Himmel - Episode 11

6.6K 683 46
                                    

Selamat membaca danSemoga suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca
dan
Semoga suka
.
.
.
.
.

Czar meneguk ludahnya paksa. Pria itu tidak mengalihkan pandangannya. Tidak beranjak dari sana. Masih memaku tubuhnya dengan tatapan tajamnya itu. Czar tidak memalingkan pandangannya. Dia merasa akan mati jika berpaling dari sepasang mata itu.

"Archie! Astaga! Ku kira kamu kabur! Kenapa kamu tidak ikut masuk ke dalam?!" Miracle keluar. Archie masih diam di tempat. Gadis itu meraih lengan Archie. Mengikuti arah pandangan matanya. "Czar?"

Miracle tidak menyangka jika akan bertemu Czar di sini.

Entah kenapa Czar merasa lega dengan kehadiran Miracle. Rasanya dia sudah aman. Czar menundukkan kepalanya. "Permisi nona Miracle." Czar membalikan badannya. Ia harus cepat-cepat pergi dari sana.

"Tidak Czar! Tunggu!" Miracle berlari mengejarnya. Namun belum setengah jalan dia kembali lagi. Meraih tangan Archie untuk ikut bersamanya. Anak ini tidak boleh lepas dari pengawasannya.

Miracle menghentikan langkahnya di hadapan Czar. Ayahnya belum memberikan kabar. Itu artinya, sampai detik ini Czar belum pulang ke rumahnya. Czar pasti tidak mau bertemu dengannya. Karena laki-laki pasti sudah mengira jika dia akan datang ke rumahnya. "Czar! Setelah ini kami akan singgah untuk makan cemilan. Apa kau mau ikut?"

Czar menatap pria itu sekilas. "Maaf, tidak terimakasih nona! Aku tidak ingin mengganggu waktu berharga anda bersama kekasih anda, nona."

Miracle tertawa kecil. "Czar! Dia bukan kekasih ku. Dia sepupu ku."

"Sepupu?" Ada kelonggaran di hatinya setelah mendengar fakta dari hubungan mereka.

"Ya! Ini sepupu ku, Archie. Dia datang dari Milan. Dan Archie, ini teman ku, Czar. " Miracle memiringkan kepalanya untuk berbisik. "Hei! Jangan kamu lihat dia dengan tajam lagi seperti tadi! Mengerti?!"

Archie mengangguk lemah.

Miracle kembali memusatkan perhatiannya pada Czar. "Kumohon Czar. Sebentar saja, ada yang ingin ku bicarakan dengan mu."

Tatapan itu. Czar tidak bisa menolaknya. Ada kesedihan di dalam matanya. Czar juga merindukannya. Sudah lama dia tidak melihat wajah manis dan bibir yang tidak berhenti berbicara itu. "Baiklah nona."

Wajah sedih Miracle menghilang dalam sekejap. Tergantikan dengan senyuman manis di bibirnya. Miracle menarik masing-masing satu tangan kedua pria itu untuk ikut bersamanya.

Miracle memesankan banyak sekali makanan manis. Terutama untuk Archie. Karena itu sangat menyukai makanan manis. Ia menggunakan ini agar semua perhatiannya hanya berpusat pada makanannya itu.

"Czar ... Aku sungguh minta maaf." Miracle mengatakan langsung pada intinya. "Hari itu kau pergi karena aku mengabaikan mu. Aku sungguh menyesal Czar. Aku juga ingin meminta maaf atas nama teman ku. Dia sudah mengatakan sesuatu yang buruk padamu. Sungguh, hari itu aku tidak sadar."

Himmel [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang