Bab 10 - Kesempurnaan yang Layak

49 42 32
                                    

"Kau hanyalah sosok yang membutuhkan kesempurnaan yang layak dalam hidup."
    
                        -Lee Ji Yoon-

      

12 November 2023.

Musim gugur telah tiba. Bunga-bunga berguguran di mana-mana. Banyak dedaunan cokelat yang menumpuk di pinggiran jalan. Udara segar menyapu tubuhnya di sore hari. Langkah kaki dengan sepatu heels hitam menyapu dadaunan yang menghalanginya.

Lee Ji Yoon. Sosok wanita yang dulu sangat berantakan, kini semakin tampak berantakan. Lihat saja, rambut yang kini berwarna hitamnya hanya dicepol asal, dengan celana jeans dan sweater rajut putih, membuatnya seperti orang stres yang belum mendapat pekerjaan. Padahal, penampilan Ji Yoon disebabkan oleh pekerjaannya yang sangat menumpuk.

Bagaimana bisa, Kim Seok Jin itu memberikan Ji Yoon pekerjaan yang tak masuk akal? Dia disuruh untuk menulis naskah sebuah film, di saat Ji Yoon sedang lembur menulis berita untuk disiarkan besok pagi. Alhasil, Lee Ji Yoon harus menjernihkan pikirannya dahulu.

Langkah kakinya memasuki sebuah kafe, memesan satu cangkir es kopi. Tangannya dengan cekatan mengeluarkan laptop dan buku catatan dari dalam tasnya. Memulai pekerjaannya, hingga gebrakan meja mengundang perhatiannya.

"Ada apa lagi, Yeonjun?"

"Kau tak ada kesalnya menggangguku, ya? Aku sedang sibuk sekarang!"

Yeonjun duduk di depan Ji Yoon, lelaki dengan kacamata cembung itu menatap Ji Yoon penuh prihatin. Kali ini Ji Yoon hanya mendesah pasrah.

"Ada apa? Kau mau meminta satu cangkir teh?"

"Bukan itu." Yeonjun mendengus.

"Lalu?"

"Kau dipanggil lagi oleh Ceo Na."

                                 ***

Sial sekali. Rasa lelah menguasai tubuh Ji Yoon. Ingin sekali dia pulang dan beristirahat, namun pekerjaannya belum selesai juga! Dia harus menulis berita untuk ditayangkan malam ini. Belum lagi, dirinya yang harus menemui CEO Na sore ini.

Memilih bangkit dari kursi kerjanya, Ji Yoon beranjak untuk membuat es kopi untuknya. Tak jauh dari tempatnya, Yeonjun berceletuk, "Aku juga, Yoon. Buatkan satu es kopi, ya?"

"Buat sendiri!"

Membuat kopi dengan penuh emosi, Lee Ji Yoon sampai tak sadar sedang dilihat oleh banyak orang. Mereka asik membicarakan cara Ji Yoon yang membuat es kopi. Ini semua perkara Ji Yoon yang dipanggil CEO Na. Lagi dan lagi, Ji Yoon membuat masalah di pekerjaannya. Alhasil, Ji Yoon mengaduknya dengan penuh emosi.

Merasa banyak yang memperhatikannya. Ji Yoon menggaruk belakang kepalanya dengan canggung. "Kenapa, sih orang-orang?"

Tak memedulikan lagi, wanita 25 tahun itu berbalik, dengan 2 cup minuman di tangannya. Tentu saja yang satu untuk yeonjun. Ya, meskipun tadi berlagak tak mau membuatkannya, tapi Ji Yoon masih berbaik hati, kok.

"Aish!" Baru saja Ji Yoon berusaha agar tak emosi, baru berbalik, seseorang malah menabraknya, membuat es kopi di tangannya tumpah mengenai jas pria di depannya.

"Aishh?" ulang pria itu.

Lee Ji Yoon mendongak, melihat siapa yang menabraknya. Seketika, mulutnya terbuka lebar. "M-maaf!''

"Kau baru saja mengumpat.''

"I-iya...  Maafkan aku!"

Tanpa menjawab ucapan Ji Yoon, Jaemin beralih begitu saja, mengambil tisu, dan membersihkan jasnya yang kotor terkena tumpahan kopi.

Admirer of the ActorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang