Bab 5 Luka

1 0 0
                                    

“Ah mutiara cantik ini ada di tubuhmu, ya?” ucap seseorang diakhiri suara jahatnya.

Sayang sekali tubuhmu harus terluka bila aku keluarkan mutiara itu
Suara cekikikan itu semakin kuat terdengar hingga membangunkan Yuuna.

“Astaga! Aku di mana? Kamu siapa?” paniknya.

“Aku harus segera mengeluarkan mutiara itu sebelum dia benar-benar tersadar.” Gumamnya.

Ketika hendak meraih perut Yuuna, dengan cepat gadis itu menepisnya dan menendangnya.

Wanita setengah kelabang itu terpental jauh.

“Untung gue ikut eskul Karate.” Ucap Yuuna waspada.

“Dasar bocah tengil! Akan ku bunuh kau!” kesalnya.

Wanita itu langsung menyerang Yuuna dan terjadilah perkelahian di sana. Yuuna yang memiliki bakat bela diri mampu menyaingi kekuatan roh jahat itu.

“Tak akan ku biarkan kau ambil mutiara ini!” tegas Yuuna.

“Cepat atau lambat mutiara itu akan ku dapatkan! Dan aku bisa merebut Tahta Dewi!” ujarnya.

Tahta Dewi? Kenapa ada Dewi? Bukannya pemimpin tertinggi di sini adalah Jun? Dia kan Raja Iblis

Melihat lawannya lengah, roh jahat itu segera mengalahkan Yuuna dan kini dirinya terkapar tak berdaya di tanah.

Duhh kepala ku sakit... Tubuhku tak bisa bergerak

“Akhirnya aku mendapatkanmu!” roh jahat itu merobek perut Yuuna, sontak gadis itu berteriak kesakitan.

Tangan berkuku panjang itu menembus kulit perut Yuuna. Darah segar mengalir di sekitar perutnya hingga membentuk genangan.

Ya Tuhan sakit sekali... Sho, tolong bantu aku!

Ingin sekali Yuuna melawan, namun tubuhnya mendadak lemas karena banyak darah yang keluar.

“Shooo!”

Roh jahat itu langsung terpental akibat kibasan ekor rubah putih, tak lain tak bukan adalah Sho.

“Dasar kau! Mengganggu saja. Padahal sudah hampir ku ambil mutiara itu!” Kesal roh jahat.

“Sho, syukurlah kamu datang.” Ucapnya lemah.

“Astaga permaisuri, Anda... Tolong bertahanlah.” Kata Sho sembari menutupi luka itu agar darahnya tak terus keluar.
Setelah memindahkan Yuuna ke tempat yang cukup aman, Sho kembali berhadapan dengan wanita kelabang tersebut dan melawannya. Samar-samar Yuuna melihat sosok rubah putih itu berubah menjadi manusia berekor rubah.

Apa itu... Sho?
Perlahan pandangannya buram.

“Hei Yuuna, sadarlah....”

Bisikan itu membangunkannya. Ia terkejut karena semuanya tampak putih dan sepi tidak ada apa pun di sana. “Apa aku masih bermimpi?” pikirnya.

Semuanya putih kecuali satu titik hitam tak jauh darinya. Ketika diperhatikan itu adalah mutiara hitam yang diincar roh-roh jahat.

“Sebenarnya seberapa berharganya mutiara ini sampai diincar seluruh roh jahat di tempat ini?” Gumamnya.

“Mutiara itu adalah sebagian kekuatan Raja yang dapat melindungi wilayahnya.”

“Suara itu... Hei kamu siapa pun itu, memang apa yang akan terjadi bila mutiara itu hancur?” Jun kan seorang Raja sepantasnya dia kuat, kalau banyak yang mengincar mutiara itu kenapa tidak dihancurkan saja agar tak ada yang mendapatkan nya.”

“Apa kau bodoh? Bila mutiara itu hancur seluruh perisai di wilayah ini akan memudar dan roh jahat itu dapat merebut Tahta Dewi”

Jawaban itu sama sekali tak di mengerti nya. Lagi-lagi ada kata ‘Dewi' di kalimat tersebut.

Itulah satu pertanyaan yang terus terngiang-ngiang di kepalanya. “Apa itu Tahta Dewi? Siapa Dewi? Bukannya pemimpin yang paling berkuasa adalah Jun sang Raja Iblis?”

Tiba-tiba sebuah tangan menariknya dan memeluknya dari belakang saat itu juga ia mencium bau harum yang membangunkannya dari alam bawah sadar.

“Syukurlah Anda sudah siuman.” Ucap seseorang tersenyum.

