(Nama) Berjalan menuju lapangan hingga ia melewati garis lapangan dan masuk ke arena pertempuran antara Jepang U-20 dan Kesebelasan Blue Lock itu, dengan wajah penuh percaya dirinya itu.
Seketika kamera sistem menyorot kedatangan El sehingga wajahnya terpampang jelas di layar besar di bagian ujung stadium, para penonton perempuan pun mulai menjerit melihat ketampanan El yang terhitung feminim itu terlihat jelas di layar besar.
Penonton pun mulai bersorak, kebingungan dan juga kegirangan? Satu sisi, mereka bisa melihat bintang dunia bermain didepan mereka dan itu berita yang seharusnya membuat mereka senang, bukan? Namun sisi lainnya, El bermain di pihak Blue Lock bukan di U-20, El akan melawan Sae. Jadi mereka harus senang atau kecewa?
Seluruh penggemar sepak bola Jepang tau kalau Sae dan El adalah partner yang terlalu over power jika disatukan, namun sekarang mereka berada di tim lawan satu sama lain?
Namun, sepertinya anggota Kesebelasan Blue Lock tidak begitu menerima kehadiran (Nama) di pertandingan dengan begitu baik. Mereka memandang (Nama) dari posisinya masing masing, berpikir kalau mereka tidak akan ada kesempatan untuk menguasai satu lapangan disaat anak ini bermain.
Sudah bisa mengambil alih bola dari dirinya saja sudah beruntung, permainan ini sudah sulit dan akan dibuat semakin sulit dengan (Nama).
Berbeda dengan sorot mata itu, Shidou kebingungan melihat sorot mata Sae yang melihat layar besar menggambarkan wajah El-samaru. Sae terlihat kagum, matanya tidak lagi sayu melainkan melebar bersemangat melihat wajah feminim itu.
"Sae-chan, kau terlihat bersemangat...?" Shidou memiringkan kepalanya sambil tersenyum melihat ekspresi Sae, lucu, pikir Shidou. Namun, Sae menghiraukan ucapan Shidou lalu menoleh ke ujung lapangan dimana El berjalan dan bergabung dengan kesebelasan Blue Lock dengan bangganya.
'Mierda... Sudah cukup lama aku tidak disoraki penonton, semenjak...' Pikir (Nama) sebelum menoleh ke arah Sae yang juga sepertinya berharap El menoleh ke arahnya.
'Semenjak dia menjadi partner-ku.' Lanjut (Nama) sambil tersenyum miring lalu menoleh ke arah lain, mengalihkan perhatian dari Sae ke tim-nya sendiri, Tim Blue Lock.
Sae terlihat murka dan kecewa, namun wajah murka dan kecewa itu tidak terlihat sama sekali karena wajah biasanya saja sudah terlihat kecewa dan murka.
Sebenarnya Sae tidak tau kalau keperluan El di Jepang adalah menjadi member Blue Lock, bahkan Xavier tidak memberitahu-nya. Jadi Sae benar benar terkejut melihat El akan menjadi lawannya. Dan lagi, ia iri melihat adiknya sendiri sekarang berdampingan dengan El. Adiknya yang seharusnya membenci El sekarang berada di tim yang sama.
"Hey, kenapa dia?" Aiku menghampiri Sae yang terlihat mencoba membunuh El dengan tatapannya.
"Aku tidak tau, tapi wajahnya lucu." Jawab Sae.
"Oi sadar!" Sendou menampar pipi Sae hingga Sae sadar dari lamunannya, Aiku pun tertawa sebelum mencegah Shidou menampar balik Sendou.
"Ahahaha... jangan melamun karena melihat mantan partner-mu itu di tim lawan..." Aiku ikut melirik ke anggota Tim lawan, El.
"Mantan partner...? Ah, aku mengerti sekarang. Aku baru ingat kau pernah berteman baik dengan si bintang itu." Shidou melanjutkan senyumnya dan ikut menoleh ke arah (Nama), ini akan menjadi pertandingan yang menarik, pikirnya.
Sejujurnya, Sae cukup tersinggung ketika mereka menyebut El mantan partner Sae. Sae menganggap El selalu menjadi partner-nya, selalu. Namun itu terlalu payah untuk didengar yang lain, jadi Sae memasang wajah datarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Japan's Star || Blue lock X Reader (you)
Fanfiction"Jadi ini tempat SEPAK BOLA?! AKU INI PEMAIN BASKET!!" Teriak (nama) saat tau kalau blue lock itu untuk sepak bola. ¯\_( ͡° ͜ʖ ͡°)_/¯