PROLOG

122 16 2
                                    

Purwokerto yang tengah dilanda hujan membuat seorang gadis mengurung diri di dalam kamar dengan selimut yang setia memeluknya. Ia adalah siswi dari sebuah SMK ternama di kotanya. Meski begitu, ia merupakan seseorang yang selalu mencoba menjadi orang biasa saja, meski pada nyatanya ia memiliki beragam prestasi.

Ya, Lifyara Maulanee namanya.

Kini, gadis itu tengah bersuka ria tiada tugas melanda. Gemuruh hatinya senantiasa berbisik akan materi mata pelajaran tertentu, tetapi ia mencoba menepisnya. Anggap saja ini adalah bentuk istirahatnya dari setiap lelah yang melanda.

Bukannya menikmati, Lifya justru merasa bukan hanya petir yang menyambar, tetapi jenuh turut menyambar tubuh hingga perasaannya. Karena itu ia pun mengambil ponsel yang terlentang di atas nakas. Ia menatap layar ponselnya dengan mata yang dipenuhi kejenuhan.

Setelah beberapa lama, seseorang memberikan Lifya pesan hingga membuat ponselnya sedikit bergetar. Tanpa berpikir panjang, dengan cepat Lifya membuka pesan tersebut, tak lain karena ia
sudah terlalu dilanda bosan.

Keanzo Aleandra ialah teman baik Lifya yang ia temukan dari sebuah aplikasi chat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keanzo Aleandra ialah teman baik Lifya yang ia temukan dari sebuah aplikasi chat.

Senyum Lifya saat membalas pesan Keanzo otomatis terukir. Ia merasa dirinyalah penyemangat Keanzo. Namun ia enggan berharap lebih, dia menepiskan pikirannya dengan menggelengkan kepalanya sendiri.

Lifya selalu merasa beruntung telah dipertemukan dengan Keanzo. Hubungan pertemanannya dengan Keanzo berjalan belum terlalu lama. Tetapi, jika dibandingkan dengan lamanya induk angsa yang mengerami telur-telurnya, maka pertemanan Lifya dan Keanzo-lah pemenangnya.

Lifya selalu berharap ia akan berteman lebih lama dengan Keanzo. Meski hanya melalui sebuah jendela virtual, mereka terbilang sangat akrab meski dengan obrolan yang saling mengetik, bukan saling menatap.

Namun sejauh ini, Lifya selalu bertanya pada dirinya sendiri. Akankah ia mengenal apa itu cinta? Atau hanya rasa nyaman saja? Sebab itu, ia harus menjaga hatinya agar tak mudah tertangkap rasa cinta. Karena menurutnya, definisi cinta berakhir tak jauh dari duka.

Dekapan Lembut Sang DuriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang