Sebelas

654 35 24
                                    

Hy gais gimana kabar kalian
Maaf ya lama biar up nya

Selamat membaca para kesayangan nya bara


Mala meringis pelan ketika merasakan kakinya yang sudah sangat sakit, membuat Rakha yang berada disebelahnya pun menoleh.

"Kenapa?"

"Sakit, gak biasa pake sepatu hak-hak begini."

"Lepas aja."

Mala terkejut, "terus gue nyeker?"

Rakha berlalu, menuju Mia yang tengah berbincang bersama temannya, terlihat Abyan membisikan sesuatu pada Mia, dan Mia sempat melirik Mala sebelum berlalu.

Tak lama Mia datang dengan membawa sepatu sandal, memberikannya pada Rakha.

Rakha pun kembali menghampiri Mala.

"Pakai," ucap Rakha dengan menyerahkan sepatu sandal tersebut pada Mala

Mala tak menolaknya, terlihat sepatu sandal itu sangat sederhana yang mana kakinya tidak akan tersiksa lagi.

Mala melepas heelsnya, lalu mengganti menggunakan sepatu sandal.

"Nah, gini kan enak," gumam Mala.

Mala menoleh pada Rakha dengan mendongakkan kepalanya, "yah, gue makin pendek di sebelah lo."

Rakha ikut melirik Mala, "siapa suruh kecil."

"Loh? Siapa suruh Om-Om? Tinggi gue itu 170, udah melebihi rata-rata tinggi anak SMA, lo nya tuh ketinggian," ucap Mala.

"Bawel," gumam Rakha.

Mendengar itu mata Mala terbelak, "apa lo bilang? Gue bawel?"

Rakha hanya mengangguk santai.

"Ih, lo bener-bener Om ngeselin ya!"

Baru saja Mala ingin memukul bahu Rakha, tetapi ia urungkan karena mendengar ada seseorang yang menyapanya.

"Mala.."

Mala menoleh, tubuhnya seketika mematung melihat pria dihadapannya, pria itu tersenyum kecil pada Mala, lebih tepatnya senyum yang mengandung kesedihan.

"Didi.." lirih Zara.

Padahal, Mala sengaja tidak mengundang Didi dikarenakan ia tidak ingin melihat pria itu hadir disini, itu akan membuat hati Mala sakit, seperti sekarang.

"Selamat ya," ucapnya pelan.

Mala menunduk, tak sanggup menatap Didi. Berbeda dengan Rakha yang mengernyit bingung, ia seperti pernah melihat pria dihadapannya ini, tapi dimana?

"Mal, jangan nangis," ucap Didi.

Tangan Didi terangkat hendak mengusap kepala Mala, tetapi ia urungkan ketika melihat tatapan Rakha yang penuh intimidasi padanya.

Didi kembali memaksakan senyum, kini
beralih menatap Rakha, "selamat, jaga Mala."

"Mal, aku pulang."

Didi berlalu dari hadapan mereka berdua, membuat airmata Mala semakin terjun bebas. Melihat itu, Rakha mengambil tisu yang berada di meja sebelah kursi pelaminannya, memberikan pada Mala.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 13 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

B & R (basmalah dan rakha)Where stories live. Discover now