Kami mungkin penjahat dicerita mereka, tapi pernahkah kalian mencoba untuk melihat dari sudut pandang kami? Tidak, manusia terlalu egois untuk hal itu. Mereka hanya bisa menganggap diri mereka baik dan yang lain jahat.
***
Semuanya bermula semenjak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Apresiasi
Waktu sudah menunjukkan pukul 15:45 tapi kana masih belum menemukan rumah si pembalap, sudah hampir 5 kali kana berjalan mengelilingi kompleks perumahan elit tapi tak kunjung mendapatkan petunjuk.
Kata naomi seharusnya pembalap itu tinggal di kompleks bramasta, tapi ia tak tahu pasti alamat rumahnya. Jika saja ada seseorang, setidaknya ia tak perlu membuang banyak waktu dan tinggal bertanya. Tapi perumahan itu sangat sepi, apa seperti ini kehidupan orang kaya?
Sepertinya tuhan mendengarkan keluh kesah kana, karena akhirnya ia bertemu seorang satpam yang tengah berkeliling, kana berlari menghampiri satpam tersebut.
"pak maaf mau nanya, bapak tau rumah cowok pembalap ga?" tanyanya, satpam itu menatap kana heran.
"pembalap? Balap karung?" tanya satpam itu tak mengerti.
"ih yang pembalap naik mobil kurus itu loh pak" ujar kana mencoba menjelaskan, ia benar-benar sudah lelah untuk sekedar mengingat nama.
Seharian ini kana hanya makan satu roti dan minum sekotak susu, belum lagi ia harus mencari rumah si pembalap itu. Sungguh merepotkan.
"mas haidar?" mata kana tampak berbinar mendengar ucapan si satpam, ia mengangguk antusias, akhirnya kana menemukan pria itu!
"maaf neng, mas haidar ga bolehin fans tau rumahnya, takutnya mengganggu"
"tapi pak saya bukan fans dia! Sa-saya cuma disuruh jualan roti sama dia, jadi saya mau kasih uang hasil jualan ke dia" jelas kana muram.
"fansnya mas haidar alesannya mah aneh-aneh banget, kemarin ada yang ngaku karyawan pinjol, sekarang tukang jualan roti" gumam si satpam berbisik.
"pak saya bukan fans dia! Suer deh!" terang kana dengan menampilkan jari telunjuk dan jari manisnya.
Tak lama kemudian terdengar suara mobil sport dari kejauhan, mobil itu terlihat melambat dan berhenti tepat disebelah si satpam. Si pengemudi mobil menurunkan kaca mobilnya sedikit, terlihat satpam dan pengemudi mobil itu tengah mengobrol.
Tak berselang lama satpam pergi, lalu pintu mobil terbuka dan menampakkan tubuh jenjang haidar dengan kacamata hitam yang bertengger sempurna ditulang hidungnya. Mungkin jika fans haidar melihatnya secara langsung mereka bisa pingsan ditempat.
"nyari gue?" tanya haidar dingin sambil melepas kacamata dan melipatnya.
"ah iya kak akhirnya ketemu" kana melepaskan tasnya, lalu merogoh sesuatu didalam sana.
Haidar hanya memperhatikan gerak gerik kana, gadis itu lalu menyodorkan selembar uang 50 ribu kepada haidar.
"ini kak tadinya dapet 71 ribu, karena yang kejual cuma 4 roti dan 17 susu, sisanya aku makan maaf ya" haidar semakin keheranan melihat uang ditangan kana, apa gadis itu sedang bercanda?