Kamu mengeluarkan lenguhan panjang saat Draco menghisap dan menjilat lehermu.Suara lenguhan mu itu mengalihkan perhatian Draco, seketika Draco pun berhenti.
"Sudah ku bilang pada mu untuk tidak mengeluarkan suara itu..."
"Itu kan karena kamu membuatku mengeluarkan suara itu!"
"Diam.. Aku sudah bilang padamu untuk diam, kamulah yang tidak bisa mengikuti instruksi sederhana"
Ucap Draco dengan nafasnya yang terengah-engah sembari tangannya meremas pinggulmu.
"Kamu membuatku kesal karena kamu tidak bisa melakukan hal yang sederhana... jadi diam lah"
"Menyebalkan! Aku tidak bisa menahan jilatan dan kecupanmu!"
Jilatan dan kecupanmu, setelah mendengar kalimat itu keluar dari mulutmu Draco dapat merasakan kupu-kupu berterbangan di perutnya.
Draco menggerakan tangannya ke pahamu, meremasnya perlahan lalu menelusuri rok bagian dalammu.
Draco menggerakan jari-jarinya menuju paha bagian dalammu, sembari mulutnya kembali menggigit leher dan bahu mu kembali."Diam"
Kamu yang merasakan tangannya menelusuri pahamu pun tersentak kaget.
"Draco...?!"
Pikiran Draco semakin kacau, aromamu, desahanmu, nafasmu, semuanya menjadi bercampur.
"Diam lah..."
Gumam Draco. Tangannya masih meremas pahamu, jari-jarinya terkadang membelai pakaian dalammu.
"Sialan Draco..."
"Ssttt..."
Desis Draco. Nafasnya, jantungnya, semuanya berdetak semakin cepat, seluruh sistem tubuhnya bergetar ketika mendengar suaramu.
"Kumohon diam..."
Nafasmu membuat Draco putus asa, rintihan lembut mu membuat mulutnya semakin haus, jantungnya berdebar. jari-jarinya terus membelai pahamu dan giginya terus menjelajahi kulitmu, membuatmu menggigil.
"Diam saja, jangan bersuara..."
Gumamnya lagi, suaranya penuh keputusasaan saat tubuhnya bergetar ketika mendengar sedikit suara yang keluar darimu.
Kamu lagi dan lagi membenamkan wajahmu di bahu Draco, jadi kamu bisa meredamkan suara lenguhanmu.
Badan Draco bergerak, telinganya berusaha untuk mendengarkan setiap suara yang kamu hasilkan.
Walaupun kamu sudah berusaha untuk meredamkan suaramu, Draco masih dapat mendengar rengekanmu dan itu membuat Draco gila.
"Draco... sudah, kumohon..." Rengekmu.
"Baiklah"
Dengan berat hati Draco menarik bibirnya dan tangannya menjauh dari pahamu, kamu masih bisa merasakan sentuhan Draco pada pahamu.
Nafasmu sedikit menjadi lebih berat, keringat dapat kamu rasakan di tubuhmu. Bekas gigitan yang di berikan oleh Draco sebelumnya mulai terasa nyeri.
Kamu memegangi lehermu.
"Kamu membuat terlalu banyak kiss mark!"
"Aku hanya menandai wilayahku"
Draco mengucapkan itu dengan nada sarkas. Ada rasa kepuasan tersendiri saat dia melihat banyak tanda yang dia hasilnya, tatapan Draco mengikuti tanganmu yang sedang menelusuri wilayahnya yang penuh dengan kiss mark.
"Bagaimana caranya aku bisa menutupi semua tanda ini?!"
"Kenapa kamu ingin menutupinya?" Tanya Draco dengan seringai di bibirnya.
"Aku tidak akan membiarkanmu menutupinya"
"Semua orang harus tau bahwa aku lah yang membuat tanda itu"
Kamu memutar kedua bola mata mu.
"Jangan konyol"
"Konyol? Aku telah meninggalkan tanda padamu dan orang-orang akan tau itu, suka ataupun tidak"
"Selain itu, aku tidak akan menghargaimu untuk menutupi bukti bahwa kau milikku"
"HAH?! SEJAK KAPAN BAHWA AKU ADALAH MILIKMU?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Accident (Draco Malfoy x Fem! Reader) short AU!
FanfictionWhat if Draco dan kamu tidak sengaja menghirup Amortentia a.k.a ramuan cinta?!