Tujuh

378 23 9
                                    

Makasih buat yang udah vote
Makasih juga yg udah baca ,tapi aku mohon ya jangan cuman baca aja kasih vote juga karna ngasih vote emang semudah itu dan gratisssss



Selamat membaca para barapresssssss


Seusai pemakaman Mili, Mala masih enggan untuk pergi dari pemakaman. Air matanya yang sudah mengering kini kembali jatuh, ia memegang nisan Mili dengan erat.

"Mala.. udah sayang, jangan tangisi Mili lagi. Mili udah tenang, Mili  udah gak merasakan sakit lagi."

Mala menunduk, memegangi dadanya yang terasa sesak. la akan kehilangan Mili.  untuk selamanya, Mili yang sejak dalam kandungan bersama dirinya, kini pergi meninggalkannya.

"Mil, sekarang kamu udah gak merasakan sakit lagi kan? Aku akan ikhlaskan kamu, Mil," gumam Mala

Nugraha merengkuh bahu Mala, membawa anaknya itu beranjak berdiri.

"Sudah, kita pulang ya, mau turun hujan."

Dengan berat hati, Mala meninggalkan pemakaman Mili. la memikirkan bagaimana Mili sendirian disini, kegelapan di dalam sana? Tapi setelah ia pikir, Mili adalah orang baik, Mili kembarannya yang menomor satukan agama, pasti Mili tidak akan kegelapan didalam sana.

Mereka semua menuju kediaman rumah Nugraha dan Linda, menyiapkan untuk acara tahlilan 3 malam kedepan.

"Mala, kamu istirahat aja dikamar ya," ucap Linda

Mala menatap mata Linda, Bundanya itu juga sangat sedih, tetapi sang Bunda masih bisa menutupi kesedihan dibandingkan dengan dirinya.

Mala segera memeluk tubuh Linda dengan erat, "Mala istirahat sebentar ya, Bun. Nanti kalau udah tenangan sedikit Mala segera bantuin."

Linda mengangguk, mengusap punggung
Mala, "iya sayang."

Setelah itu pelukan mereka terlepas, mala menatap satu persatu orang yang ada dihadapannya.

"Abah, Ummi, Abi, Mala pamit ke kamar dulu."

Mereka semua mengangguk, Mala pun segera masuk kedalam kamar.

Mala berusaha untuk kuat, tetapi ia salah, ia tidak bisa kuat. Setelah masuk kedalam kamar, ia kembali menangis.

Mala memilih duduk di tepi ranjang, tangannya mengambil figura yang berada di nakas, itu adalah foto Mala dan Mili ketika masih berumur 7 tahun.

"I'm gonna miss you, Mil."

Lagi lagi mala menghela napas, ia mengusap airmatanya dan menaruh
kembali figuranya, setelah itu memutuskan untuk berbaring, beristirahat sejenak.

Pukul 6 sore pintu kamarnya terketuk, Mala terbangun dari tidurnya. la segera menuju pintu untuk membukakan.

"Kamu udah shalat maghrib?" Tanya Linda ketika Mala berada di hadapannya

Mala menggeleng kecil, "baru bangun, Bun. Mala mandi dulu baru shalat."

"Yaudah, setelah itu langsung turun ya kebawah, Bunda dapat telpon katanya teman seangkatan kamu dan Mili bakal dateng."

"lya, Bun."

"Jangan lupa shalat, Mala."

"Iya, Bunda."

Setelah Linda berlalu, Mala kembali menutup pintu. la segera menuju lemari untuk mengambil pakaiannya.

Mala memilih untuk memakai kulot hitam, hoodie oversize donker, dan jilbab hitamnya. Setelah itu ia mandi dan melaksanakan shalat Maghrib.

Mala menuruni anak tangga, ia memperhatikan sudah ada beberapa saudaranya yang berdatangan dan juga beberapa teman kelasan Mili yang Mala kenal.

"Hai," sapa Mala pada teman-teman Mili

B & R (basmalah dan rakha)Where stories live. Discover now