#9

396 23 0
                                    

***

Renjun tengah menenangkan dirinya di kamar yang ada di apartemen Chenle, dia masih merasa kesal setelah kejadian terakhir bahkan nafsu makannya hilang begitu saja
Orang yang sudah menjadi klien Renjun sebelumnya entah bagaimana kabar dia setelah Renjun menggigit dia terakhir kali sampai tangannya berdarah.

Sesuatu seperti itu bukan lagi pekerjaan jika orang yang akan membeli melakukan hal yang kasar, Renjun tidak bisa membiarkan itu terjadi padanya begitu saja.
Bagaimana cara orang itu memaksa membuat Renjun sangat kesal, orang itu hampir ingin mematahkan tangan Renjun saat Renjun berusaha sekuat tenaga untuk memuaskan dia tapi apa yang Renjun lakukan selalu tidak memuaskan orang tua itu. Dan kemudian dia akan berusaha memaksa Renjun dengan kasar.

Siapa bilang jika Renjun akan diam saja dan membiarkan orang itu melakukan apa pun seenaknya hanya karena status Renjun seorang Omega,
*Dalam Mimpi mereka! Karena Renjun pasti akan membunuh orang-orang gila yang selalu birahi setiap dekat dengan omega itu.

Mengubur mereka di kedalaman samudra yang gelap dengan hewan buas yang akan memakan serta mencabik-cabik tubuh dan otak mesum mereka, Baru Renjun akan bernafas dengan lega.

...

Cuaca hari ini sangat cerah, sinar matahari menemani lamunan Renjun di kamar itu, dengan perasaan sesak yang tidak pernah melega apa lagi saat dia mengingat jika dirinya seorang omega semua hal yang terang di depannya menjadi kabur.
Bahkan matahari yang cerah pun terlihat seperti awan kelabu, dari banyak nya sinar, itu membuat mata indah Renjun kehilangan cahaya yang paling berharga.
Semua hal menjadi terlalu gelap, perasaanya sangat suram dan selalu tegang, Hal baik selalu menjauh dari Renjun itulah apa yang dia pikirkan selama ini.

Renjun hampir menangis sebelum dua ketukan terdengar di luar pintu kamarnya.

Renjun mengerti dan segera menyuruh orang itu untuk masuk.“Aku tidak mengunci pintunya. Kamu bisa masuk.!”

Orang yang di luar kemudian membuka pintunya sesuai dengan apa yang Renjun katakan.
Dia dapat melihat senyuman tidak nyaman dari Jisung saat datang membawa makanan untuk sarapan Renjun.

Jisung menyapa Renjun dengan ramah saat melihat Renjun menatap dia sangat tajam.
“Kebetulan sekali Hyung sudah bangun,,” Ucap Jisung lembut.

Renjun memalingkan wajahnya untuk melihat kembali ke arah jendela dengan tirai yang sudah terbuka itu, mengabaikan Jisung dengan niatnya.
“Aku belum lapar, Bawa kembali makanannya..,”..

...

Jisung tidak bisa menuruti kemauan Renjun, dia bahkan sudah 2 hari mengatakan jika dia tidak lapar setiap Jisung membawa sarapan untuk dia dan sampai makan malam pun dia hanya akan menolak dan langsung tidur.

Di posisi itu baik Jisung maupun Chenle mereka tidak bisa memaksa Renjun untuk melakukan apa pun yang tidak dia inginkan.

.

.

Hari ini Chenle hanya melamun dengan tatapan yang kosong, bahkan saat beberapa orang menyapanya dengan panggilan.*Bos Dia hanya bergumam untuk merespon tanpa memperhatikan siapa yang sudah berbicara padanya.

Satu orang membuat Chenle terkejut setelah memukul punggungnya dengan keras,

Chenle cukup terkejut sebagai respon tapi dia tidak menampilkan reaksi lebih dari hanya terkejut di awal, apa lagi setalah mengetahui jika orang yang sudah memukulnya adalah Haechan, alias Lee Haechan. Orang yang menghilang beberapa hari yang lalu dan muncul kembali dengan muka sepucat orang mati. Sangat mengkhawatirkan tapi Chenle tidak lebih baik dari Haechan saat menampilkan ekspresi nya juga.
Mereka sama-sama seperti ikan mati yang berenang di daratan.

로얄키*Royalty👑. [Jaemren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang