yunia sedang belanja bulanan ke supermarket karena dia ingin mengajari putri sulung nya memasak lagi asik memilih barang kebutuhan ia di kejutkan kehadiran Hanna Teman Lamanya.
" woy nyet apa kabar lu ?, gimana penyakit lu dah sembuh," tanya Hanna kepada Yunira, dan satu lagi yang tau penyakit yang diderita sama Yunia.
" lu bisa ga kalo muncul jangan buat gw jantungan mulu ," ucap Yunira kesel sama Hanna
" ih gw nanya penyakit lu nyeh," ucap Hanna kesel sama bestinya
"jangan di sih ogeb mending ke sana tuh," ucap Yunia menujuk cafe di seberang supermarket.
" yaudah deh seng" ucap Hanna
" entar gw mau bayar ini dulu," kata Yunia Sambil memperlihatkan belanja nya
" lu mau masak apa anjirr banyak amat ?," tanya Hanna kaget karena terbiasa goput untuk suaminya melongo, dia jarang masak untung aja suaminya sih Riyan ngerti kondisi nya tidak terlalu pandai masak
" makanya jangan sering goputin suami kali-kali masak yaa," ucap kesel Yunia sama temannya ini banyak tanya
setelah ke kasir hanna dan yunia duduk dicafe untuk berbincang-bicang.
" gimana ada perubahan sama laki dan
penyakit lu?," tanya Hanna kepada sahabatnya" emm gatau gw juga ga bisa rubah dia jadinya masih seperti dulu, kalo masalah penyakit? keknya umur gw dah ga lama," jelas Yunia singkat
" gw tau ini susah tapi harap bertahan, Yun karena anak lu masih butuh kasih sayang," ucap Hanna menyemangatin Yunia untuk hidup lebih lama
" gabisa hanna kalo gw bertahan lebih lama, yang ada gw makin sakit ga enak tiap hari harus minum obat atau ga mimisan, karena penyakit gw dah menyebar kemana-mana bahkan udah komplikasi jadinya maaf kalo gw malah ninggalin anak gw dan kalian," jelas Yunia kepada sahabatnya
" pasti lu bisa bertahan yunia," ucap Hanna
" gabisa nanti kalo gw da, gaada titip Pasha sama Sagara," ucap Yunia sambil tersenyum
yunia tersenyum tiba-tiba dia mimisan bahkan pandangannya gelap, hanna melihat keadaan yunia seperti ini langsung panik dia langsung chat suaminya yang ada di depan cafe suruh bawa yunia ke rumah sakit.
riyan langsung mengendong yunia tanpa bertanya, sedangkan hanna menelepon pasha agar cepat ke rumah sakit di mana mamahnya di rawat pasha langsung mencari ke berada adiknya untung aja mereka 1 sekolah, dan sagara cuma beda 2 tingkat sama pasha.
" dek ayo izin ke jenguk bunda," ucap Pasha mengajak adiknya ke rumah sakit
" lah bunda kenapa ?," tanya Sagara
" kata tante hanna penyakit bunda kambuh, kurang tau tapi katanya bunda kalo ga salah punya kanker," jelas singkat Pasha kepada adeknya" serius kak," Sagara panik
" iya bawel," ucap Pasha mencoba setenang mungkin langsung menarik, tangan adiknya untuk ke rumah sakit oh ya mereka dah izin ya untuk pulang lebih awal.
disisi lain hanna udah muter-muter ga karuan karena bawaannya panik sama kondisi besti nya.
" mau sampai kapan kamu berdiri disitu, sampai dikira orang gila ?," tanya Riyan kepada istrinya
" bisa gaa jangan ejek aku kalo lagi panik," geram Hanna ingin sekali membogem muka pasangan hidup nya ini alias Riyan suaminya
" santai-santai aja mukanya," ucap Riyan, bagaimanapun dirinya tipe suami takut istri karena dari tatapan mata Hanna seperti ingin memakan dirinya
" yaudah mulutnya diem aja sebelum ku jahit setelah di rumah," ancam Hanna kepada suami
bokem nyaa yunia datang dengan muka lusuh yang membuat riyan ingin meroasting penampilan ponakannya tapi gajadi karena mata hanna mengeluarkan kode untuk jangan roasting.
" MAK HANNA, MAMAH MANA !!." ucap bungsu tidak lain adalah Sagara.
" bisa ga jangan teriak-teriak santai bro disini rumah sakit berisik dkit dikeluarkan sama satpam,"ucap kesel Riyan mencoba menenangkan bokem.
" emm keknya mamah kalian harus benar-benar di rawat jadinya mak hanna jaga," jelas Hanna udah anggap Sagara sama Pasha anak sendiri ya karena dia sama suaminya memutuskan hanya punya satu putra tapi sekarang lagi menepuh pendidikan, di luar negri bahkan dia berniat menjodohkan putranya sama putri sulungnya Yunia.
" semoga mamah masih bisa selamat," ucap perkataan penuh harapan dari Sagara hampir saja membuat Hanna meneteskan air mata.
" Yaudah kalo gitu kalian pulang aja ganti baju atau mau pulang ke rumah mak hanna!!. kata Hanna, biar di antar sama bapak rese ini Hanna menunjuk suaminya.
" malas pulang ke rumah pasti liat ayah pacaran sama cewe gatel itu," balas Sagara
" udah jangan bahas tuh sih bangsat," murka Pasha kepada adiknya
" eh ga boleh gitu yaa, dia tetap ayah kamu," ujar Hanna
" Hmm," ucap Pasha malas debat
melihat kondisi ga memungkinkan membuat riyan langsung menarik dua bokem itu pulang ke rumahnya.
" yaudah aku pulang dulu," ujar Riyan pamit tidak lupa mengecup singkat bibir istrinya
Pasha langsung menutup mata Sagara padahalkan tuh bocil ga sepolos Itu bahkan dalam hatinya jijik karena melihat adegan yang tidak harus di tonton, sedangkan hanna langsung masuk ke ruangan yunia.
" gimana keadaan kamu Yun ?," tanya Hanna
" mm agak mendingan, tapi aku gatau sampai kapan bisa bertahan," jelas Yunia
" hmm aku gabisa maksa kamu terus bertahan, tapi nanti kalo misalnya kamu udah ga ada bolehkan jodohkan anak kita" jelas hanna kepada bestinya
" entahlah tergantung anak kita, saling mencintai atau ga," ujar Yunia soalnya dia takut apa yang di rasakan terjadi ke putrinya
" tenang kok faris udah dari dulu suka sama pasha cuma katanya malu karena dia lebih tua 5 tahun dari pasha," ucap Hanna tau kalo Yunia takut anaknya jatuh sama orang yang salah.
" yaudah kalo gitu tapi aku gabisa, jamin kalo nanti bisa nyasikan mereka nikah jujur udah ga tahan," balas Yunia lemes
" udah kamuu istirahat besok pasha sama sagara bakalan jaga kamu," ucap Hanna
author lagi gaa ada ideeee cape banget dehhh tapi bakalan balik kokk tenang aja, ga kerasa 1 part lagi tamat cocok ga ini dah agst belum chae_na_11
KAMU SEDANG MEMBACA
Hargai Dia
Romance" ternyata cinta bisa datang kapan saja namun disaat terlambat dirinya udah pergi aku baru menyadari bahwa benar-benar mencintainya," Dionra