bab 13✨

15 6 0
                                    

"Bos, dia sudah masuk kedalam mansion aman, kita tinggal ledakan saja bahan peledak itu" ucap seseorang yang ternyata telah memata matai Shailyn, untung saja seseorang itu tak melihat bahwa Shailyn telah membuang bahan peledak itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bos, dia sudah masuk kedalam mansion aman, kita tinggal ledakan saja bahan peledak itu" ucap seseorang yang ternyata telah memata matai Shailyn, untung saja seseorang itu tak melihat bahwa Shailyn telah membuang bahan peledak itu. "Bagus, terus pantau jangan sampai lepas, jika saya sudah memencet tombol kamu harap menjauh dari tempat itu"perintah nya dari telepon.

Ternyata Shailyn di dalam mansion hanya untuk mengecek keadaan didalam nya, tidak untuk latihan karena ia sudah tak ada niat lagi untuk latihan.

"Bos, dia keluar mansion, tapi masuk lagi karena ada masalah didalam mansion nya" ucap mata mata itu. "Bagus,saya akan meledakkanya jangan matikan telepon nya saya ingin mendengar suara ledakan nya" ucap dari telepon. "3...2...1" ucap nya dari telepon, "Bagaimana hancur kah mansion itu? " tanya nya. "Bos gawat, mansion itu tidak meledak, dan tidak ada satu pun yang meledak" jelas nya. "Sial, bagaimana bisa? " tanya nya yang langsung mematikan teleponnya karena kesal akibat bahan peledak itu tidak meledak.

"Ternyata bahan peledak itu tidak ada disini"gerutu nya. "Woy ngapain lu? Atau jangan jangan lu yang udah taruh itu bahan peledak di sini? " tanya Shailyn yang melihat seseorang sedang mencari sesuatu di sekitar pepohonan, tempat dimana bahan peledak itu di letakkan.

Pria itu tak menjawab melainkan langsung pergi begitu saja, dan langsung menghilang dari hadapan Shailyn. "Apa bener? Itu guru yang nyuruh itu orang? " gerutu Shailyn sambil memikirkan apa benar pria tadi adalah orang suruhan dari pa musyaffa.

Shailyn tak memperdulikannya lagi melainkan langsung masuk kembali kedalam mansion nya untuk melihat sekitar mansion nya yang jarang sekali di gunakan mungkin bisa dibilang mansion ini tidak pernah digunakan, digunakan saat ada acara tertentu saja.

"Ya Allah, tempat gym nya udah berdebu semua" ucap Shailyn yang melihat ruangan gym nya yang sudah di penuhi oleh debu, akibat tidak pernah di pakai. Setelah Shailyn keluar dari ruangan gym ia melihat ruangan ruangan lain apakah berdebu juga atau tidak. "Sama aja ternyata debuan semua, belum bisa gua pake ini, sewa apaan ya biar di bersihin" gerutunya sambil duduk di sofa seorang diri.

Saat Shailyn sedang duduk seorang diri ia melihat ada mobil masuk ke halaman mansion nya. "Siapa? Tumben langsung masuk" ucap Shailyn yang langsung berdiri dan menuju luar mansion karena penasaran siapa yang mendatangi nya itu. "Ga mungkin si guru sinting kan? " ucap Shailyn yang memastikan kalau yang menemuinya itu bukan pa musyaffa.

"Lu ngapain ke sini Zhen? " tanya Shailyn yang lega, yang ternyata yang datang itu bukan pa musyaffa melainkan sepupunya itu. "Ga ngapa ngapain si sebenernya, lu gua chat kaga di jawab" ucap Zhen yang bilang bahwa chat yang ia kirim tadi tak di balas oleh Shailyn. "Lah? Emang iya? " jawab Shailyn yang tak tahu bahwa sepupunya itu telah chat namun di ponsel nya tidak ada notifikasi pesan masuk, jad ia tak tahu bahwa sepupunya itu telah mengirimkan pesan.

