8.

72 5 0
                                    

sebelum kalian mulai baca, mending langsung vote aja dulu, enjoy....
1 vote, 1 spirit

ini sudah seminggu natha tinggal di kosan barunya, kini ia sudah seperti anggota lama kosan tersebut. pagi ini mereka berkumpul di ruang makan untuk berbincang-bincang antara penghuni kost dengan sarapan pagi yang dibuat oleh gia.

"eh sumpah kak, ini enak banget." ucap natha ketika menyuapkan omlet telurnya. gia yang mendengar itu langsung tersenyum angkuh seperti menunjukan ' iyalah gue yang masak '.

"biasa aja ah,". ucap sagala.

"hana dul set,". bisik joy.

"apasih, kalo gamau makan buang aja!" ucap gia melipat lengan bajunya yg panjang. "lagipula natha kan Muji gue gak ngerugiin lo juga!". sagala yang mendengar itu terlihat puas, Karna baru saja ia memancing serigala marah.

"nah kan pasturi lagi berantem,". ucap david sambil menunjuk kearah mereka berdua. "GAK!". ucap gia Dan sagala secara serentak. mereka melihat kearah satu sama lain Dan memalingkan muka.

"najis gua punya istri kayak dia,".

"lah gua juga najis punya suami bentukannya kayak lo,". sagala yang mendengar itu langsung tertawa paksa. "siapa yang gamau sma gua? gua punya uang, gua punya rumah, mak gua baik,". flexing sagala yang membuat penghuni kost disana merolling mata mereka. "gua lah,".

setelah perdebatan antara penghuni kost tadi membuat perut natha sakit dikarenakan tertawa tebahak-bahak, melihat muka sagala yang sangat lucu kemudian jawaban gia yang lucu juga. kini wanita itu terbaring di tempat tidurnya yang nyaman sembari melihat dinding-dinding langit.

"ah bosen banget gue, mending urus skripsi ajalah,". ucap natha kepada dirinya. ia langsung membangkitkan dirinya dan pergi mengambil laptopnya dimeja belajarnya. ia mulai mengetikan kata demi kata di skripsinya itu.

°*

"huftt pegel banget,". natha meregangkan tangan dan kakinya, kemudian ia melihat kearah jam hitam yang tertempel pada dinding kosannya, "anjir perasaan tadi baru jam 2, masa sekarang udah jam 7 sih?" keluh natha.

tok tok tok

natha membukakan pintu hitam tersebut, dan dibalik pintu itu menampakan seorang wanita, "min, dateng-dateng gak ngomong". ucap natha ketika melihat Mindy yang malam itu dateng ke kosannya. ketika natha membukakan pintu, Mindy langsung melangkahkan kakinya kedalam kosan natha Dan merebahkan tubuhnya.

"gue capek,". ucap Mindy. natha yang melihat itu langsung menutup pintu lalu terduduk diam di pojok kasur. "kenapa?" tanya natha. namun Mindy hanya terdiam dan seperti tidak mau membalas pertanyaan natha.

"lo udah makan,". mendengar itu, Mindy sontak menggeleng Karna tentu saja ia lapar. "mau makan apa?" Tanya natha, Mindy menjawab ' terserah ' dengan bisikan yang pelan.

"lo kenapa sih?" kini natha melayangkan tangannya kearah jidat mindy untuk mengecek apakah suhu badan wanita itu panas. namun ketika dicek, wanita itu berada pada suhu normal.

"ayok makan,". ajak natha sembari menarik tangan Mindy agar tubuh wanita itu bangkit.

°*

mereka berdua kini berjalan kearah meja makan kosan untuk melihat apakah penghuni kost berkumpul atau tidak. jika tidak mereka akan keluar untuk mencari makan, dan jika para penghuni kost berkumpul, mereka akan join walau Mindy bukan bagian dari kosan itu.

"eh natha,". sapa gia dari balik dapur. "sini! makan, gue buat soto,". lanjutnya. natha yang mendengar itu tersenyum gembira kearah gia dan menarik tangan sahabatnya itu untuk ikut dengan ya kearah meja makan.

"siapa tuh nat?" Tanya david ketika melihat Mindy dengan wajah sedihnya. "temen gue kak,". David hanya mengangguk paham.

gia membawa semangkuk besar soto untuk ditaro di tengah mereka, Dan joy membawa mejikom berisi nasi. "ayo makan,". ajak gia.

"kamu namanya siapa?" Mindy yg mendengar itu langsung menjawab dengan halus. "Mindy kak,". gia hanya mengangguk.

"Leo mana kak?" tanya natha Karna sedari pagi mereka berkumpul Leo tidak terlihat batang hidungnya. "palingan pergi sama temennya,". ucap joy sambil menyuapkan kuah kuning bercampur dengan nasi kemulutnya. natha yang mendengar itu hanya mengangguk.

°°°

"lo kenapa min? bilang aja sama gue, siapa tau gue bisa bantu,". ucap natha yang Masih melihat Mindy yang Masih lemas.

"galenn-" ucap Mindy dengan nada yang sedih.

"kenapa Galen?" natha penasaran, ada apa dengan pria tersebut sehingga temannya ini bisa menangisinya. "dia Masih belum move on sama cinta pertamanya,". DEGG pertanyaan Mindy tersebut membuat natha kaget bukan main. pasalnya minggu-minggu ini mereka terlihat baik-baik saja.

"hah?"

"iya, jadi kemarin Galen pulang2 mabok ke apart gue. terus dia ngelantur tentang cinta pertamanya,". jelas Mindy sambil menangis. "duhhh udah min, gausah nangis,". natha mengelap air mata Mindy yang terjatuh. ini adalah kejadian yang jarang sekali terjadi, biasanya yang menangis adalah dirinya, sekarang adalah sahabatnya.

"itu cuman ngelantur biasa kali, namanya juga mabok,". natha berusaha menyenangkan Mindy yang sudah segukan perkara galen. "gak nat, ini beda. dia bener-bener nganggep gue cinta pertamanya yang udah mati itu,". natha yang mendengar itu langsung terkejut yang kedua kalinya.

wanita itu terkejut karna ternyata cinta pertama Galen sudah meninggal.

"udah, mungkin dia belum ngikhlasin. jangan dibawa kehati, dia sayang kok ke lu. gue liat dari cara dia ngetreat lo kemaren,". Mindy yang mendengar itu langsung menghapus air matanya. wanita itu mencoba menahan tangisnya.

"serius ya?", natha mengangguk. "udah gausah sedih lagi, udah kayak orang kesambet setan min, asli." ucap wanita itu dengan pembawaan yang lucu. Mindy yang mendengarnya pun mulai tersenyum.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bitter Love | JemaisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang