susunya, tak lupa ia menambahkan selembar uang 50 ribu.
"e-engga usah nak, saya bukan pengemis"
"saya ikhlas bu, anggap aja ini rejeki dari tuhan ya" dengan ragu-ragu ibu itu akhirnya menerima tawaran kana sambil tersenyum.
"terimakasih banyak nak, kamu anak baik semoga hidupmu selalu bahagia" si ibu mengusap surai kana. Hangat, itu yang kana rasakan.
Gadis itu tersenyum pilu lalu melenggang pergi, ia bahkan hampir lupa perutnya juga perlu diisi. Kana melihat arlojinya, pukul 06:45. 15 menit lagi kana akan terlambat, ia pun memutuskan untuk kembali berlari.
Saat ingin pergi, tiba-tiba saja sebuah tangan kekar menahannya. Kana berbalik dan mendapati seorang pria tampan tengah menatapnya dingin, pria itu tampak familiar tapi kana tidak ingat.
Glek
"a-ada apa ya kak?" tanya kana memberanikan diri.
"yaampun gue bikin salah apa ya?!" ucap kana dalam hati.
Tanpa sepatah katapun pria itu memberikan kana 5 buah roti dan 18 kotak susu. APA-APAAN, batin kana.
"eh? buat apa ya?" tanya kana lagi.
"lo" jawabnya singkat, kana menyatukan alisnya heran.
Saat pria itu akan beranjak pergi, kana menarik jaketnya. "tunggu kak, Kakak nyuruh saya jualan susu sama roti? Maaf saya masih sekolah" kana menyondorkan kantong yang dipenuhi susu dan roti itu.