"Lah, iya lu nge chat gua, ga ada notifikasi nya juga si" ucap Shailyn yang sembari membuka ponselnya. "Yeh lu online doang baca ga" ucap Zhen yang masih belum terima jika pesannya di abaikan oleh Shailyn. "Aelah baperan lu, terus lu dateng ke sini mau gym atau mau ngerecokin doang? " tanya Shailyn. "Gym lah"jawab Zhen. "Bersihin sendiri ya, gym nya debuan semua" jelas Shailyn yang langsung meninggalkan Zhen seorang diri.

"Ck, ga asik lu bukannya bantuin" teriak Zhen kepada Shailyn, agar Shailyn bisa membantunya membersihkan tempat gym. "Mandiri" jawab Shailyn yang berteriak juga.
Akhirnya Zhen langsung menuju ruang gym, untuk melihat kondisi ruang gym nya.

****

"Anjay masih bagus juga nih lapangan, padahal jarang di pakai" gerutu nya sambil memandangi lapangan yang luas itu. Shailyn melihat se keliling lapangan yang mana benda benda di sekitar nya masih terlihat bagus dan tertata rapih. "Wow, ngangur nih tembakan" ucap Shailyn yang melihat sebuah tembakan yang nganggur di sebuah meja.

Dor
Satu peluru tepat pada sasaran. "Dor" ucap seseorang yang mengejutkan Shailyn dari belakang yang ternyata ialah Deana yang tiba tiba datang bersama teman teman sekelas yang lainnya. "Udah ngagetin dateng dateng langsung rombongan lagi" ucap Shailyn. "Sengaja, kejutan buat lu" jawab Kiva. "Tujuan kalian ke sini ngapain? And siapa yang kasih tau alamat mansion ini? " tanya Shailyn

"Gua yang kasih tau, kan waktu itu lu ngajak gua ke sini sha" jawab Deana. "Oh, yaudah terserah dah mau ngapain" ucap Shailyn yang mempersilahkan teman teman nya agar bebas mau berkegiatan apapun. "Asal jangan ngerusak" lanjut Shailyn. "Sip dah" jawab Delvin.

"Anjay ada apa aja cuy disini, gym ada, kolam renang ada, lapangan bola ada, manah, tembak, pun ada, keren keren" ucap Shaka. "Btw ini mansion punya siapa? " tanya Larissa. "Kakek gua" jawab Shailyn
"Njir, terus kakek lu dimana? " lanjut Larissa yang masih kepo terhadap mansion nya. "Di luar negeri" jawab Shailyn singkat yang masih asik dengan tembakan nya itu.

"Oalah, mansion sebesar ini ga ada yang nempatin, gila si, terus ini kaga di pake dong? " tanya Kiva yang makin penasaran dengan mansion ini. "Di pake kalau ada acara penting, kumpul keluarga besar itu di sini semua, orang tuanya pada di ruang atas anak anaknya pada main" jelas Shailyn kepada teman temannya itu. "Anjir lah, btw lu tadi di sini sendirian? " tanya Maeva

"Awalnya iya sendiri tapi abis itu ada sepupu gua dateng" jawab Shailyn
"Sepupu lu? Emang ada? Perasaan di sini ga ada siapa siapa selain lu" tanya Shaka yang tak percaya bahwa Shailyn bersama sepupunya. "Lu liat aja sendiri di ruang gym" uacp Shailyn.
"Emang ruang gym nya dimana? " tanya Shaka yang semakin penasaran. "Noh bocah nya turun" ucap Shailyn sambil menunjuk Zhen yang baru saja keluar dari ruang gym.

"Lah iya" jawab Shaka yang akhirnya percaya bahwa Shailyn bersama sepupunya. "Siapa sha? " tanya Zhen
"Temen gua, udah sana lu ajak nih bocah laki ke atas semua" ucap Shailyn kepada Zhen. "Ngapain? " tanya Zhen yang tak paham apa maksud dari Shailyn. "Ngepet, udah tau gym lah, lu yang ajarin"ucap Shailyn yang meminta untuk Zhen yang mengajarinya. " Ya ya ya" ucap Zhen. "Woy ayo naik ke atas" lanjut Zhen memerintahkan agar teman teman sepupunya itu naik ke ruang gym.

"Otw" jawab Alaric dan yang lainnya langsung mengikuti Zhen dari belakang untuk menuju ruang gym.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Assassin ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang