B & R (basmalah dan rakha)

Satu

Bismillahirrahmanirrahim .
Assalamualaikum teman teman yang di ridoi Allah B&R (basmalah dan rakha) akan menceritakan kisah cinta mereka yang penuh dengan perjuangan dan pengorbanan
                         *
                         *
Suara langkah kaki menuruni anak tangga terdengar hingga ruang makan, ketiga manusia yang berada diruang makan sudah mengetahui siapa yang tengah melangkah kearah mereka.

"Good morning, selamat pagi semuanya!" Sapa gadis itu dengan riang

Ketiganya menghela napas dan menggeleng kecil melihat gadis itu yang sudah mengambil posisi duduk dikursi makan.

"Biasakan salam, Sayang," ucap seorang wanita dengan suara lembutnya.

"Lupa Bun, besok-besok coba inget deh," balas gadis tersebut seraya mengambil dua lembar roti dan selai cokelat.

"Ciput kamu mana, mala ?" Tanya seorang pria pada gadis yang diketahui bernama Mala.

"Udah Mala cari tapi gak ketemu, Bah."

"Pake ciputku ya," ucap gadis disebelah Mala
Mala menggeleng, "ah ngerepotin kamu Mil."

"Ngerepotin apa? Jelas engga dong, sebentar aku ambil."

Gadis itu beranjak berlalu menuju kamar untuk mengambil sebuah dalaman kerudung, tak berapa lama ia kembali dan menyerahkan benda tersebut pada mala.

"Pakai, biar rambut kamu gak kelihatan."

Mala menghela napas, ia mengambilnya dan memaksakan senyum, dan gadis yang memberikan dalaman kerudung pada Mala  pun ikut tersenyum.

"Mili, nanti ajak Kakakmu beli ciput dua lusin, supaya gak lupa untuk selalu pakai ciput."

"Iya, Bah."

"Mala, Mili , ujian kalian kapan mulai?"

"Minggu depan mulai ujian praktek, Bun. Ada apa emangnya?" Jawab dan tanya Mili.

Wanita itu tersenyum tipis, menatap suaminya, mempersilakan untuk berbicara.

"Salah satu dari kalian akan kami jodohkan dengan seseorang."

Keduanya terbelak terkejut,

"WHAT?! Kok bisa di jodoh-jodohin?" Tanya Mala

"Kenapa di jodohin, Bah?" Tanya Mili

"Kakek kalian pernah berjanji dengan sahabatnya jika mereka akan menjodohkan cucu mereka.

Karena cucu Kakek cuma Mala dan Mili, maka salah satu dari kalian lah yang akan di jodohkan."

Mala berdecak, "Mala belum mau nikah ah, biarin Mili aja tuh Bah."

"Kok aku?"

"Kamu kan anak yang paling baik dan nurut sama kedua orang tua dibandingkan Kakakmu ini, jadi lebih baik kamu aja," ucap Mala.

"Tapi kan.."

"Sudah-sudah, jangan ribut. Abah dan Bunda juga masih memikirkan siapa diantara kalian yang harus kami jodohkan dengan pria itu."

Sang Bunda mengangguk setuju, "gak usah dipikirin dulu, lebih baik kalian berangkat gih nanti telat."

"Yaudah Bun, Bah, kalau gitu kita berangkat sekolah dulu ya."

"Iya, Nak. Hati-hati, belajar yang sungguh ya."

"Iya, ayo Mili."

"Assalamualaikum Bun, Bah," pamit keduanya.

"Waalaikumussalam."