86. MY HOBI

52 2 0
                                    

DANIEL

86. MY HOBI

Daniel hendak pergi saat di garasi ia akan naik kedalam mobilnya namun ada sesuatu yang menganggunya di pojok saja, Daniel berjalan ke arah pojok tersebut lalu membuka penutup tersebut.

Ia memegangi motornya yang sudah lama tak terpakai, Daniel mengusap body motornya yang sudah berdebu dan disana ada namanya.

Niel 90

Daniel tersenyum mengingat dulu dulu sewaktu dirinya sering sekali balap di sirkuit.

“Gile Daniel Lo berhasil lagi.” ujar Alex.

Daniel berhasil memenangkan juara 1 balap, ia tersenyum bangga atas pencapaiannya ia segera pulang untuk memberitahu mama dan papanya.

Saat Daniel pulang ia tak henti hentinya tersenyum sembari membawa piala pertama.

“Itu apa???” tanya Renald menatap anaknya yang tengah memegang piala.

“Daniel juara 1 pah.” balas Daniel menunjukkan pialanya.

“Hah kamu yang benar Daniel, kamu juara.” sahut Lita membuatnya mengangguk.

Lita mengusap kepala anaknya dengan bangga. “Kamu balap lagi?!!” ujar Renald membuat Daniel mengangguk.

“Daniel udah buktiin kalau ini hobi Daniel, Daniel mau jadi pembalap pah.” balas Daniel.

“Papah ga suka hobi kamu, kamu ini anak satu satunya Daniel udah seharusnya kamu ini meneruskan perusahaan keluarga bukan jadi pembalap.” ucap Renald.

“Tapi ini hobi Daniel pah.” balas Daniel.

“Besok kamu ikut papa main golf sama berkuda.” ucap Renald tak mendengarkan anaknya.

“Ga ga mau besok Daniel mau latihan balap.” balasnya pergi ke kamar.

“Daniel Daniel.” sahut Lita namun Daniel tak menghiraukannya.

“Mas kamu ga seharusnya begitu dia anak kamu.” nasihat Lita.

“Kamu tau kan balap itu resikonya tinggi aku ga mau anak aku kenapa napa karena hobinya.” balas Renald.

Daniel masuk kedalam kamar dengan keadaan kesal, kenapa papanya selalu memarahinya karena hobinya ini, padahal seharusnya dia mensuport.

Daniel turun kebawah karena panggilan dari mamanya untuk sarapan meskipun dalam hatinya masih ada perasaan dongkol.

Tak ada percakapan saat mereka makan suasana sangat sunyi hanya terdengar piring dan sendok saja, dan saat sudah selesai sarapan barulah Renald memulai percakapan.

“Hari ini kamu ikut papa main golf.” ujar Renald.

“Ga bisa Daniel ada latihan.” balasnya ketus.

“Mandi siap siap habis tuh kita pergi.” ujarnya tak mendengarkan kata Daniel.

Daniel pergi dengan raut wajah yang ketus, tapi ia tetap mengikuti perintah papanya, mereka pergi di sebuah lapangan golf yang cukup jauh dari rumah mereka.

Dari umur 5 tahun Renald membiasakan anaknya untuk bermain golf, berkuda, bowling dan ke acara acara karena ia ingin anaknya terbiasa dengan ini.

Daniel menatap jam di tangannya sudah 1 jam ia di lapangan golf, ponselnya berbunyi 1 pesan dari Alex kalau dirinya sudah ada depan.

Daniel segera membalas pesan itu lalu menatap papanya yang tengah mengobrol dengan rekannya buru buru ia berjalan ke luar.

“Tuan muda mau kemana???” tanya supir pribadi Renald.

DANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang