Maaf

49 17 2
                                    

pasha dan sagara pagi-pagi datang untuk menjenguk mamah mereka, pasha udah buat makanan kesukaan mamahnya dia belajar dari buku masak yang di tulis sama yunia.

" Ini benar-benar, bisa di makan," ucap Sagara heran sama penampilan makanan yang di masak sama kakaknya.

" Ya jelas bisa lah cil lu jangan banyakk cek cot bacot aja, yok jenguk mamah," Pasha kesel sama komentar adeknya ini karena bukan cuma muka tapi mulut nya mirip banget sama ayah, kalo dah ngeritik semoga sifat bangsatnya ga nurun begitulah pikiran nyaa Pasha.

setelah itu mereka berdua berangkat disaat sih riyan tertidur dengan pulas, semoga sehabis ini dia ga di panggang sama mak hanna istri tercintanyaa.

sesampainya dirumah sakit pasha sama sagara kaget melihat muka mamahnya udah sangat pucat.

"bunda gimana kabarnya ?," tanya Sagara dia pasti tau jawaban Yunia, pasti baik-baik saja nyatanya penampilan nya gabisa boong

" gapapa kok bunda sehat-sehat aja kok,"  ucap Yunia mencoba membuat anaknya tidak khawatir.

" yaudah ini mamah makan dulu yaa, aku buatkan spesial untuk bunda," ajak Pasha makan bersama bundanya

" hmm apakah tampilan nya layak di makan ?," tanya Sangara mengkomen masakan kakaknya lagi.

" eh cill bukannya tadi, makan masak gw ?,"  ucap Pasha kelewatan kesel

" eh iyaa-iya lupa" ucap   sagara hanya nyengir

seharian ini sagara pasha menghabiskan waktu bersama mamahnya seharian penuh, sore tiba hanna nyuruh sagara sama pasha untuk mandi pulang.

mereka berdua pulang tapi baru sampai depan rumah mereka dah dapat telpon dari dokter pribadi yunia bilang nyawa bunda mereka dah gabisa terselamatkan, tangisan pasha dan sagara pecah didalam rumah dionra tiba-tiba mendengar benda jatuh tidak lain foto pernikahan nya bersama yunia yang terjatuh dan pecah berkeping-keping.

" kok tiba-tiba jatuh perasaan gaada masalah?, kenapa aku tiba-tiba kepikiran yunia dia lagi apa kok dari kemarin ga ada kabar mana tiba-tiba, gabisa di hubungi padahalkan aku mau kasih tau kalo benar-benar sayang sama dia bahkan senna ku putusin" dionra berbicara tanpa sadar sagara mendengar pembicaraan ayahnya.

" telat ayah baru mau bilang sayang sama bunda tapi, disaat bunda udah gaada di dunia harus nya ayah sadar kalo sebelum mamah pergi," ujar Sagara sambil menangis

" kamu bercanda, jangan bercanda," panik Dionra.

" yang bilang, bercanda siapa ?,"  tanya Sagara

" Emm yaudah," Dionra pergi

" mau kemana ?,"  tanya Sagara

" mau nyusul mamah kalian," ucap Dionra

" emang tau mamah di rawat dimana ?," ranya Sagara

" oh ya dimana," ucap Dionra daritadi menahan nangis

"kalo mau nangis-nangis aja pak tua, yaudah deh langsung ke pemakanan mamah aja," Sagara menarik tangan Dionra

semenjak kepergian yunia dionra banyak diam bahkan tiada hari tidak ke makam yunia, sedangkan pasha udah di nikah kan sama faris setelah ke pergian yunia 1 tahun, sekarang udah hampir 3 tahun yunia pergi buat dionra merasa bersalah banget bahkan pasha dan sagara selalu menawarkan wanita untuk buat ayah mereka tidak kesepian, tapi dionra menolak katanya ingin tetap bersama yunia sampai ajal dia tiba dan bertemu disurga bersama.

sedangkan sagara memutuskan untuk melanjutkan studi pendidikan nya dikota tempat tinggalnya, untuk menjaga ayahnya dia tidak kepikiran untuk menikah muda seperti kakaknya.

Hargai DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang