Pintu itu terbuka, semua mata tercengang ketika mendapati seorang gadis memasuki kelas.
Gadis itu berjalan, pergerakan nya itu tentu tak luput dari pandangan jennie, masi lisa yang sama tapi kali ini ia tampak berbeda, ia masi dengan poninya yang khas hanya saja gadis itu kini tampil dengan rambut yang di persingkat sedagu.
"Anjir lis lo potong rambut, cie rambut baru cie" ucap wendy yang membuat lisa terkekeh.
"Potong rambut di mana lis" ucap jisoo bertanya.
"Ih kok lo jadi ganteng" irene ikut menyaut.
Entah kenapa ketika mendengar irene yang menyaut jennie merasa tiba-tiba menjadi begitu kesal padanya, ia merasa semakin curiga jika irene memang ada sesuatu kepada lisa, ia merasa tidak suka.
"Liat lisa kok jadi pengen juga ya potong rambut, tapi kalo gue potong tar malah gak cocok lagi di muka" ucap yerim.
"Iya tar malah nyesel" ucap seulgi.
"Lagi pengen aja, ya di salon lah soo masa di bengkel" ucap lisa.
"Dih garing" ucap jisoo.
Dan untuk lisa, ini benar-benar diluar ekspektasinya, lisa bahkan sudah seminggu ini mengabaikan nya, tidak, lisa itu begitu ketergantungan padanya seharusnya dia memohon padanya, jennie tidak terima ini.
Agaknya disini jennie tidak menyadari jika dirinyalah yang begitu mengharapkan lisa, egonya begitu tinggi hingga menganggap lisa adalah pihak yang memang semestinya harus kembali, ia menganggap lisa bersalah di setiap sisinya, ia menganggap karena lisa lah kini temannya seolah menjauhinya, padahal tidak juga, itu hanya opini yang ia rasa dari sudut pandangnya sendiri.
Jennie mengeraskan rahangnya, ia memilih mengalihkan pandangannya dari lisa ketika semua temannya membicarakan potongan rambut.
Jennie tengah terduduk di sofa, ia termenung menatap layar ponselnya, entahlah ia jadi begitu menantikan lisa mengiriminya nya chat kembali, terkadang juga jennie ingin mengirim chat pada lisa, tapi kembali lagi ia tidak bisa melakukannya, di hati kecilnya ia sebenarnya mulai menyadari kesalahannya tapi di sisi lain rasa gengsi nya yang teramat begitu tinggi itu selalu saja menjadi tembok penghalang baginya.
Apalagi, mengingat irene yang serasa semakin dekat saja dengan lisa, ia tidak mengerti kenapa ia repot repot menaruh rasa tidak suka ini, seharusnya ia berbahagia jika lisa tidak mengganggunya lagi.
"Enggak, apasih gue, jennie lo kenapa sih sebenernya" ucapnya sendiri.
Namun sesaat setelah ia ber monolog itu, cincin hijau muncul pada profil lisa, dia membuat story, jennie tentunya lantas memencet nya karena penasaran.
Alih-alih mendapati foto lisa seorang diri, jennie malah di pertontonkan foto selca irene yang menangkap aib lisa yang tak siap di ajak berfoto dengan caption "wkwk si lisa abis ngelem"
"Dih paan sih gajelas" ucap jennie kesal.
Sementara itu di tempat lain.
"Irene apus gak" ucap lisa sambil misuh misuh ke Irene.
Tapi di situ Irene hanya terkekeh dan terus menjauhkan ponsel itu dari pemiliknya.
Gimana lisa gak misuh coba, tadinya Irene itu mintain dia buat ngambilin barang di rak yang tinggi, dia reflek lah minta Irene megangin hpnya bentar, eh disitu si Irene malah jail foto foto trus ngambil aib dia yang parahnya di sw in pula.
Irene dan lisa, keduanya saat ini memang tengah berada di toserba, mereka disitu hanya sekedar tak sengaja bertemu saja saat berbelanja.
"Gak, ini lucu tau" ucap irene.
"Rene plislah, siniin ih HP gue" ucap lisa.
"Ululu adek lisa minta HP ya" ucap irene.
"Ck au ah, tau gitu ogah gue ngambilin tadi" ucap lisa cemberut karena tak kunjung mendapatkan ponselnya kembali.
"Dih jelek lo ngambek begitu" ucap Irene.
"Ya makanya siniin" ucap lisa.
"Ya ya tapi bentar gue kirim dulu ke WA gue" ucap irene meledek yang membuat lisa semakin kesal.
"Irene!" ucap lisa.
"Yaelah gini doang" ucap Irene kembali terkekeh.
"Bodo amat, balikin gak" ucap lisa.
"Ah lo mah gak asik, yaudah nih nih" ucap Irene.
Begitu mendapatkan ponselnya kembali, lisa langsung mengecek WhatsApp nya, benar saja terlihat di sana sudah ada beberapa chat orang yang mengomentari sw itu, bahkan di grub terlihat jisoo malah mengirimkan screenshot sw itu dan mejadikannya topik obrolan.
Lisa kemudian beralih untuk melihat sudah berapa banyak orang yang melihat sw itu, tapi di situ ia sempat merasa terkejut setelah melihat sala satu dari banyaknya orang, ia bukan terkejut karena mengkhawatirkan soal foto itu melainkan karena di sana ada jennie yang juga melihat swnya, itu mengherankan karena selama ini yang ia tau jennie sama sekali enggan melihat swnya.
"Kenapa lis, sorry deh kalo emang ngeganggu lo" ucap irene menjadi merasa tidak enak.
"Hah, Oh enggak kok bukan itu, gue cuma speechless aja ini" ucap lisa.
"Kenapa emangnya" ucap irene.
"Jennie, barusan dia liat sw" ucap lisa.
"Hah la terus apa masalahnya" ucap irene.
"Heran aja Rene, Ini tumben tubenan gitu liat sw, dia tuh mana ada biasanya liat" ucap lisa.
"Oh gitu, mungkin aja selama ini dia liat sw cuman make mode gak keliatan, udah ah gak usah terlalu lo pikirin, biarin aja" ucap irene.
"Ya juga ya. eh btw lo belom kelar" ucap lisa.
"Oh udah kok gue ini doang, cuman gue ini pengen bareng aja bayar kekasirnya ama lo" ucap irene.
"Kirain belom, gue juga udah kok ini, yaudah yok kita ke kasir aja kalo gitu" ucap lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere
FanfictionOrang gila mana yang bilangnya risih eh giliran di jauhin malah kangen