RINDU TERBAYAR

8.1K 67 10
                                    

Dengan sangat berat aku membuka mata karena sayup sayup telingaku menangkap suara anak kecil menangis. suara itu semakin jelas terdengar saat kesadaranku mulai terkumpul.

dengan tubuh masih terbaring, Kulihat jam dinding yang menggantung di tembok tepat didepanku. Jam 3.45. kataku dalam hati.

kumenoleh kekiri, Bapak Mertua masih tidur seperti semula. dengan perlahan Aku mencoba menggeser kepala Bapak mertua dari pundakku.

perlakuan itu membuat bapak mertua terbangun.

“ada apa Adi?” tanya bapak mertua.

“saya mau kebawah pak, sepertinya ivan menangis di bawah” kataku menjelaskan

bapak mertuaku diam sambil mengeritkan dahi seperti orang berkonsentrasi. “oh iya, benar itu Ivan”. kata bapak mertua. “sudah, kamu tidur saja. biar bapak saja yang cek kebawah. badanmu pasti masih capek habis perjalanan jauh.” 

“nanti bapak malahan yang capek dan ngantuk”

“Gak…bapak tadi sambil menunggu kalian datang tertidur…bapak tuh baru bangun saat kalian baru sampe….lumayan 2 jam-an tadi bapak tertidur.”

aku hanya diam saja, lalu bapak mertua beranjak dari kasur. melihat tubuhnya dari belakang begitu sexy…ingin sekali aku menahannya., kata ku dalam hati.

aku langsung melanjutkan tidur setelah balak mertua hilang dari dibalik pintu.

POV BAPAK MERTUA

kubuka pintu kamarku. kulihat putriku menggendong cucuku yang masih menangia keras. sementara istriku duduk di kanan Sara.

“Ivan kenapa Nangis Sara?” tanyaku

“Ga tahu pa….tiba tiba saja menangis”

“coba kamu kasi ASI-mu…mungkin Ivan kehausan. apa lagi diperjalanan Ivan lebih banyak tidur. Papa Nunggu diluar ya…kalau Ivan sudah tenang dan tidur lagi, kabari Papa”

“Ya Pa…”

Aki beranjak keluar. kubuka pintu utama dan duduk di bangku teras. kunyalakan sebatang rokok yang ternyata kutinggalkan diatas meja dari tadi malam.

sambil Menghisap rokokku, tanpa sadar tanganku mengelus elus kontolku sendiri. mungkin pengaruh suasana dingin diluar jadi bawaannya pengen kehangatan.

—-----------------------

“Pa, ivan sudah tidur. Sudah papa sudah bisa lanjut tidur... kata istriku dari pintu. 

Aku langsung mematikan rokok keduaku tersisa setengah lagi. 

Aku memutuskan kembali kekamar memastikan semua sudah terkendali.

“Ivan sudah tidur Sara?” tanyaku ke Sara yang tidur menyamping menghadap Ivan sambil membetulkan selimut Ivan.

“sudah, Pa…Papa Lanjut tidur lagi saja”

“oke…kalau gitu papa balik kamar ke atas ya”

Sara Hanya tersenyum.

kututup pintu kamar dengan perlahan lalu berjalan menuju lantai atas. sesampainya didepan kamar atas, kubuka pintu perlahan agar tidak menghasilkan suara yang akan menganggu. 

saat tubuhku sudah didalam kamar, kututup pintu perlahan lalu kukunci. Kulihat jam dinding menunjukkan pukul setengah lima pagi.

Lalu aku berjalan ke tempat tidur. aku berdiri disamping tempat tidur. kupandangi tubuh Adi. saat ini adi mengenakan kaos singlet dengan celana boxer. 

“begitu sexynya menantu ini” kataku dalam hati sambil mengelus elus kontolku sendiri.

lalu aku berjalan kesisi bawah kasur. perlahan kumerayap ke tempat tidur.  Dengan posisi tidur Adi terlentang dan kedua kaki terbuka lebar membuatku mudah kearah yang kumau. sekarang aku duduk beralaskan kedua betisku. dengan perlahan kuturunkan karet celana boxer menantuku perlahan. 

kini kontol adi yang masih lemas sangat jelas terlihat. tanpa menunda waktu, kubungkukkan badanku untuk mengarahkan mulutku ke senjata menantuku.

HAP

Versi lengkap bisa ke karyakarsa saya (link diprofil) ....

Pak Sumardi, MertuakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang