51. PENYESALAN

190 3 0
                                    

DANIEL

51. PENYESALAN

Sama halnya dengan Daniel Lea juga harus pergi ke kantor karna jadwalnya juga sama padat cuman Lea masih ada keringanan pulang jam 4 sore, Lea berangkat pukul 8 saat semuanya sudah selesai memandikan anaknya, memompa asi, sarapan dan dandan.

Lea mulai bekerja hanya 3 kali dalam seminggu sisanya di rumah karna memang Lea memilih untuk menyamakan dengan aktivitasnya menjadi seorang ibu.

Lea menyiapkan bekal untuk makan siangnya karena memang dari Lea SD sering di bekali makanan oleh mamanya jadi kebiasaan.

Lea mulai bekerja start pukul setengah sembilan pagi dan selesai pukul 4, Lea melihat jalanan bandung yang ramai membuatnya menghembuskan nafasnya, sudah sangat biasa setiap jam berangkat atau pulang kantor jalanan kota selalu ramai.

Beberapa kali mobil di belakang membunyikan klakson membuat Lea kesal tentunya.

“Sabar dong ga tau macet apa.” Ucap Lea kesal.

“Sama gw juga pengen balik.” Lanjutnya.

Setengah 5 sore akhirnya Lea pulang ia langsung mandi makan dan bermain dengan Delvin, pukul 8 Lea sudah tidur namun Delvin menangis meminta susu di jam 12 Lea menatap kearah luar ternyata suaminya belum pulang.

Sedangkan Delvin sudah tertidur 15 menit kemudian, karna asi nya mendadak bocor alhasil Lea langsung memompa sambil bermain hpnya, pukul setengah satu pagi Daniel baru pulang.

“Baru pulang Yah.” Ucap Lea menyambut Daniel pulang.

“Kamu belum tidur???” Tanya Daniel, Lea hanya menggeleng.

“Tidur Ya udah malem.” Ucap Daniel membuka semua pakaian terus berjalan kearah kamar mandi.

Hanya 5 menit saja Daniel keluar lalu berganti pakaiannya lalu langsung merebahkan tubuhnya di kasur.

“Nda ambilin aku obat pusing dong.” Ucap Daniel.

“Kamu sakit???” Tanya Lea memegang kening Daniel ternyata hangat.

Lea langsung mengambil obat pusing dan penurun demam, tak berlama lama Daniel langsung meminum obatnya dan langsung tidur.

Paginya Lea melihat panas Daniel belum turun turun alhasil ia turun kebawah untuk membeli bubur dan obat.

“Bi beliin bubur ya.” Ucap Lea memberikan uang kepada bibi.

“Tumben Ya beli bubur.” Sahut Lita tengah sarapan.

“Itu mas Daniel sakit.” Balas Lea membuat Lita mengangguk.

“Mau mama panggilin dokter???” Tanya Lita.

“Ga usah mah cuman demam biasanya kok mah.” Balas Lea.

15 menit kemudian bibi datang membawa bubur, Lea langsung mengambilnya membawanya ke kamar disana ada Daniel yang masih berselimut.

“Mas bangun ayo sarapan dulu.” Ucap Lea menaruh buburnya di nakas.

Daniel bangun dan duduk sambil bersandar. “Kebiasaan kalo kecapean suka drop kan aku udah bilang kerja yang sewajarnya jangan pulang larut.” Ucap Lea memberikan bubur ke Daniel.

“Suapin.” Ucap Daniel.

Lea menyuapi Daniel sambil menyenderkan di bahu Lea. “Mau.” Ucap Daniel.

“Mau apa? Minum? Buah???” Tanya Lea tidak peka.

“Mau itu—.” Daniel tak melanjutkan karna Lea sudah keburu paham.

“Iss sakit juga.” Ucap Lea.

“Ya itu sebab aku sakit kurang asupan.” Balas Daniel.

“Ga aku lagi dapet ga boleh puasa kamu.” Lea menyuapi Daniel.

DANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang