ini sudah hari ke 3 natha membereskan barang2nya di kos lamanya itu, sudah ada beberapa barang yang sudah dipindahkan ke kosan barunya, seperti lemari, sofa, Dan meja rias. wanita itu tampak kelelahan setelah 3 hari belakangan ini sibuk membereskan barang2nya. ini adalah hari terakhir ia di kosannya ini, sebelum ia pindah ke kosan barunya.
sebelum ia berpindah kosan, natha sudah memikirkan untuk memberikan bingkisan perpisahan ke para penghuni kost disana. ia membeli beberapa parsel untuk dibagikan. wanita itu mengetuk setiap pintu yang ada disana.
tok...tok... wanita itu mengetuk kamar nomor 2
"bang ari, ini parsel dari aku. diterima ya!" ucap natha sambil menyodorkan parsel tersebut. "terimakasih natha, semoga kosan yang baru lebih buat kamu nyaman ya," ucap Ari sambil mengambil parselnya.
tok...tok... wanita itu mengetuk kamar nomor 4
"bang Ahmad, ini parsel." natha menyodorkan parsel tersebut Dan langsung diterima oleh pria didepannya. "dalam rangka apa nat?" Tanya pria tersebut. "gue bakal pindah kosan bang," pria tersebut mengangguk paham ketika mendengar kata 'pindah'. "yowes, semoga nyaman ya dikosan barunya. ini makasih lo ya." ucap Ahmad sambil mengangkat parselnya.
kegiatan itu berlangsung sampai wanita itu berdiri didepan kamar nomor 12
tok...tok...
"mbakk Eka!" teriak kecil natha ketika pintu bertuliskan nomor 12 itu belum kunjung dibuka.
akhirnya setelah 10 menit natha berdiri didepan pintu, pintupun dibuka oleh seorang wanita yang tampak berantakan. wanita itu tampak meluncurkan air matanya ketika membuka pintu yang bernomor 12 tersebut.
"mbak Eka, kenapa?" kaget natha yang melihat muka Eka yang dipenuhi air mata. "gap—papah," jawab eka tersendu-sendu. natha menaruh parselnyadilantai dan segera memberi pelukan hangat ke Eka. "lo beneran pindah, nat?" tanya eka. "iya mbak, ini cukup sedih sih buat gue. tapi ya mau gimana lagi, kampus gue lebih deket dari kosan ini, apalagi belakangan-belakangan ini gue harus sering ke kampus." jelas natha yang membuat Eka semangkin nangis kejer.
"ini gara-gara gue ya nat?" Tanya eka kembali, wanita itu menatap natha dengan tatapan sendu. mau tak mau natha harus menjawab dengan jawaban yang tidak menyakiti wanita didepannya itu. "gak kok mbak, ini pure kemauan gue aja," ucap natha sambil melepaskan pelukannya. kemudian natha mengambil parsel yang tadi ia bawa, lalu memberikannya ke Eka.
"makasih ya mbak udah jadi tetangga gue selama 8 bulan ini," Eka hanya bisa mengangguk. Menurut Eka, natha adalah penghuni kost disana yang paling peduli dengannya, apalagi dengan hubungannya dengan dimas. menurutnya natha adalah malaikat penjaga hubungan Karna hanya natha yang ia percaya untuk memberikan solusi tentang toxic relationship yang ia alami walau kadang ia tetap ngeyel dan balik lagi dengan dimas.
°°°
malam yang sangat melelahkan namun berkesan bagi wanita itu. ini adalah malam terakhir yang akan ia habiskan untuk tidur dikosan lamanya, mengingat flashback tentang kosan ini.
"hufttt...akhirnya bisa tiduran juga," natha menghela nafas Dan mulai memandang langit-langit kamarnya.
"sedih juga ya ninggalin kosan yang udah lo tinggalin selama 8 bulan," ucap natha dengan tatapan kosong memandang langit-langit kamar.
"tapi ini semua gue lakuin demi kelangsungan hidup gue, biar ga keganggu pas ngerjain s word" natha menyadarkan dirinya lalu bangun dari tidurnya.
"tapi kosan ini memorial banget buat gue," natha mulai tersenyum-senyum sendiri ketika ia mengingat masa-masa kisah cinta natha dan yasha dimulai di kosan ini. yasha yang sering datang menjemput natha setiap hari, natha yang sering kelonan bareng yasha dikamar ini, pecel pinggiran deket kos yang biasanya setelah pulang kuliah mereka berdua makan disana, dan Masih banyak hal lainnya.
tanpa natha sadari ia sudah menjatuhkan beberapa tetes air matanya yang membuat seprei kasurnya lumayan basah. ketika wanita itu mencoba mengingat kenangan baik dari hubungannya dengan yasha malah kenangan buruk yang singgah dipikirannya itu.
sudah 2 bulan semenjak yasha diangkat menjadi wakil ketua bem hubungan mereka semangkin renggang. yasha kebanyakan menghabiskan waktunya untuk mengurusi organisasi2 kampusnya Dan sering melupakan natha, sedangkan natha lebih mengurusi jalan hidupnya Dan sering meminta kepedulian yasha terhadap dirinya. kini mereka berdua sudah tidak satu tujuan lagi, namun Karna cinta natha yang begitu besar. ia lebih memilih diam dan terus pura-pura merasa dicintai.
malam itu hanya penuh tangisan dari mulut wanita berambut panjang tersebut.
*°
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
jangan lupa vote ya sayang2ku enjoy the next part...