“Kamu... Sho? Kenapa berubah?” Tanya Yuuna heran.

“Saya memang bisa berubah-ubah.” Jawabnya.

Seketika ada yang meniup telinganya dari belakang, ketika melirik ia terkejut dirinya sedang bersandar di tubuh Jun.

“Astaga kau... Akhh! Perutku... Sakit!”

“Jangan bergerak dulu, luka mu bisa terbuka.” Ucap Jun kembali menarik tubuh Yuuna ke pelukannya.

“Lepaskan aku! Gak usah sok peduli deh. Jangan Pegang-pegang malu tau!” kesal Yuuna.

“Hmm? Mengapa? Kamu kan istriku.” Balas Jun mencium pipi kiri Yuuna.

“Jun!” kesalnya.

Sho yang melihat tingkah atasannya itu hanya tertawa kecil. Jelas hal itu semakin membuat Yuuna malu.

“Gak ada yang lucu!” ucapnya.

Yuuna dan tuan Jun memang serasi, ku harap hubungan mereka kembali baik. Please tetap seperti ini saja, aku kapok liat sisi lain tuan Jun. Ngeriiii....
Sho pun kembali ke wujud rubah putih dan duduk di pangkuan Yuuna.

Hampir saja mutiara itu direbut, sekarang sudah tak aman. Lukanya masih belum kering, bila ada yang mencoba mengambilnya lagi aku tidak tau apakah nyawanya akan selamat
Dengan lembut ia membelai kepala Yuuna dan tangan kirinya yang masih mengobati luka di perutnya.

“Jun...” isak tangis terdengar dari mulut Yuuna.

“Kenapa?” tanya Jun lembut.

“Tolong cepat keluarkan mutiara itu. Aku tidak mau seperti ini lagi, aku takut.....”

Gadis itu berbalik dan menatap wajah Jun dengan penuh harapan.

“Jun, ku mohon bantu aku... Keluarkan mutiara itu dari tubuhku. Aku hanya ingin tenang menjalankan tugasku lalu kembali ke duniaku. Aku sudah cukup menderita dan aku tidak mau seperti ini lagi. Ku mohon Jun....”

Melihat tatapan yang penuh harapan itu membuat hati Jun sedikit pedih dan kasihan melihatnya.

Kenapa dengan diriku? Melihatnya seperti ini membuat ku sedih, aku juga belum tau cara lain untuk mengeluarkan mutiara itu selain membuatnya mati
Lelaki itu tersenyum lalu mengusap lembut pipi Yuuna.

“Akan ku usahakan.”

“Jun, boleh kah aku meminta sesuatu darimu?” tanya Yuuna.

“Katakan, apa keinginanmu?”

“Izinkan aku untuk melihat duniaku,” Ucap Yuuna.

Jun terdiam dilihat dari wajahnya mustahil dia memperbolehkannya.

“Sebentar saja. Aku hanya ingin melihat teman-temanku dan mengunjungi makam keluargaku.” Lanjut Yuuna.

“Kau sudah mati, mereka tidak akan bisa melihatmu.” Ujar Jun.

“Tak apa. Aku hanya ingin memastikan mereka bahagia.” Jawabnya tersenyum.

Kamu memang berhati baik Yuuna. Tapi kebaikan mu di manfaatkan oleh mereka dan kamu tetap menyayangi mereka?
Lelaki itu merangkul pinggang Yuuna dan mendekat seperti ingin mengatakan sesuatu.

“Ku berikan waktu 1 hari untuk kamu menjenguk duniamu.” Ucapnya.

“Benar? Terima kasih, Jun!” Yuuna langsung membalas pelukan Jun.

“Panggil aku ‘Suamiku’.”

“Gak! Kamu bukan suamiku.” Balas Yuuna.

“Wah tapi mengapa sekarang kau memelukku?” Kata Jun tertawa.

“Dih apaan gak! Itu cuma bentuk terima kasihku.” Jawab Yuuna segera kembali ke posisi semula.

“Walaupun kamu belum menganggapku sebagai suamimu, kamu tetaplah milikku!” ucapnya memeluk Yuuna dari belakang.

"Yuuna ingat! Jangan sampai terbuai oleh kebaikan dan kehangatan laki-laki itu, tujuanmu di sini hanya satu yaitu pulang ke dunia setelah melaksanakan tugas. Jangan sampai aku jatuh hati padanya."

BERSAMBUNG...
___________________________________________

Note:
Apa ya gajelas banget sumpah😭 maapkeun berantakan sekali. Maklum naskah lawas⚘️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Become The Demon King's Consort Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang