01-Bundir

1.5K 135 8
                                    

TINGGALKAN JEJAK BERUPA VOTMEN YA SATT!

TINGGALKAN JEJAK BERUPA VOTMEN YA SATT!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Semuanya......"

Pemuda bersurai coklat itu merentangkan kedua tangannya menghadap gelapnya langit yang mendung,ia berdiri dipembatas rooftop tanpa rasa takut sedikitpun.

"Selamat tinggal" ucapnya seraya tersenyum begitu manis untuk pertama kalinya dan terakhir kalinya.

Lalu

Iapun menjatuhkan dirinya,melepaskan semua beban hidupnya,rasa sakitnya,kekecewaannya,bersama jiwa raganya.

Dalam hitungan detik

BRUK!!

tubuh pemuda itu menghantam sebuah mobil entah milik siapa yang terparkir disana tepat dibawah dimana ia,Hasa Mahendra melakukan aksi bundirnya.

Sedangkan ditempat lain...

Disebuah jembatan besi dengan sungai yang mengalir deras dibawahnya,seorang pemuda manis tengah berdiri dipembatas besi jembatan tersebut,ia menatap pemandangan arus sungai yang mengerikan dengan tatapan kosong.

"Ini batas gw" gumamnya lirih, tersirat kelelahan diwajah indahnya,air bening terus menerus mengalir dari matanya,ia menangis tanpa terisak dan tanpa berekspresi apapun selain ekspresi tenang namun lelah.

Tak ada lagi yang harus dia lakukan didunia yang sama sekali tak menganggapnya ada,ia benar benar mencapai batasnya,ia sudah tak bisa memaksakannya lagi,dirinya sudah terlalu menerima banyak luka,baik mental or fisik.

Meskipun ia selalu menutupinya dengan sifat sikap bar bar,nakal,bego, toxic,dan tentu saja senyuman nya,namun sekarang itu semua sudah terbongkar,kepalsuan itu telah lenyap digantikan dengan dirinya yang penuh dengan kehampaan.

Dirinya yang sebenarnya!

Hidupnya cukup sampai disini

Biarkan ia bebas

Biarkan ia bahagia

Meskipun bukan lagi didunia ini

Entah ia akan masuk surga atau neraka, sepertinya itu tak terlalu menyakitkan dibanding siksaan didunia yang ia alami selama ini?

Entahlah

Dia tak peduli

Dia hanya ingin pergi dari mereka semua.

"Saatnya pulang" lirihnya lagi hendak melangkahkan kakinya namun terhenti kala mendengar banyaknya derap langkah kaki dan teriakan orang orang yang sangat ia kenal keluar dari beberapa mobil yang asal parkir Disana.

Ia berbalik masih dalam posisi yang sama.

"Asa!! Hiks cepat turun nak,bunda minta maaf hiks kemarilah sayang hiks" tangis bunda mencoba mendekat namun terhenti saat melihat pemuda manis itu mengambil ancang ancang hendak melompat.

HIATUS-DZOGNADOV-Transmigrasi 'bl'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang