"Cepet turun cle, makan!" Teriak papah dari bawah.
"Iya pah bentar!" Sahut Clea dari atas.
"Samperin cas, mesti lama itu adekmu." Suruh papah kepada Lucas yang sudah rapi dengan setelan kantornya. Jadi Lucas punya bisnis bidang fashion yang lumayan berkembang karena papahnya sudah mengajarinya bisnis dari saat SMA.
Lucas hendak berdiri namun ia urungkan ketika melihat Clea menuruni tangga dengan menenteng tasnya. "Wihh sarapan apa ini." Ucap Clea semangat.
"Papah bikin pizza, mau dibekelin sekalian nggak?" Tanya papah, Clea hanya menggeleng karena ia sudah mencomot dan memasukkan pizza ke mulutnya.
"Kamu nanti pulang jam berapa cas."
"Jam 5 palingan."
"Wah papah juga ada meeting nanti sampe sore." Ucap papah.
"Clea pulang jam 3 kan?" Lanjut papah, dan Clea mengangguk mengiyakan.
"Kamu jemput Clea ya cas nanti, bisa kan? papah meeting sama investor nggak bisa ditinggal ini." Karena biasanya papah yang selalu menjemput Clea karena jam pulang papahnya sama dengan jam pulang Clea.
"Iya pah nanti Lucas jemput."
"Bolak-balik dong kak Lucas nanti kalo nganterin aku ke rumah dulu."
"Apa aku naik taxi aja ya." Lanjut Clea.
"Nggak ada ya, inget nggak dulu kamu hampir mau ilang terus kakakmu nangis-nangis."
Clea memutar bola matanya malas, nyetir sendiri tidak boleh, naik angkutan pun tidak boleh, bahkan sampai sekarangpun ia tidak bisa menyetir motor atau mobil, sedih nggak sih jadi Clea. "Itukan dulu waktu sd pah."
"Ya sama aja apa bedanya sd atau sekarang." Sahut Lucas.
"Atau nggak itu siapa temen kamu yang anaknya om Arka?"
"Gibran??" Jawab Clea antusias.
"Ah iya, gibran yang waktu itu pernah nganterin kamu ke cafe papah kan." Clea mengangguk.
"Bareng dia aja, temenmu kan itu."
"Sejak kapan papah percayain Clea orang lain selain Lucas." Kesal Lucas tak terima.
"Bukan gitu cas, yang ini papah kenal, anaknnya om Arka itu loh yang dulu sering kesini."
"Nggak ada, nanti Lucas aja yang jemput."
"Yaudah terserah kamu."
***
Clea mengaca terlebih dahulu sebelum keluar dari mobil lalu mencari sesuatu di dalam tasnya, lalu memoleskan liptint itu ke bibirnya. Semua itu tak luput dari pandangan Lucas.
"Mau ngapain kayak gitu tuh?" Kesal Lucas lalu meraih tisu di dashboard mobil dan meraih pipi Clea untuk menghapus liptint di bibir Clea. "Mau caper ke siapa sih?"
Lucas mendekatkan wajahnya ke bibir Clea memastikan aroma yanng menusuk hidungnya, "rasa strawberry?" tanya Lucas, Clea mengangguk.
"Mau?" Tanya Clea sambil berancang ancang dengan liptint di tangannya. "Hah?" Sahut Lucas cengo.
"Nih rasa strawberry." Clea dengan cepat mengoleskan liptint di bibir Lucas dan langsung keluar dari mobil.
"Mampus maen hapus liptint gue, bodoamat gue pake lagi." gerutu Clea di sepanjang jalan karena kesal.
"Bel tungguin bel!" Teriak Clea ketika tak sengaja melihat bela lewat dengan motornya. Segera menghampiri bela yang berada di parkiran. Lalu mengaca di spion Bella dan mengoleskan liptintnya lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love ?
RomanceCleara Althaf, gadis 17 tahun yang hidupnya strict. Apalagi setelah kepergian mamahnya 5 tahun lalu, membuat papah dan kakaknya semakin protective kepadanya, terutama kakaknya yang selalu melarang apapun yang clea lakukan. Kenalin namanya Lucas Alt...