chapter 2. Hayato tidak mau teman-temannya terluka

130 15 0
                                    

Bagaimana mungkin bisa berdamai dengan keadaan yang ada. Sedangkan keadaan telah membuatnya terus merasa kesakitan.

Jangan pernah di tanya kenapa Hayato masih menjalani kehidupannya, sekalipun dia selalu berkeinginan untuk mati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan pernah di tanya kenapa Hayato masih menjalani kehidupannya, sekalipun dia selalu berkeinginan untuk mati. Semua sudah memiliki alasannya masing-masing, Hayato juga tidak berkeinginan untuk menjelaskannya. Percuma saja, tidak ada yang akan memahaminya.

Atau justru, Hayato yang tidak mempercayai adanya orang-orang tulus di dekatnya. Kemungkinan hal itu ada benarnya juga.

Hayato yang tidak pernah terlepas dari perkelahian, membuatnya terus berambisi untuk menjadi lebih kuat dari siapapun. Dia lebih memilih untuk membolos, dan tidak memberitahukan alasannya terhadap teman-temannya yang lain. Hayato tidak mau mereka ikut terlibat juga.

Sebelumnya Hayato selalu mencari masalah terhadap orang-orang yang tidak di sukainya. Dia melakukan hal itu juga demi menenangkan dirinya sendiri. Sekalipun dia tahu hal itu kesalahan. Akibat perbuatannya sendiri, alhasil orang-orang yang pernah di tindasnya tanpa sebab memiliki dendam. Dan selalu mencari perkara dengannya. Barangkali yang dilakukannya juga demi membalaskan dendamnya. Mereka ingin Hayato juga merasakan hal serupa.

"Masih main rombongan lagi ya? Enggak ngaruh mau bawa sebanyak apapun. Kalian tetap kalah lho," katanya yang membenarkan eye patch miliknya itu.

Hibino yang seringkali di rendahkan oleh Hayato, dan terus saja kalah darinya. Merasa sangat kesal, dia ingin sekali saja bisa membuat Hayato babak belur. Bahkan terluka parah, hanya saja sampai detik ini. Hal seperti itu hanyalah angan-angannya. Siapa sangka, jika Hayato yang sangat santai itu ternyata sangat kuat.

Entah dari mana dia belajar berkelahi, jumlah lawannya yang tidak seimbang dengan dirinya saja. Hayato bisa menanganinya.

"Kau terlalu sombong, Hayato. Sampai enggak sadar, kalau ada masanya kau di bawah. Kalau saat itu tiba, aku pastikan kau juga akan lebih menderita," kata Hibino sambil mengepalkan tangannya. "Rasa sakit yang akan aku berikan, jauh lebih menyakitkan dari rasa sakit yang aku rasakan."

"Oh begitu, aku tunggu aja sih. Memangnya bisa?"

Tidak tahan lagi dengan mendengarkan perkataan dari Hayato, Hibino pun melayangkan pukulannya pada Hayato. Namun, seperti sebelumnya. Hayato mampu menahannya. Dia tidak akan bisa dikalahkan dengan mudah, Hayato sudah hafal betul gerakan dari musuh-musuhnya yang tidak pernah berubah itu.

Melihat Hibino yang justru di serang balik oleh Hayato, teman-temannya pun ikut membantu. Mereka melawan Hayato secara bersamaan. Tapi, percuma saja. Hayato tetap bisa menanganinya sendirian.

Hingga tiba-tiba saja Sakura datang untuk membantunya. Hayato sempat terkejut, dia tidak menyangka jika akan bertemu dengan Sakura di saat seperti ini. Karena pada dasarnya Sakura juga seseorang yang sangat kuat, dia mampu mengalahkan mereka semua dalam beberapa detik. Setelahnya menatap ke arah Hayato marah.

𝘋𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘬𝘦𝘫𝘢𝘮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang