Masa Lalu Pak Darmanto Part 2

3.6K 61 4
                                    

Sudah 6 bulan hubunganku dengan Pak Bram. Apa yang dijanjikan beliau dipenuhi. Sudah 3 hari aku menggantikan posisi atasanku, Pak Gunawan.

Beliau dipindahkan ke direktorat lain. Posisiku sekarang langsung dibawah Pak Bram. Ini sudah diatur oleh beliau 

Aku juga mendengar desas desus dari beberapa karyawan soal aku selalu cari muka sehingga bisa menduduki posisi sekarang.

Tapi semua itu tidak menjadi pikiranku. Aku anggap apa yang sudah kuraih saat jni semua karena kinerjaku yang bener bener bagus. 

Soal hubunganku dengan Pak Bram, berhasil kami simpan rapat rapat. 

Soal bercinta. Intens kami lakukan. Kadang di ruangan beliau atau kadang di hotel jika beliau ada kegiatan. Bahkan pernah 1x kami bercinta di rumah beliau saat aku dan keluarga wisata ke Bali.

Sejak kedekatanku dengan Pak Bram, aku akui ekonomiku ada peningkatan. Mulai dari seringnya perjalanan dinas hingga kadang pak Bram memberiku uang tambahan dari saku beliau sendiri.

Oya, saat perawanku di ambil beliau, Dihotel Bandung setelah kegiatan, Pak Bram memberikanku uang sebejar 3 juta diluar uang perjalan dinas yang kudapat.

Waktupun terus berjalan. Sudah 5 tahun aku menjalin hubungan dengan Pak Bram. Memasuki masa pensiun beliau, aku sudah diberitahu Pak Bram, sebelum beliau pensiun, aku akan dipindahkan ke direktorat lain sebagai Direktur. 

Artinya aku akan memiliki banyak bawahan.

Hubunganku dengan pak bram masih terjalin walau beliau sudah pensiun dan memilih menetap kembali ke kekeluarganya di Bali. 

Sejak beliau kembali Ke Bali, aku dan pak Bram tidak bercinta…lebih tepatnya sudah 6 bulan lamanya. Aku yang ga paham dunia begini diluar, tidak kepikiran untuk mencari pengganti. Toh, hasrat sex ku bisa kusalurkan ke istriku walau tidak sering. 

Kadang aku dengan Pak Bram Video Call…bahkan beliau menggodaku sambil menunjukkan Kontolnya yang membongkar pertahananku pertama kali.

Hari ini, aku ada kegiatan di Bali. Jelas, aku sangat antusias. Bagaimana tidak, gak lama lagi aku akan bertemu seseorang yang kusayang. 

Kegiatan diBali berlangsung 4 hari. 

Aku sebagai direktur jelas memiliki kamar sendiri seorang diri. Pak Bram selalu mengunjungiku. Bahkan hari pertama aku dibali, beliu mau menginap. Kami melakukan sex sebanyak 4x malam itu.

Di hari ke 4 pagi hari setelah kami bercinta, kami masih rebahan dikasur bertelanjang dada. Penerbanganku jam 4 sore. Masih banyak waktu untuk kuhabiskan berdua dengan beliau. Sekitar 9 jam lagi.

Pak Bram membalikkan badannya kekiri menghadapku

“Sayang”

Aku membalikkan badan ke kanan. Tubuh kami saling berhadapan.

“Ya sayangku” 

“Maafkan aku ya sudah ga bisa selalu ada disampingmu.”

“Tidak apa apa sayang aku paham…semua karena keadaan.”

“Ya sayang, seperti inilah hubungan kita ini”

“Kadang aku sedih saat kita VC. Aku bisa membaca kalau kamu sangat merindukanku…aku juga merasakan hal yang sama…aku tahu batinmu tersiksa, aku juga demikian”

Pak bram menghentikan omongannya sejenak.

“Sudah 6 bulan lamanya kita berjauhan oleh jarak. Aku ga mau egois…aku ga mau menahanmu lagi sayang”

“Maksudnya apa sayang?”

“Maaf, jika perkataanku kali ini membuat kamu ga nyaman. Aku rasa ini yang terbaik.”

“Sayangku…langsung saja yang ke intinya”

Pak Bram menarik napas agak panjang lalu menghembuskannya. “Aku gak akan marah jika kamu sudah menemukan penggantiku disana”

“Gak sayang….ga akan sayang…” aku langsung protes.

“Sayaaaang, kamu tenang dulu” kata pak bram sambi meletakkan telapak tangan kanannya dipipiku 

“Aku pun sungguh berat mengatakan hal tersebut. Sudah dari 2 bulan lalu aku ingin mengutarakannya ke kamu via telpon…tapi sulit bagiku”

“Sayang berkata seperti itu, apa karena sayang sudah punya pengganti disini”

“Gak sayangku…sama sekali gak ada. Aku ga memikirkan untuk mencari yang lain…aku hanya ingin menikmati masa pensiunku ini dengan keluargaku…terlebih dengan cucu pertamaku.”

“Dengarkan aku sayang” lanjut beliau….”untuk saat ini aku tahu kamu sulit menerima perkataanku….tapi suatu saat kamu akan paham…hubungan seperti kita tidak bisa selalu bersama…tidak selalu bersama ini beda dengan hubungan kita dengan istri kita…

Versi lengkap bisa ke karyakarsa saya (link diprofil) ....

Pak Sumardi, MertuakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang