Part 4

2 0 0
                                    

Di sebuah ruangan yg teramat luas untuk disebut sebagai kamar itu,Jieun terbaring tak berdaya disana.yg jelas laki-laki kejam itu belum mengijinkan tubuh Jieun bergerak.padahal tubuh itu milik Jieun,tapi Jieun membutuhkan ijin dari orang lain untuk melakukan sesuatu dengan tubuhnya.

"Ini pasti mimpi"  batin Jieun.

"Benar,ini semua pasti hanya mimpi,ya,mimpi karna aku terlalu mabuk,pikiranku pasti sudah tidak waras gara-gara Sang Sik,baiklah,aku hanya perlu memejamkan mata kemudian tidur lalu aku akan terbangun dan kembali ke duniaku yg sesungguhnya".

Jieun lantas memejamkan matanya dan berharap ia bisa terlelap lalu segera bangun secepatnya.

Sementara itu,saat Jieun mulai terlelap,diam-diam laki-laki itu menyelinap masuk ke kamar dan mendekati Jieun yg tengah tertidur.lalu tanpa basa-basi ia mendekap tubuh Jieun.tentu saja hal itu mengejutkan Jieun yg lantas membuka matanya dan berteriak.

"Hei mau apa kau?! Lepaskan aku!".

Si laki-laki itu masih mendekap tubuh Jieun.tak peduli seberapa dekat jarak wajah keduanya sekarang.untuk beberapa saat laki-laki itu terdiam.ia menggelengkan kepalanya seolah kebingungan.

"Bukankah cinta itu seperti ini?..apa aku salah lagi?".gumam laki-laki itu.

"Kau benar-benar bodoh rupanya,turun dari atas badanku sekarang juga!".teriak Jieun sekali lagi.

Laki-laki itu lantas turun dan berdiri disamping ranjang tempat Jieun tidur.

"Apa kau tahu bagaimana aku bisa mendapatkan cinta seperti yg dimaksud Nenekku?aku tidak mengerti cinta seperti apa yg ia butuhkan".

Jieun menghela napasnya.mencoba menstabilkan kembali emosinya yg meluap-luap barusan.

"Untuk apa kuberitahu caranya padamu jika akhirnya aku akan mati karenamu?".

Laki-laki itu tampak sedang berpikir sejenak.

"Mau kubantu balas dendam?pria yg mencampakkanmu".tawar laki-laki itu tiba-tiba.

Jieun kembali teringat pada Sang Sik.pria sialan itu tidak hanya menyakiti hatinya,namun ia juga telah merusak semua mimpi Jieun selama ini.sekali lagi Jieun memikirkan tawaran tersebut.tentu akan sangat membuatnya bahagia jika ia bisa membuat Sang Sik menderita dan menyesal karna telah menyakitinya.

"Tentu,akan kubuat pria itu menderita sesuai keinginanmu".lanjutnya.

"Lantas apa yg kau inginkan dariku?".

"Bantu aku mendapatkan cinta agar aku bisa membuat Nenek bahagia dan dia akan memberitahuku cara menyempurnakan wujudku ".

Jieun hampir tertawa mendengar penjelasan laki-laki tersebut.karna ucapan laki-laki itu terdengar seperti sebuah dongeng yg jelas tidak mungkin ada di dunia nyata.

"Kau masih meremehkanku?lihat ini".

Tiba-tiba Jieun menyaksikan Sang Sik sedang bersama dengan wanita lain.mereka tampak mesra dan bahkan sampai berciuman.dan itu benar-benar membuat Jieun murka.

"Aaaa! Cukup,baiklah,meski aku tidak tahu apa yg akan kau lakukan padaku setelah ini,tapi berjanjilah untuk membuat laki-laki brengsek itu menyesal seumur hidupnya".

Laki-laki itu menyebutkan bahwa dirinya bernama Wang Ja.sesuai namanya,ia adalah seorang pangeran di istana tersebut.tak ada ratu maupun raja disana,yg ada hanya pangeran dan Neneknya yg telah mati dan menjelma menjadi sebuah pohon tua didalam istana tersebut.semua penjelasan Wang Ja memang sulit untuk Jieun terima.terutama saat Wang Ja mengatakan bahwa seluruh penghuni istana itu bukanlah manusia,melainkan roh dari manusia-manusia yg mati dengan cara menukarkan kehidupan mereka demi mewujudkan keinginan duniawinya.

"Meskipun tidak masuk akal dan sedikit gila,aku akan mencoba untuk mempercayai ucapanmu,sekarang jelaskan padaku,kenapa aku harus menikah denganmu?dengan gaun hitam?tidak ada pernikahan dengan gaun hitam".

"Aku ingin bisa menjadi seperti manusia,mereka bisa melakukan semuanya tanpa harus menunggu malam tiba,mereka bisa makan dimanapun dan bisa bertemu dengan siapapun yg mereka mau,dan Nenek bisa mengabulkan keinginanku hanya jika aku sudah menikah dengan manusia.dan gaun hitam ini...entahlah,mereka bilang kau cocok mengenakannya".

"Baiklah,pertama-tama biarkan aku bergerak".

Dan Jieun dapat menggerakan anggota tubuhnya setelah Wang Ja menyuruhnya bergerak.

"Jangan berpikir untuk kabur,tempat ini dan seisinya tunduk pada perintahku".begitu ucap Wang Ja setelah Jieun beranjak dari duduknya.

Lantas Jieun mengangguk-angguk ringan tanpa menjawab.seraya berjalan pelan-pelan,Jieun menatap sekeliling ruangan itu.Wang Ja benar,tempat ini lebih pantas disebut dengan istana ketimbang sekedar rumah biasa.terlalu luas dan tidak masuk akal untuk benar-benar ada di dunia manusia.

"Jadi bagaimana aku bisa mendapatkan cinta agar kita segera menikah?".tanya Wang Ja.

"Jangan terburu-buru,tangani dulu masalahku,baru setelah itu aku akan membantumu".

"Aku sudah melakukannya,lihatlah".

Tiba-tiba Jieun menyaksikan Sang Sik menangis tersedu,didepannya tampak wanita yg tadi diciumnya tengah memeluk pria lain.dan keduanya sama-sama telah mengenakan cincin pada jari manis masing-masing.

"Apa itu cukup?perlukah kubuat dia lebih hancur lagi?".

"Tidak.tidak! Itu cukup,dengan begitu sudah bisa membuatnya menderita".

No Love No KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang