MH 14

2.4K 185 9
                                    

Ji-Sung memegang tangan chenle untuk berdoa bersama, chenle yang merasa di pegang itu terkejut, entah mengapa ia merasa canggung bila berpegangan tangan seperti ini padahal ia sering sekali berpegangan tangan setiap bersama haechan.

"Amen"

**

Semenjak chenle masuk agensi dan grup ini ia selalu melihat haechan yang terus di abaikan oleh mark.

Bahkan sampai bermain tangan, seperti mendorong nya, menariknya dengan kasar, ia merasa Dejavu dengan itu ia takut mimpinya itu akan menjadi nyata.

Selama ia di kasih kesempatan untuk memperbaiki itu, chenle ingin sekali menjaga haechan sampai waktu itu tiba.
Ia usahakan untuk selalu ada setiap haechan membutuhkannya kapanpun

"Hyung.. makan dulu yuk"

"Chenle duluan saja nanti Hyung nyusul"

"Ga mau, chenle makan, Hyung juga harus makan"

"Iya nanti.. Hyung lagi balas pesan Mae dulu le"

"Yasudah chenle ambilkan ya"

"Iya iya" ucap nya sambil memainkan handphone nya yang sedang berbalas pesan dengan Ten

***

Ketika chenle kembali ia sudah melihat haechan dan renjun yang sedang ribut dan kejar-kejaran, dan terkejut saat melihat haechan membuka bajunya.

"Pap- jangan di buka" batin chenle

Namun itu tidak di lontarkan sekatapun, chenle langsung menoleh ke arah Mark yang sedang membuang muka agar tidak melihat haechan yang setengah telanjang itu.

"Papi plis.. jangan pancing Daddy aku takut kaya di mimp-" batinya

Akhirnya Haechan memakai pakaian nya lagi karena di marahi oleh Mark.

"Huh akhirnya Daddy yang turun tangan" batinya

"Tapi kenapa Daddy harus menyalahkan papi!, lagian itu juga di suruh renjun hyung!" batinya kesal

Chenle melihat haechan yang pergi meninggalkan tempat itu menuju kamar mereka berdua, chenle yang melihat itu rasanya ingin memarahi Daddy nya itu.

Tetapi Mark malah melanjutkan menyalahkan haechan, chenle yang mendengar itu juga merasa sakit hati bagaimana dengan papinya jika mendengar nya?

Akhirnya chenle menyusul kedalam kamar dan berusaha menanyakan kejadian barusan, sayangnya haechan mendengar itu semua, chenle berusaha menjelaskan kejadian itu agar haechan tidak salah paham dan bersedih.

Benar saja malamnya chenle merasakan bahwa seseorang di samping nya itu tidak bisa tidur seperti orang yang gelisah karna selalu berganti posisi tidur.

"Apakah papi masih memikirkan yang tadi?" Batin chenle

"Aku harus bagaimana, kasian papi" batinya

Tiba-tiba saja chenle memeluk haechan dengan mata tertutup seakan-akan menenangkan haechan yang sedari tadi tidak bisa tidur dan hampir saja mengeluarkan air dari matanya itu.

Haechan melepaskan pelukan chenle dengan perlahan dan beranjak ke kemarin mandi

"Pap- h-hyung mau kemana?" Ucap chenle

"Ke kamar mandi sebentar"

"Hyung..?"

"Hm? Mau ikut?"

Chenle menggelengkan kepalanya, ia takut haechan menyembunyikan sesuatu darinya dan benar saja sedari tadi chenle menunggu haechan di kasur, ia sampai menahan kantuknya itu namun haechan tak kunjung keluar, akhirnya chenle menyusul ke kamar mandi

Different [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang