"Sayang.."
"Lisa! Lo bisa gasih stop manggil gue kek gitu, lo makin lama didiemin makin ngelunjak ya" ucap jennie yang tengah melotot dengan begitu garangnya.
"Yaelah ya enggak lah, kan kamu sayangnya aku" si lisa cengar cengir dan itu selalu membuat jennie jengkel.
"Akhhhh sumpah ya!! awas minggir!" ucap jennie mencoba menyingkirkan lisa dari hadapannya.
"Jen ayolah aku tuh suka banget ama kamu, jadi pacar aku yah, sehariii aja juga gapapa yah yah" ucap lisa sembari menggenggam tangan jennie
"Dih najis gila, mo sehari kek sedetik kek gue tetep ogah ama elo, minggir gak" ucap jennie.
"Aku gabakal minggir" ucap lisa.
"Aduuh! Apalagi sih, plis deh gausah mempersulit gue gada waktu ya lisa!" ucap jennie.
"Aku gabakal minggir sebelum dicium kamu" ucap lisa.
Jennie menggegeram kesal.
"Ciam cium, nih makan nih cium" ucap jennie yang langsung melayangkan tendang itu ke selangkangan lisa.
"Ak anjing cok!" ucap lisa meringis.
Meskipun lisa itu cewek tapi tetep aja itu sakit woi kenak sepatunya jennie.
"Gilak jadi gini rasanya cowok kalo ketendang anunya"
Lisa menggigit bibirnya sembari memegangi selagkangannya meratapi rasa perih pada area itu.
"Rasain" ucap jennie kemudian melenggang pergi meninggalkan lisa.
"Ih jennie mah tega banget ama calon pacar" ucap lisa sembari memanyunkan bibirnya, dirasa sakit itu sudah cukup mereda, ia lalu selanjutnya berlari menyusul jennie meskipun tertatih, tapi didepan sana jennie malah juga ikut berlari karna ketakutan di kejar lisa.
"Anak baik, imut pipinya gembul..." lisa tengah menepuk-nepuk ubun-ubun jennie.
"...Jangan cemberut terus dong"
"Ish!" jennie menepis kasar tangan lisa.
"Ini segala ciki, termasuk piscok kesukaan kamu udah ku beliin kok gak kamu sentuh samasekali sih" ucap lisa.
"Biar gue aja lis yang sentuh" tiba-tiba rose menyaut dengan tangan terulur kearah piscok, sedari tadi rose memang ngiler dengan seabrek makanan jennie yang di belikan oleh lisa.
"Ep gaboleh, ini buat princess gue" ucap lisa sembari menepis tangan rose.
"Dih pelit banget, au ah soo temenin beli piscok yok" ucap rose.
"Lah perasaan di kantin tadi lo udah makan dua mangkok bakso belom kenyang lo" ucap jisoo.
"ngemilnya belom, bacot ah ayok" ucap rose kemudian menyeret jisoo keluar dari kelas.
"Udahlah lis, mending lo sini deh mabar" ajak wendy yang tengah mojok di bangku belakang bermain game dengan seulgi.
"Tuh mending lo sana gih, main ama temen lo gausah deket-deket gue muluk" ucap jennie.
"Cakep pertahankan jen" sahut joy si tukang kompor.
"Sssst semua diam!!" ucap lisa.
Udahlah si seulgi dengernya cuma bisa ketawa aja sambil natap layar ponselnya.
"Mau sampe kapan sih kek begitu tuh, betah banget" ucap yerim.
"Udah joy mending lo lanjutin ceritanya tadi gimana lagi" ucap irene.
"Oh aku tau, jennie minta di suapin yah, sini lisa suapin" ucap lisa.
"Dih pd banget sih lo, ogah!" ucap jennie.
"Udahlah jennie mah gausah gengsi gengsian segala" ucap lisa.
"Ogah ya ogah lisa!" ucap jennie.
"Yaampun sayang ih calm down dong, nati kamu cape loh triak muluk" ucap lisa.
"Emang udah cape kali lo recokin mulu" ucap jennie.
"Udah ah marah marahnya, yaudah deh di simpen aja ya itu cemilannya buat di rumah nanti. lebah madu diatas pohon, pokoknya mah i love you sekebon" ucap lisa.
Brak!
Suara kencang gebrakan meja yang membuat mereka terkejut, jennie sudah benar-benar muak dengan lisa.
"Heh sialan!!!"
Deg
Lisa tersentak, tolong ini menyesakkan, seakan baru saja seseorang telah memukulnya tepat di bagian dada.
"Jen" irene mencoba menegur.
"Lo ngerti gasih gue gasuka sama lo, sebegitunya caper lo ngarepin gue, dasar pengemis gila, lo pikir gue butuh semua ini, lo pikir gue peduli ama lo, lo tuh gak lebih dari seorang pengganggu ketenangan hidup gue tau gak!!!" ucap jennie dengan amarah yang tak bisa ia bendung lagi.
"Yaudah jennie aku minta maaf kalo gitu" ucap lisa dengan kepala tertunduk.
Namun selanjutnya jennie mendorong lisa dengan kuat.
"Maaf lo bilang hah!!" jennie melempar beberapa ciki itu kearah lisa.
"Astaga, jen udah jen" ucap irene panik dan buru buru membantu melerai.
Suasana yang tadinya santai itu kini berubah menjadi sangat memanas.
"Enak banget lo bilang maaf doang, maaf lo emangnya bisa balikin waktu yang seharusnya gue nikmati dengan santai hah!" ucap jennie.
"Jennie aku..."
"Apa! Lo mo bilang kalo lo suka gue gitu, iya!, capek tau gak setiap kali denger lo bilang itu, lo pernah mikir gasih kalo gue risih" ucap jennie.
Hanya keheningan yang terjadi sampai di mana lisa merasakan sakit hatinya.
"Stop deketin gue"
Terdengar datar tapi itu teramat megitu menyakitkan.
"Hiks" isakan yang sedari tadi lisa tahan akhirnya lolos juga dengan air mata yang membasahi pipinya, nyatanya lisa tidak sekuat itu.
Lisa perlahan mengangkat wajahnya, dan itu cukup membuat jennie terkejut dan tertegun karena ini kali pertamanya melihat lisa menangis.
Lisa terlihat mengangguk lalu sebelum kemudian ia berjalan cepat keluar dari kelas sembari menyeka air matanya.
"Loh lis lo kenapa" ucap jisoo yang baru saja kembali bersama rose.
Keduanya bingung, lisa menubruk mereka dan tanpa menjawab apapun.
"Jen, lo keterlaluan, iya gue ngerti lo kesel tapi gak seharusnya lo maki dia kek gitu" ucap irene.
"Eh wen, ayo buru susul lisa" ucap seulgi menarik wendy.
"Ada apa sih" ucap rose.
Joy mendekat, ia langsung menarik rose dan membisikinya.
"Eh seul gue ikut" ucap jisoo bergegas membuntuti seulgi dan wendy.
"Astaga" ucap rose setelah mendengar bisikan joy.
"Alah palingan juga ngeyel besok udah balik ngerecok lagi" ucap jennie lalu ia duduk dan berusaha tetap bersikap santai meskipun sebenarnya ia sedikit merasa tidak enak.
Lisa yang memulai dan membuatnya kesal, jadi tak salah bukan jika ia marah pada gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere
FanfictionOrang gila mana yang bilangnya risih eh giliran di jauhin malah kangen