33. Eunwoo Confession

503 69 25
                                    


Heya~~~

Jangan lupa vote en komen yawww

Jangan lupa vote en komen yawww

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Kegiatan nobar segerombolan anak teknik di malam sebelumnya ternyata berakibat beberapa orang ngantuk berat.

" Ngantuk" ucap yuta

" Sama yut...nih permen" rose memberikan permen kopi pada yuta yang duduk di belakangnya.

" Thanks Ros" yuta dengan senang hati langsung menerimanya

Rose hanya mengangguk singkat dan memberikan permen yang sama pada orang di sampingnya.

" Gak ngantuk yong? Mau permen gak?" Tanya rose

Taeyong menatap permen tersebut sejenak dan menerimanya.

" Lo bawa berapa?" Tanya taeyong

" Apanya?" Rose bingung

" Permennya. Ada berapa?" Tanya taeyong lagi

" Gak inget...ini tiga lagi sisanya" jawab rose dan mengeluarkan semua persedian permennya

" Gue mau semua Ros" ucap taeyong

" Gue juga mau" Jungkook yang duduk di depan rose berbalik

" Sorry ya, gue udah minta semua duluan" ucap taeyong namun tetap menunggu keputusan rose

Rose akhirnya menyerahkan semuanya pada taeyong karena memang benar taeyong duluan yang memintanya.

Taeyong melahap permennya sekaligus.

" Hadeh" monolog yuta yang melihat hal tersebut sambil menikmati manisnya permen yang diberi rose

" Bu aya belum dateng?" Tanya Jennie yang baru saja datang. Dibelakangnya ada taehyung, jaewon dan june.

" Belum Jen" jawab rose

Taehyung dengan cekatan mengambil tempat duduk di samping Jennie

Jaewon yang melihat june tanpa Lisa berasa liat Upin tanpa ipinnya.

" Tumben sendirian Jun? Lisa mana?" Tanya jaewon

" Masih molor kali" jawab june

" Telfon gih, ntar dia telat...persentase absen Bu Aya tinggi loh" ucap Jennie

" Lu gak bener nih jadi temennya" komentar taehyung

" Berasa bapaknya aja gue" ucap june namun tetap menelfon Lisa

" Telfon yang lain juga guys sebelum Bu Aya masuk" ucap Jennie

Tak butuh waktu lama manusia manusia yang telah ditunggu tersebut datang berurut kayak shampo rencengan.

ROAD to TEKNIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang