Walaupun sudah teman-teman sekelasnya dulu menerima permintaan maafnya, dan memaafkannya tanpa membahas kesalahannya di masa lalu. Tetap saja, bagi Hayato itu bukan hal yang bisa menenangkan untuknya.
Bagaimana tidak, dia sendiri tidak merasa benar-benar puas. Dia merasa takut jika teman-temannya hanya terpaksa, karena mereka belum sepenuhnya yakin. Bahwa Hayato telah berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Meskipun begitu Nirei dan Sakura terus menyakinkan pada Hayato, jika semuanya pun akan baik-baik saja. Ketika Nirei dan Sakura ikut bersama Hayato pergi ke sekolah teman-temannya. Mereka berdua sempat berbincang-bincang dengan Shiyu dan Taisho.
Mereka menceritakan tentang Hayato yang benar-benar telah berubah drastis. Padahal Hayato tidak pernah menatap mereka dengan seteduh itu. Maka jika memang Hayato memiliki kesempatan untuk menjadi lebih baik lagi, mereka akan mendukungnya.
Karena orang sekuat Hayato lebih cocok untuk melindungi mereka yang lemah. Bukan menindas nya seolah-olah yang kuat adalah mereka yang hebat.
"Apa lagi yang kau pikirkan?" tanya Sakura yang langsung duduk di samping Hayato.
"Teman-temanku semuanya memaafkanku karena terpaksa. Aku yakin tentang itu, karena mereka tidak mungkin memaafkanku dengan mudah," ucapnya yang tertunduk dalam.
Saat mendengarnya Nirei mengepalkan tangannya dengan kuat. Kenapa Hayato meragukannya, padahal dia sudah melihatnya sendiri. Ketika teman-temannya tersenyum padanya, dan tidak menyimpan dendam sama sekali.
Mereka bahkan mempercayai Hayato bahwa dia bisa memperbaiki banyak hal yang terjadi. Hayato pastinya akan menjadi seseorang yang baik, bukan seseorang yang suka menindas yang lemah.
"Kau seharusnya mempercayai mereka, Hayato. Karena mereka mempercayaimu," sahut Nirei terlihat sangat kesal.
Hayato menatapnya dengan terkejut, karena Nirei mengekspresikan kemarahannya dengan sempurna. Padahal Nirei bukan seseorang yang mudah marah, ataupun merasa kesal. Namun, karena Hayato temannya itu sampai menjadi berbeda.
"Iya maafkan aku."
"Jangan minta maaf, tapi buktikan pada kita kalau kau memang sedang berusaha. Kau ingin menjadi orang baik, dan aku pun ingin mendukungmu. Jadilah Hayato yang dikenal baik, dia yang kuat dan melindungi yang lemah," ucap Nirei yang matanya berkaca-kaca.
Tidak ada salahnya Nirei mengatakan hal sedemikian. Dia selalu berkeinginan berada di dekat Hayato, dalam keadaan apapun. Maka ketika Hayato merasa paling rendah, dan tak dapat melakukan apapun sendirian. Nirei tidak mungkin meninggalkannya.
Bahkan sebisa mungkin Nirei berusaha untuk berada di dekatnya untuk waktu yang lama. Dalam keadaan seperti ini, Nirei ingin menjadi berguna untuk Hayato.
"Nirei, Sakura. Kenapa kalian baik padaku, kalian tahu aku bukan orang yang baik. Seharusnya kalian membenciku, yang lain pun kalau tahu apa yang aku lakukan sebenarnya. Pasti akan membenciku," ucap Hayato secara tiba-tiba.
Sakura yang tadinya sedang meneguk minuman botol yang dibelinya tadi, sampai tersedak. Bisa-bisanya Hayato mengatakan hal yang tidak seharusnya tidak dibicarakan olehnya.
Sementara Nirei berusaha untuk tidak memukul wajah Hayato yang terlihat menyebalkan itu. Kenapa dia sampai mengatakannya, semua manusia juga bersalah kan? Hayato selalu merasa bahwa dirinya yang paling bersalah di dunia ini.
"Dunia kejam ya?" katanya lagi yang tertunduk semakin dalam.
Brak!
Nirei sampai menggebrak meja dengan kuat, dia menatap tajam pada Hayato. Dan menarik kerah bajunya, napasnya naik turun tak karuan. Dia benar-benar emosi dibuat Hayato sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘋𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘬𝘦𝘫𝘢𝘮
Fanfiction𝐾𝑎𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑢𝑛𝑖𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑗𝑎𝑚. 𝐿𝑎𝑛𝑡𝑎𝑠, 𝑘𝑒𝑛𝑎𝑝𝑎 𝑑𝑢𝑛𝑖𝑎 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑏𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑘𝑎. ✻ʜɪɢʜᴇsᴛ ʀᴀɴᴋɪɴɢ✻ ✐2suohayato ✐3nirei ✐4tidakadil ✐7menyakitkan Start-12-Mei-2024 Minggu Finis......