Pak Hadi

2.2K 38 2
                                    

Sudah 3 hari berlalu sejak aku bercinta dengan Pak Tirta.

Diaplikasi, Lumayan banyak pesan yang masuk. Apa lagi sejak aku menggunakan photo profil menggunakan kemeja Biru muda dengan celana kain hitam posisi duduk dikursi tanpa memperlihatkan wajahku. 

Setiap pesan yang masuk, sebelum kubalas aku lihat profil mereka satu persatu….kalau tertarik aku memberikan balas. Kalau gak, ya tidak aku balas.

Kalau sudah dirumah tidak ada pikiranku membuka aplikasi tersebut. Dan aku juga ga tahu ada pesan masuk atau tidak karena aku mematikan notifikasi untuk aplikasi tersebut.

Di rumah juga hp sering kuletakaan sembarangan. Untungnya, karena dibangun rasa percaya, Istriku tidak pernah membuka buka hpku. Istriku juga tidak marah aku memberikan code untuk membuka kunci hpku. Demikian juga sebaliknya. Dari awal pernikahan, kami sudah komitmen untuk saling percaya. 

Waktu pun berlalu. Sudah 6 bulan lamanya sejak aku berhubungan dengan Pak Tirta. Pak Tirta juga tidak pernah menghubungiku walau aku sudah meninggalkan no hpku.

Melalui aplikasi , aku belum bertemu dengan siapa pun setelah Pak Tirta. Semua Hanya sebatas komunikasi. Itu juga baru dengan 3 orang aku intens komunikasi.

2 orang dari kota yang sama, 1 orang dari luar kota tepatnya beliau tinggal di ibu kota Jawa Timur. Aku belum bertemu beliau., karena saat kenalan pertama kali di aplikasi, beliau hari terakhir dinas di kota. Agak telat kenalannya, padahal beliau dinas di kotaku selama 3 hari. 

Nama beliau Hadi. Seorang Bapak berusia 49 tahun dengan badan gempal , berkumis, kulit coklat muda bersih.

Pak Hadi seorang direktur disalah satu kantor swasta di Kotanya. Sudah 2 bulan aku kenalan dengan beliau melalui aplikasi. Dan baru 1 bulan terakhir aku komunikasi dengan beliau melalui whatsapp.

Kadang Pak Hadi mengirimkan fotonya dikantor. Bahkan pernah mengirimkan foto alat kelaminnya dengan posisi posisi duduk foto dari atas. 

Lumayan besar juga kontol beliau. Terlihat juga urat2 di batangnya. 

Hampir setiap hari aku dan Pak Hadi berkomunikasi menbuatku teringat saat aku dan istriku zaman pacaran dulu.

Pak Hadi sering memperhatikanku.

Mulai dari menyapaku dipagi hari. Menanyakan kabarku. Mengingatkanku untuk makan, dsb. 

Aku yang belum terlalu paham dunia seperti ini hanya merespon setiap pertanyaan Pak Hadi. Aku ga pernah menerka nerka. 

Bahkan, saat pak Hadi memanggilku sayang, itu hal yang wajar juga. Aku hanya berpikir, ya aku ini tipenya beliau. Aku sama sekali gak tahu kalau Pak Hadi menyimpan rasa lebih kepadaku.

Sampai suatu saat, pak hadi memberitahuku akan dinas ke kotaku selama 3 hari. Beliau memberitahuku tempat menginapnya.

Hingga hari H, sepulang kantor, aku langsung menemui Pak Hadi ke penginapannya. Tapi kali ini aku ga masuk ke dalam kamar berdua dengannya. Melainkan menjemput beliau yang sudah menunggu di Lobby hotel. 

Saat beliau masuk ke dalam mobil, aku sungguh kagum melihat beliau mengenakan kaos polo krem dengan celana kain hitam.

Pak Hadi ingin mengajakku makan malam smabil kami mengobrol. Selama perjalanan ke tempat makan. Kami ngobrol seadanya. Sudah pasti kadang mataku melirik kebagian selangkangan beliau.

