Delapan

400 26 18
                                    


Makasih yang udah vote dan suda komen
Buat yang baca aja tanpa kasih vote , jangan lupa kasih vote loh, kita harus menghargai orang lain dengan memberikan vote untuk cerita yg udah di baca.

Selamat membaca para kesayangan nya BARA (basmalah & rakha )

Mala menatap bingung layar dihadapannya, ia telah memilih prodi Kimia sebagai pilihan pertama dan ia bingung harus memilih prodi apa untuk pilihan kedua.

Mala menghembuskan napas gusar, ia melihat jurusan yang tertera.

Entah mengapa jarinya tiba-tiba saja mengklik sebuah prodi di universitas berbeda yang membuat matanya terbelak.

Kedokteran.

Pikirannya langsung tertuju pada Mili, beberapa waktu lalu ia sering berkunjung kerumah sakit karena Adiknya dirawat dirumah sakit, dan hal tersebut berhubungan dengan kedokteran.

"Bismillah aja deh," ucap Mala

Mala sudah mantap dengan

keputusannya, akhirnya ia memilih dua prodi tersebut.

"Mala, keluar sayang, ada keluarga Rakha ingin membicarakan sesuatu."

Ah mengapa Rakha lagi? Tiga hari yang lalu setelah hari kelulusannya, Mala bernapas lega karena tidak bertemu dengan Rakha. Mengapa sekarang pria itu muncul lagi?

Mala mengambil jilbabnya, memakainya setelah itu keluar kamar, menemui kedua orangtuanya yang berada diruang tamu bersama kedua orangtua Rakha dan juga Rakha.

"Lagi sibuk?" Tanya Nugraha .

Mala menggeleng kecil, "engga, Bah."

"Sini duduk."

Mala menurut, ia duduk disebelah Nugraha, membuat Ahmad segera merangkul bahunya. Ada apa ini?

"Mala, kamu ingin kuliah kan?"

Mala mengangguk mengiyakan.

"Rakha mengizinkan kamu untuk tetap kuliah."

Kali ini Mala mengernyit bingung, "maksudnya?"

"Ya sebulan lagi kamu dan Rakha akan menikah. Abah, Bunda, Rakah dan kedua orang tuanya sudah membicarakan ini, Rakha mengizinkan kamu untuk tetap berkuliah."

"Siapa yang mau menikah?"

"Kamu Mala, memangnya siapa lagi?"

Dengan cepat Mala menggeleng, "Mala gak mau."

"Loh?"

"Saat Mili meminta kamu untuk menikah dengan Rakha, kamu kan sudah menyetujuinya Mal," ucap Linda

Mala tersentak, ia baru teringat kembali jika ia memang mengiyakan perkataan Mili dikarenakan ia sudah tidak sanggup melihat Mili yang menahan sakit.

"Tapi Bun, itu Mala gak ada maksud apa- apa, Mala cuma gak tega ngeliat Mili kesakitan," jujur Mala.

"Loh, kamu gimana sih? Kamu kan udah berjanji sama Mili, dan janji adalah janji, gak bisa diubah," ucap Linda.

"Walaupun kamu tidak berjanji dengan Mili, Abah tetap akan menikahkan kamu dengan Rakha," ucap Nugraha

"Tapi Mala mau raih cita-cita Mala, Bah," ucap Mala.

"Kamu masih bisa meraih cita-citamu, Rakah mengizinkan kamu berkuliah," ucap Nugraha .

Linda mengusap tangan Mala, "Mala, terima perjodohan ini dengan hati yang ikhlas ya, Bunda yakin kalau kamu dan Rakha akan bahagia."

Mala mengerang frustasi, selain memilih prodi kuliah, ternyata ada hal yang lebih membuat frustasi, yaitu menerima perjodohan ini.

B & R (basmalah dan rakha)Where stories live. Discover now