chapter 15

48 2 0
                                    

"Jai!" Juan langsung mendekati Jai, karena dia merasa dia harus minta maaf karena pengakuan nya tadi malam, dia tidak mau pertemanan nya sama Jai hancur cuman karena perasaan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jai!" Juan langsung mendekati Jai, karena dia merasa dia harus minta maaf karena pengakuan nya tadi malam, dia tidak mau pertemanan nya sama Jai hancur cuman karena perasaan nya

Saat hendak bilang sesuatu, omongan Juan sudah di potong oleh Jai "nanti aja, gue tergesa gesa, dan soal belajar,datang aja ke rumah gua nanti gue gak bisa di tempat lain"

Juan pun mengiyakan nya, Jai seperti biasa, membuat Juan merasa tenang, berati Jai tidak memperdulikan lagi masalah tadi malam

Saat malam nya, Juan datang ke rumah Jai dan mereka belajar teras atas dekat kamar nya Jai, kamar Jai sungguh adem, tembok nya yang be cat putih polos, gak banyak aksesoris dan hanya ada gantungan taligrafi

Di tengah belajar, Juan membuka percakapan, dia bertanya ke Jai apakah jai takut kepada keluarga nya?

"Hem iya gue takut sama Abi ummi gue karena mereka orang tua gue"

"Oh begitu,anuu soal tadi malam"

"Gak usah minta maaf ju, bisa lupain aja?"

"Em iya lupain aja"

"Mau sampai kapan pun juga tetap lupain aja"-juan

''''

Rifki sedang duduk di kantin sendirian, hari ini dia punya uang saku karena sedikit kerja kemaren, tiba tiba Juan duduk di dekat nya

"Ki apa Jai bener bener setakut itu sama ortua nya"

"Kenapa gak lu tanya langsung"

"Gue butuh jawaban nya dari elu,please"

Rifki menghentikan acara ngunyah nya, dan dia pun berpikir sejenak lalu baru angkat bicara "dulu saat SMP kelas 2 bang Jai ketahuan berpacaran sama Abi nya, karena itu bang Jai di marahin, dia di Tampar, di cambuk hingga gak berdaya, itu saja bikin dia gak masuk sklh 4 hari"

Juan kaget, kan cuman karena pacaran, kenapa sampai Setega itu

"Di agama kita pacaran itu gak boleh,itu mendengkati zina, saat menyambuk Abi nya terus teriak bilang kalau dia tidak boleh melupakan tuhan cuman karena seorang cinta itu seperti nya sangat membuat bang Jai trauma hingga sekarang dia sama sekali tak lagi pacaran"

"Tapi dia gak takut buat sukain seseorang kan"

"Gak kok bang, Sekarang aja dia lagi suka sama seseorang, sumpah gue pengen banget bilang dia keren ke orang yang di cintai nya yang sekarang, walaupun bukan cinta pertama nya bang Jai tapi dia menjawab orang kedua membuat bang Jai tak ingin melirik orang lain lagi"

Juan langsung berpendapat kalau orang yang di sukai Jai itu pasti sempurna dan tak akan bisa mengalahkannya ,juan langsung pamit ke Rifki, tapi sebelum jauh, Rifki memanggil Juan lagi bilang kalau dia masih ada yang harus di bilang

Juan diam sebentar lalu menanyakan tentang apa

"Bang lu keren!"-Rifki

Juan gak mengerti, kenapa Rifki tiba tiba bilang gitu tapi dia tetap pergi dari sana

Juan melihat ke lapangan, melihat anak anak yang lain pada main basket dan gak lama kemudian satar datang

"Tinggi banget tembok nya ju"satar juga ikut merasakan kesedihan teman nya itu karena dia juga putus asa ttg urusan cinta nya

Juan bercerita tentang apa yang di katakan Rifki tadi ke Satar , lalu satar mengangguk faham

"Hahaha Rifki bilang dia bakal ngucapin ke orang yang di sukai Jai itu dengan sebutan keren!, Mungkin emang sekeren itu" Juan tersenyum sedu dia yakin sekali orang di sukai jai pasti juga sempurna seperti jai dan yang pasti nya seagama dan beda gender

Hening....

5 menit

10 menit

15 menit

"

Tapi tadi Rifki saat sebelum gue pergi dia ngatain gue sesuai njir gak tau dah tu anak"

Satar menggerut kan kening nya dan dia bertanya apa yang di katakan Rifki? Lalu dengan mengingat nya sedikit ,,"dia bilang gue keren wkwk padah-"

Wait!

Apa? Rifki mengatakan Juan keren? Ini kesalah fahaman atau emang Rifki mengatakan semua nya dengan 2 kalimat itu?

Juan tidak bisa berpikir lagi, dia langsung mencarikan Jai kepenjuru tempat dan bertemu lah mereka di samping gedung sekolah, di sana Jai lagi mengumpul kan sesampahan daun karena dia di hukum telat ngumpulin tugas

Melihat Juan, Jai langsung menanyakan ada apa, knp wajah Juan kusut sekali

"Ju lu kena-"

"Gue suka sama lu"

Jai diam..lalu dia mengangkat suara lagi

"Jangan bahas itu ju lu ke-"

"Gue suka sama lu, gue cinta sama lu Jai please gue cinta sama lu Jai!"

"Kenapa lu keras kepala sekali ju?"

Jai berbalik lalu pergi meninggalkan Juan, dia tidak habis pikir dengan Juan kenapa dia begitu apa yang membuat nya mengucapakan itu semua dengan yakin

"GUE TAU LU PASTU TAKUT SAMA KELUARGA LU KAN JAI!!!"teriak Juan kepada Jai yang udah mulai menjauh

Jai yang mendengar nya,dia sempat terdiam lalu berbalik

"GUE GAK TAKUT SAMA KELUARGA GUE TAPI GUE TAKUT SAMA TUHAN GUE"

"TAPI SETIDAKNYA LU BILANG KALAU LU JUGA MENCINTAI GUE JAI!! GUE BUTUH JAWABAN YANG PASTI DARI MULUT LU!"

"IYA GUE JUGA CINTA SAMA LU, PUAS!?"

Juan menangis, dia mendekati Jai dan tepat di depan Jai, Juan langsung memeluk nya dan menangis sekenceng mungkin, rasa sedih dan senang nya karna Jai punya perasaan sama dengan nya

Begitupun dengan Jai, dia membalas pelukan Juan "tapi kita beda agama ju"

"Iya gue tau"

TBC man teman chapter yang pertama kali gue ketik sampe 800 kata lebih
Gpp gue semangat ngetik yang jaywon tapi yang paling rame itu sungjake
Selucu itu ya sungjake?
Ship gue bgt emang walaupun Jake itu suami gue wkhekwhsosysisysisy

"Marah mulu, pms?"-Rifki

"Gue cowo sat"-satar

"Lah nama lu sendiri"-Rifki

"Bangsat maksudnya anj!"-satar





FORBIDDEN FEELINGS  || ENHYPEN[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang