Suasana di Hogwarts pada tanggal 31 Oktober tahun ini sangat meriah, memang setiap tahun begini tapi tahun ini berbeda bagimu.
Apa lagi bukan karena Draco, yang sekarang telah resmi menjadi pacarmu beberapa hari yang lalu.
Saat ini kamu sedang menatap pantulan cermin dirimu, tahun ini kamu memutuskan untuk menjadi Malaria dari serial kartun The Grim Adventure Of Billy And Mandy.
Dress hitam, Sarung tangan panjang hitam, choker hitam, serta make-up Gohtic menjadi ciri khas karakter yang kamu pilih tahun ini.
Rambutmu kamu biarkan tergerai dan untuk alas kaki kamu memutuskan untuk memakai sepatu hak tinggi berwarna hitam.
Kami menunggu Draco menjemputmu sembari berpose di depan cermin, jujur saja kamu sangat suka dengan riasanmu hari ini.
Hingga akhirnya terdengar suara ketukan pintu, suara yang kamu tunggu sedari tadi.
Kamu lantas bergegas membuka pintu memperlihatkan sosok Draco berpakaian jas hitam rapih.
"Can I help you Mr. malfoy?"
"I searching for my girlfriend Mrs. Malaria."
Kalian berdua tertawa, Draco mengulurkan tangannya.
"Don't tell my girlfriend that I went out with a beautiful woman tonight." Draco wink at you.
"Let's see if that worth it or not." Ucapmu seraya menerima uluran tangan Draco.
Kalian berdua berjalan bergandeng tangan menuju aula.
Suasana aula malam ini sangat hangat dan menyenangkan, murid-murid menggunakan beragam macam kostum yang unik. Ada yang menjadi Harley Quinn, Pirates, Ghost Face, Skeleton, atau sekedar merias wajah mereka dengan riasan bertemakan Halloween.
Kamu melirik ke arah Draco, dia terlihat terlalu biasa saja, tidak menggunakan kostum yang spesifik, dan juga tidak berias.
"Kamu menjadi apa malam ini?"
"Pacarmu."
"I didn't expect that."
"Well honestly, tadinya aku ingin menjadi Joker tapi aku tidak mau kalo bukan kau Harley Quinn nya."
Kamu menyenggol lengan draco sembari tertawa.
"Ridiculous..."
"no it's not! kalo saja kamu memberi tahuku kau akan menjadi Malaria, mungkin aku akan menjadi Grim untukmu."
"I've told you, it's surprise"
"okay you're success to make me surprise, now would you dance with me?"
"ofc I do!"
Bergandeng tangan kalian pun melangkah ke Lantai dansa lalu mulai berdansa bersama mengikuti irama musik.
Tangan Draco yang berada di pinggangmu menarikmu lebih dalam ke arah dirinya sehingga badan kalian saling bersentuhan.
Draco tidak memindahkan pandangannya darimu, begitupun dengan dirimu.
"God damnit... you look so absolutely mesmerizing tonight my dear I can't even look around, you captivates me..."
Kamu menunduk malu, Draco selalu berbicara jujur tentang penampilan mu.
"Tapi apakah dressmu tidak terlalu pendek? aku bisa melihat your cleavage and thighs dengan jelas, aku tidak ingin orang lain melihatnya juga."
"Being possessive huh? don't worry I think it's fine." Kamu suka ketika melihat Draco cemburu dan posesif terhadap mu, dia akan memajukan bibirnya. Dia pikir itu akan lucu? itu sangat lucu.
"Kamu terlalu cantik malam ini, aku takut orang lain akan melirik mu." Draco meletakkan dagunya di bahumu.
"Apakah aku terlihat akan meladeni orang lain selain dirimu? tidak kan?"
Draco merengut, ia menenggelamkan wajahnya di leher jenjangmu.
"Come on don't pouting at me! let's enjoy this night, I'll give you a cuddle after that."
Draco langsung sumringah, lalu ia mengecup pipi mu.
"Love you!"
Baby, I'd give up anything to travel inside your mind
Baby, I fall in love again come every summertime
My daddy taught me to choose 'em wisely, but you don't have to try
'Cause, baby, I fall in love every summertimeSetelah berdansa cukup lama, kamu mulai merasakan kakimu mulai lecet karena terlalu lama menggunakan high heels, Draco menyadari hal itu.
"Hey... what's wrong? apakah kakimu sakit?"
"Tidak... hanya lecet saja."
Draco lalu berjongkok dan melihat keadaan kakimu, jari kakimu memerah ada juga yang lecet. Draco tidak suka melihat dirimu kesakitan.
"Ayo kita kembali ke dorm mu, akan aku antar."
"Kenapa? kamu masih ingin berdansa kan?"
"Tidak dengan kondisi mu yang seperti ini."
Draco melepaskan jasnya lalu ia pakaian kepadamu, dia juga melepaskan heels mu dan berjongkok membelakangimu.
"Ayo naik ke punggungku."
"Eh?! tidak usah repot-repot! aku masih bisa berjalan."
"I know, but let me... please?"
Setelah berpikir sejenak kamu pun memutuskan untuk naik ke punggung Draco, kamu lingkari lenganmu pada leher Draco selagi Draco berdiri dan mulai berjalan meninggalkan aula menuju dormmu.
"Thanks..."
"Don't thanks to me, you'll pay it later."
Draco membaringkan tubuhmu di atas kasur lalu mulai mengobati luka di kakimu dengan telaten.
Terkadang kamu meringis kesakitan ketika cairan alkohol menyentuh lukamu.
"Sorry... bertahan lah sebentar lagi."
"You make it sound dirty..."
"Oh? no I don't, your mind did it." Draco chuckle.
"Okay done! sekarang biarkan aku cuddle dengan mu."
"Fine!"
Draco dengan semangat berbaring di sebelah mu dan melingkarkan lengannya di pinggang ramping mu, kamu lalu membenamkan wajahmu di dada bidang Draco. Kamu bisa mendengar detak jantung Draco, ia sedang berdebar-debar sama seperti mu.
Draco lalu mendekatkan wajahnya ke arah wajahmu, menghirup aroma shampoo di rambut mu yang harum, lalu menjalar ke telinga mu.
"Can I?" Suara Draco berbisik di telingamu, lebih berat dan lebih serak dari yang tadi membuat bulu kuduk mu berdiri.
Kamu mengangguk.
Draco pun mulai mengecup rahangmu hingga bibirmu, ia kulum dengan lembut bibir kenyalmu itu.
Turun lagi hingga ke lehermu, ia kecup lalu ia jilat sebelum ia mencium nya sehingga meninggalkan bekas kemerahan di lehermu.
Kamu melepaskan jas Draco yang sedari tadi kamu kenakan, mempermudah Draco mengaksesmu. Draco menyeringai melihat tindakan mu.
"i don't think I can restrain myself... you make it harder sweetie"
KAMU SEDANG MEMBACA
Accident (Draco Malfoy x Fem! Reader) short AU!
FanfictionWhat if Draco dan kamu tidak sengaja menghirup Amortentia a.k.a ramuan cinta?!