Warning banyak typo!!
Maaf kalau alurnya kurang nyambung🙏#Selamat membaca semuanya#
Disebuah bangunan tua tampak sekumpulan orang-orang berpakaian ninja tengah berkumpul pada sebuah ruangan.
"Kita akan memulai ritualnya, Fernan kamu awasi di luar gedung dan Lioz kamu awasi pergerakan keluarga Vikram," pinta Sinister sambil membuka sebuah buku lusuh dan mulai membacanya sambil mengarahkan tangannya ke kepala Jaemin.
Sebuah cahaya mulai keluar dari buku tersebut dan disaat itu juga tubuh Jaemin secara perlahan mulai hilang diikuti juga dengan Sinister dan beberapa pengawalnya. Setelah mereka semua menghilang muncullah sebuah kertas bertuliskan sebuah kata yang tersusun dengan menggunakan alfabet yang terlihat sangat aneh.
Fernan yang merasa di dalam gedung tidak beres pun langsung masuk,
"Kemana mereka semua?" Tanyanya yang kemudian mulai memeriksa ruangan kosong yang berada dalam gedung tersebut.
Saat Fernan sedang mencari keberadaan Sinister dan lainnya tiba-tiba saja Vikram datang dan langsung menodongkan pistol kearahnya.
"Dimana anak saya anda sembunyikan!" Tanya Vikram dengan amarah yang ditahan pada dirinya.
"S-saya tidak mengetahui dimana keberadaan anak anda tuan. Tiba-tiba saja mereka semua menghilang tanpa jejak sedikit pun." Jawab Fernan dengan takut saat Vikram hendak melepaskan senapannya.
"Tidak mungkin kau tidak mengetahui keberadaan mereka!" Gertak Vikram yang kemudian langsung melepaskan senapannya ke sebuah jendela yang berada di hadapannya.
"Kris! Bawa dia ke markas dan tahan dia di tempat biasa!" Pinta Vikram yang kemudian langsung menelusuri seluruh ruangan kosong yang berada disana dengan di temani Geng Aodra.
Mahen menghampiri Haikal yang sedang berada di sebuah ruangan yang terlihat sangat aneh dengan di sekelilingnya dipenuhi dengan tumbuhan yang berwarna hitam. Haikal mulai melihat dengan seksama ruangan tersebut sampai tatapannya tidak sengaja menemukan sebuah kertas yang tampak sulit untuk dimengerti.
"Kertas apa ini?"
Haikal mulai memperhatikan setiap kata yang tertulis pada kertas tersebut.
"Kertas apa itu, Haikal?" Tanya Mahen sambil terus menatap kertas tersebut.
"Anjing, sempak Juna warna hitam" latah Haikal saat Mahen memegang bahunya.
"Itu, gak tau gua nih kertas apaan, Hen. Tapi kayaknya ini ada hubungannya dengan kehilangannya Jaemin." Kening Mahen tampak berkerut menandakan ia tengah berpikir dengan keras dengan tatapan rumit.
"Nih coba lu, liat. Mungkin aja lu paham. Kan elu keturunan alien," ujar Haikal sambil menyerahkan kertas misterius tersebut kepada Mahen.
"Ini mah, gua juga kagak paham.""Wah, Daebak! Mahendra mencair." Ujar Haikal sambil menepuk tangannya seperti seseorang yang mendapatkan sebuah lotre.
"Berisik."
Haikal langsung terdiam dengan mulut yang terus ngedumel.
***
"Finalmente has vuelto, Sinister."
(Akhirnya kau kembali, Sinister.) Ucap pria tersebut sambil menepuk pundak Sinister dengan tatapan sinisnya."Gak usah sok Spanyol, Lo!"
"Gua kan coba-coba mau beradaptasi,"
"Terserah Lo!"
"Dih ngambek kayak cewek!"
"Gua bukan cewek, tapi cowok!"
"Oh, kirain...."
"Bacot!"
"Mana barang gua? Awas aja kalau lu gak bawa barang permintaan gua, ilang kepala lu!"
"Sabar, buset dah." Sinister memanggil Lioz.
"Lioz bawa kemari!" Pinta sinister yang kemudian Lioz langsung menyeret karung yang sepertinya berisikan sesuatu.
"El, ambil karung itu! Dan letakkan di tempat biasa." Ujar Kaleo dengan tatapan yang penuh kebencian.
"Baik, Tuan. " El langsung membawa karung tersebut ke ruangan bawah tanah, yang dimana tempat tersebut biasanya digunakan Kaleo untuk menyiksa musuhnya.
***
"Mahen, kertas apa itu?" Tanya Vikram kepada Mahen dan Haikal yang masih saja sibuk memperhatikan kertas tersebut.
Maaf teman-teman karena aku telat update, maaf kalau aku updatenya pendek 🙏. Maaf ya teman-teman 🤧.
Revisi
11 Agustus 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Jinja [Hiatus]
RandomWARNING! DILARANG KERAS PLAGIAT! "Woy monyet prindafan, sini lu!" teriak Jihan sambil memegang seutas tali. "Apaan sih njir" ucap Jaemin sambil berlari dengan kencang bahkan melebihi sang Atlit. __________________________ "Kok bisa ya...