Back

22 7 0
                                    

Doyoung berdiri di hadapan Iriellia yang masih dalam keadaan koma, sembari merasakan hangatnya sinar matahari pagi. Sedangkan K memanggil namanya, "Ku pikir, ada yang harus kau katakan sekarang.. "

Suara nafas yang panjang dan dihembuskan secara perlahan. Doyoung membalikkan arah tubuhnya, turun dari bebatuan yang besar, ia datang menghadap K.

Tatapan mereka sudah saling bertemu, ada sensasi suasana yang bertolak belakang. Suara alam datang, keduanya sama sama kelaparan. Jadi baik K maupun Doyoung pergi mencari makan pagi.

Mereka berlomba lomba mencari makan, dan makan di depan Iriellia yang masih tertidur.

"Kenapa gak bawa Ellia ke tempat yang lainnya?" Tanya K dengan suasana perut kenyang

"Tidakkah kau berpikir setelah ini, apa yang terjadi?"

"Ellia akan di incar"

"Tapi dia ancamanku"

"Hah? Kenapa gitu?!"

"Orang tuaku sudah hidup ribuan tahun yang lalu, semua berubah ketika kelahiran Putri Lilith, masa itu empat dunia terbelah dan saling menyerang. Makhluk yang berbahaya dan rasis adalah kaum kami"

"Apa hubungannya dengan Ellia?"

"Jika Iriellia bukan reinkarnasi dari Putri Lilith, itu artinya kemungkinan keturunan"

"Keturunan bagaimana bisa? Ellia kan awalnya manusia biasa. Tapi benar sih, lama kelamaan merambat jadi seperti ini.. "

"Apa usianya sebenarnya sama dengan kita?"

K juga memikirkannya, seketika pula K memberi saran untuk mengali siapa Iriellia sebenarnya. Tapi itu tidak mudah, K membutuhkan bantuan Winnie, meskipun penyihir itu sudah berkhianat, satu satunya cara adalah itu.

Tapi Doyoung tidak membutuhkan hal yang merumitkan itu. Mereka perlu ke Desa Tokohana untuk meminta izin mengambil Bunga Keabadian. Selain mampu mengabadikan seseorang, bunga itu mampu mengali keturunan dan masa lalu seseorang.

Dari situ, mereka mulai berkelana menuju Desa Tokohana.

♛┈⛧┈┈•༶༶•┈┈⛧┈♛

Jihoon berserta manusia lainnya sedang sarapan pagi, dengan berbagai menu yang sangat sederhana, karena akibat peperangan menyebabkan beberapa kebun warga rusak, dan mereka hanya bisa masak sebisanya saja.

Terlihat dari wajah EJ yang penasaran soal K tidak kunjung kembali, bahkan EJ tidak bisa mengirim telepati dengan jarak yang terlalu jauh dari K.

Fuma sudah lelah melihat EJ tidak tenang begitu, "Euijoo-ya, makan dan tenanglah. Kau akan merusak suasana disini"

EJ melihat sekitar yang menatap dirinya, "Oh, maafkan aku. Silahkan makan"

Mereka mulai sibuk makan, namun suasana menjadi begitu canggung. Ditengah makan, Sunghoon datang mengantarkan sebuah kertas yang ditulis oleh K untuk teman teman dan kaumnya. Jihoon menerima kertas itu dan akan membacanya, "Kami menuju Tokohana, kalian pergilah ke Teatown, cari Rose, dan tetaplah disana"

"Teatown? Bukankah kesana kita harus melewati ras sihir?" Tanya Maki

"Selama kita nggak buat masalah, kayaknya aman" Ujar Yuma

"Bukan soal aman apa enggak, bro. Itu sihir, bukannya banyak kita pakai sihir" Kata Taki

"Serahkan padaku.. " Nicholas angkat bicara

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WEREWOLF BOYS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang