60. RAHASIA TERBESAR

123 6 0
                                    

DANIEL

60. RAHASIA TERBESAR

Dor dor dor (suara tembakan)

Daniel menghentikan aksi tembak menembaknya setelah peluru tepat di titik yang hampir sempurna.

“Hebat kamu Niel perasaan papa ga ngajarin kamu tapi kamu bisa sendirinya.” ujar Renald sambil menyalakan rokoknya.

Daniel menatap datar papa nya ini. “Udah tua!!!” ucap Daniel.

“Gapapa Niel cuek.” balas Renald keras kepala.

“Papa ke sana dulu ya.” pamit Renald pergi.

“Istri Lo mana Niel? Kok ga pernah dibawa sih atau emang cuman istri sewaan???” sindir Galang.

Daniel hanya diam tak membalas kalau dia membalas sama halnya dengan orang ini.  “Kok diem apa bener???” sindirnya lagi.

Daniel menatap sinis Galang yang perlahan pergi dari hadapannya, dia adalah musuh bebuyutan Daniel dari SMA entah salah apa ia sehingga Galang sering sekali mengolok olok dirinya.

Daniel pulang larut malam setelah berkumpul dengan rekan kerjanya, saat membuka pintu kamar Lea tersenyum dengan memegang kue ulang tahun.

“Happy birthday ayah.” ujar Lea membuat Daniel tersenyum lalu langsung memeluk Lea.

“Tiup dong.” ujar Lea setelah Daniel melepaskan pelukannya.

Daniel meniup kue ulang tahunnya membuat Lea tersenyum begitu juga Daniel, baru kali ini Daniel mendapatkan surprise.

“Ayo foto dulu.” ucap Lea mengarahkan camera hpnya.

Mereka berfoto sangat romantis tak lupa bersama Delvin, sungguh ini perayaan ulang tahun pertama Daniel bersama istri dan anaknya ia sangat bahagia semoga saja ini akan terus terjadi.

“Ini hadiah buat kamu.” ujar Lea memberikan 3 kado sekaligus.

Daniel tersenyum lalu langsung mencium kening Lea, ia mengambilnya dan langsung membuka kado pemberian istrinya, ia membuka dari kado yang paling kecil dulu yaitu jam tangan.

Kado kedua lumayan besar berisi satu set jas, lalu membuka kado yang paling besar yaitu satu permintaan.

“Aku boleh minta apapun nih???” tanya Daniel membuat Lea tersenyum.

“Apapun bebas.” balas Lea, ia sudah tau pasti Daniel akan meminta jatah sampai pagi makannya Lea sudah siap.

“Aku minta kamu besok masakin aku sama bawain aku bekel, masakannya harus yang spesial.” permintaan Daniel terlihat wajah Lea langsung berubah badmood.

“Kamu mau kan???” tanya Daniel namun Lea hanya diam.

“Katanya kamu bakalan ngasih apapun yang aku minta.” lanjutnya.

“Bisa minta yang lain ga???” tanya Lea.

“Ya aku maunya itu.” ucap Daniel.

“Maksud kamu apa coba? Jangan cari masalah lagi deh.” ucap Lea langsung berbaring di kasur dan menarik selimutnya.

Daniel menatap Lea terlihat wajah Lea yang badmood, ia menghembuskan nafas lalu mematikan lampunya. “Ternyata kamu masih benci aku.” ujar Daniel lalu ia berbaring menghadap Lea.

Lea menghapus air matanya dan malam menjadi saksi bisu mereka berdua, paginya Daniel terbangun saat Lea sudah tak ada di sampingnya hanya ada Delvin yang tengah tertidur, ia melihat jam lalu langsung mandi.

Daniel turun dan melihat Lea yang tengah merapihkan makannya, Daniel menyipitkan matanya tak percaya dan langsung duduk di kursi meja makan, Lea menghidangkan makanan di depan Daniel dengan kopinya.

DANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang