Tempat favorit

33 0 0
                                    

Aku segera masuk ke dalam kamar, tidak beberapa lama aku mendengar ketukan dari luar kamar.

"Athala Lily Mahendra buka.., ayo buka pintunya!!."

Ketukan dari Naila tidak berhenti dia terus mengetuk pintu kamar ku dengan kuat.

"Iya, bentar Nai."
Aku segera membuka pintu kamar dan membiarkan Naila masuk ke kamarku dengan cemberut.

"Kamu kemana sih?"
"Kok baru pulang?, katanya bimbingan kok baru pulang sih. Bimbingan berapa jam kamu?, terus ta..."

"Bentar Naila cantik, tanya satu-satu dong."
Aku langsung memotong pertanyaan Naila yang tidak habis-habisnya.

"Aku tadi di anterin pulang sama pak Satria."

"Ah?. Kok bisa?, gimana ceritanya Athala?."

"Ya bentar dong. Aku mau ceritain nih."
Aku menceritakan kejadian yang terjadi hari ini. Naila mendengarkanku dengan baik, dia mencermati setiap kataku.

"Nah, gitu kejadiannya."

"Ya elah, itu mah si bapak suka sama kamu."

"Ngak Nai."

"Udah ketebak La."

"Mungkin tadi hanya kebetulan"

"Aku tuh udah curiga, pak Satria kalau balas wa kamu cepat bangat ketimbang balas aku atau Esti."

"Nai kamu dengar ya, aku dan pak Satria ngak ada apa-apa. Percaya deh."

"Okey, aku percaya kamu tapi ngak dengan pak Satria!!.."

Aku melihat kekhawatiran dari raut wajah Naila. Aku tau dia hanya ingin menjagaku.
Aku paham betul teman aku satu ini dia ngak akan mungkin ngebiarain aku jalan dengan orang yang belum dia tau sebelumnya.

"Eh tapi La, aku dulu pernah dapat kelas yang ngajarnya pak Satria loh."

"Oh ya?, aku sih belum pernah."

"Tapi tunggu, pak Satria tu kalau sama anak yang cewe cuek gitu deh, Athala dia belum punya istri?."

"Ya ngapain juga kamu pikirin sampe ke situ sih Naila sayang, mungkin malam ini cuma sekedar dosen dan mahasiswa nai ngak lebih."
Aku meyakinkan sahabatku ini.

Tapi jujur aku jadi kepikiran apakah dia sudah punya istri atau pacar.

"Naila aku capek bangat, pengen tidur dulu."

"Okey aku keluar tapi ingat ceritain semua yang terjadi sama kamu dan pak Satria ya. Kamu kalau bimbingan ajak aku, ngak boleh sendiri lagi."

"Baik ibu Naila cantik"
Aku segera mendorong Naila menuju pintu.

"Istirahat ya." Kataku ke Naila

Naila segera pergi meninggalkan kamarku dan masuk ke kamarnya. Aku mulai mandi dan bersiap-siap tidur.

Tapi ada sesuatu yang terus belarian di pikiranku. Aku mulai membuka ponselku dan mulai mencari tau nama lengkap pak Satria.
Satria Linu Candrama, nama
Yang lucu itu nama Lengkap pak Satria.

Aku segerah melihat halam sosial medianya tapi dia sudah lama tidak aktif di sosial media manapun. Aku hanya melihat postinganya beberapa tahun yang lalu tapi tidak ada tanda bahawa dia sudah menikah atau memiliki pasangan.
Aku berpikir sejenak, dia mungkin umurnya sudah 30an dan juga dosen, ganteng dan mapan masa sih ngak punya pasangan?, otak dan pikiranku bergejolak memikirkan semua ini. Aku tersadar dalam lamunanku ngapain aku harus memikirkan ini?
Ya udah Athala, aku menyadarakan diriku sendiri.

Aku dan Naila pergi ke kampus pagi sekali karena kami berdua ada presentasi. Setelah selesai aku temani Naila untuk kerja kelompok dengan teman-temannya dari kelas lain.
Mereka janjian bertemu di kafe.
Saat itu aku pun berkenalan dengan mereka semua.

love in silenceWhere stories live. Discover now