Ga butuh waktu lama , akhirnya kami tiba di restoran. Aku yang sudah lama tinggal disini, belum pernah ke restoran ini. Sampai aku tahu, restoran yang beliau pilih termasuk restoran elit saat kulihat harga pada menu termasuk mahal untuk ukuran ekonomiku 

Selama kami makan, banyak bahan obrolan kami. Sampai beliau cerita awal mula beliau menjadi seperti ini. Lebih tepatnya sekitar 15 tahun lalu. Saat beliau memergoki atasannya sedang bercinta dengan security kantor.

Malam itu Pak Hadi hendak memberikan berkas yang diminta atasannya. Padahal posisi beliau sudah pulang kerja. Jam 10 malam. Terpaksa Beliau menuju kantor setelah menyelesaikan laporan kerjaan yang diminta atasannya untuk bahan presentasi besok pagi.

Saat posisi beliau sudah didepan pintu kerja atasannya yang ternyata tidak terlalu rapat, Beliau mendengar suara erangan dari dalam ruangan atasannya. 

Karena penasaran beliau saat itu mendekatkan telinganya ke pintu. Suara erangan , desahan dan kalimat kalimat sex dari ruangan atasannya, membuat Beliau semakin penasaran. Bahkan , membuat kontol beliau menegang. 

Bahkan sambil menguping, beliau juga mengocok kontolnya sendiri. 

Entah sudah terlarut dalam kenikmatan, beliau hilang keseimbangan dan tubuhnya maju kedepan membuat pintu ruangan atasannya terbuka lebar dan beliau maju kedalam. 

Jelas saat itu membuat atasan beliau dan orang yang sedang dientot atasannya itu kaget. 

Karena atasan melihat kontol beliau tegang , membuat atasan beliau lebih yakin untuk mengajak beliau gabung. 

Saat itu , Pak Hadi ingat betul, atasannya mengentot orang itu yang gak lain security kantor namanya Pak Romlan dengan posisi nungging sambil Pak Romlan Mengisap kontolnya. 

Sensasi nikmat pertama yang dirasakan beliau, membuat beliau sudah lupa akan keanehan saat itu. 

Bahkan, saat atasannya selesai menembakkan sperma ke anus Pak Romlan, Pak Hadi diminta juga untuk mengentot Pak Romlan. 

Saat itu Pak Hadi mendapatkan sensasi double. Sambil mengentot Pak Romlan yang berbaring dimeja atasannya, Pak Hadi juga berciuman dengan atasannya membuat Pak Hadi tidak bisa menahan terlalu lama. Apa lagi, saat itu posisi Pak hadi sudah 4 hari ga dapat jatah dari istrinya karena lagi M.

Sejak kejadian itu, Pak Hadi, atasannya dan Pak Romlan sering melakukannya di ruangan atasannya dengan waktu yang tidak menentu. Semua tergantung keinginan atasannya beliau.

Mendengar cerita beliau, membuat kontolku perlahan mengembang dibalik celana dalamku.

Nanti semua akan kulampiaskan dengan beliau setelah makan malam ini, pikirku.

Tepat jam 10 malam, aku mengantar beliau ke hotel.

Menempuh waktu 10 menitan. Kami tiba di hotel. Mobil kumasukkan area parkir. 

“Mas…” sapa beliau saat aku membuka shield belt. “Terima kasih ya untuk waktunya. Untuk malam ini saya mau langsung istirahat. Terasa lelah perjalanan hari ini dan kerjaan hari ini. Semoga besok kita bertemu lagi” kata Pak Hadi. Lalu mendekatkan tubuhnya memelukku dilanjut cipika cipiki. Terakhir memberikan kecupan singkat kebibirku.

Aku hanya diam saja melihat perlakuan beliau, keluar dari mobil hingga hilang dibalik pintu lift. 

Apa yang kuharapkan pupus. 

Pak Sumardi, MertuakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang