32 - Dua Orang Yang Sama

690 143 34
                                    

Nera sedang bersantai menikmati sup sapi di kantin sekolah, kelihatannya saja santai, padahal pikirannya sama sekali nggak santai. Akibat ia kabur dan berakhir terjebak dalam bentrok sebulan lalu, penjagaannya diambil alih oleh Javier. Dengan harapan, cara menjaga anak buah Javier bisa lebih sesuai dengan Nera yang sama-sama masih muda dan adalah remaja badung.

Samael tidak mau menggunakan kekerasan pada Nera, yang tentunya sangat sulit dilakukan anak buah Eros yang terbiasa mengatasi kriminal kelas kakap, alhasil Nera menjadi sulit dijaga, ditambah anak itu tahu betul cara melarikan diri. Tentu saja! Nera itu mantan copet, diajari langsung oleh ketua percopetan yang saat ini sedang dipenjara akibat salah mencopet, yang dompetnya dia ambil ternyata intel, tolol memang.

Tapi akibat ketololan itu, Apophis, sindikat narkoba yang saat itu diketuai Shira menjadi terselamatkan.

Pula, sejak kepulangan Nera sebulan lalu, ia tak lagi pernah papasan dengan Aester, Eros benar-benar marah besar pada putranya itu, entah apa yang pria itu lakukan sebulan ini.

Nera menghela napas berat, kantin yang ramai tiba-tiba hening, Nera mendongak, dari pintu kantin, segerombolan orang yang menggunakan handband di lengan kiri masuk dan menyapu pandang seluruh kantin. Mereka anggota keamanan sekolah.

Nera mendengar bisik-bisik dan napas tercekat dari segerombolan siswa yang duduk di meja di belakangnya.

"Shit! Katanya sidaknya besok?!"

"Mana gue tau!"

"Asu, itu orang ngasih info salah"

Nera tenang-tenang saja mendengar keributan itu, toh dia sedang jadi anak baik-baik. Saat Nera ingin mengambil ponsel di saku celana, alih-alih gawai, yang menyumpal di sakunya justru sebungkus rokok, dia lupa, pagi tadi dia melakukan transaksi ilegal di bawah tangga, untuk membeli rokok!

Meski begitu, dia tetap memasang wajah santai, sidak berjalan cukup brutal, sekolah ini penuh anak-anak manja yang selalu mendapat yang mereka mau, otomatis aturan ketat akan mereka respon dengan keras.

Daripada sidak sekolah, ini lebih seperti peringkusan kriminal oleh aparat!

Lima orang anggota keamanan datang saat beberapa siswa mencoba menerobos keluar kantin, satu di antara mereka adalah Kiera. Nera meneguk ludah, berpikir cepat, Nera berdiri dan menjegal siswa berambut coklat yang ingin melarikan diri.

"Bajingan! Apa maksud lo?!" Murka pemuda itu.

"Nggak maksud apa-apa" Dengan gerakan cepat Nera mengunci tangan siswa itu di belakang.

Nera mendorong pemuda yang sudah terkunci itu ke dinding, tangan kanan Nera yang bebas meraih dan membuka resleting celana dan merogoh saku celana boxernya. Tindakan itu membuat siswa-siswa yang duduk di dekat sana melongo, sedangkan pemuda yang dihimpit Nera telah mengeluarkan berbagai sumpah serapah, tapi kuncian tangan Nera kuat sekali.

Tadi saat duduk, Nera sempat mendengar anak-anak ini membicarakan sesuatu yang disembunyikan dalam celama. Tangan Nera ditarik keluar saat anak itu telah menggenggam plastik kecil. Begitu dilihat Nera syok! Itu tiga bungkus narkoba.

"Serius lo bawa narkoba ke sekolah nyet?!" Nera bertanya dengan menggelegar. Sedangkan pemuda yang tertangkap basah sudah pucat pasi.

Siswa itu segera diambil alih oleh dua anggota keamanan.

Nera yang masih syok tak sadar tangannya yang memegang plastik berisi obat itu masih terangkat, hingga dari belakang, seorang menggenggam pergelangan tangannya cukup kuat.

"Tahu dari mana ini narkoba?" Nera memutar badan dengan lengan kanan yang masih dicekal.

Dia salah satu siswa yang datang bersama Kiera, pemuda jangkung berwajah khas pribumi. Nera sempat mengernyit dengan pertanyaan itu, sampai akhirnya dia tersadar mengapa orang didepannya menatap curiga hingga terlihat ingin memakan Nera hidup-hidup.

BITTER AND SALTY [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang