"Mmm jen, udah belum sih gue geli" lisa benar-benar tak tahan dengan pergerakan tangan jennie yang terasa meraba perutnya yang terekspos, ini hanya menyematkan jarum pentul di area pinggang kenapa jennie lama sekali.
"Cerewet banget sih lo dari tadi" ucap jennie sembari mencubit perut lisa.
"Aduh jen sakit" lisa meringis.
Jennie memang tidak bisa lepas dari keketusan bicaranya, mencubit itu hanya alasannya saja karena merasa malu saat tersadar dari melamunkan perut lisa yang sedikit berbentuk itu.
Lisa memang sengaja di jadikan manekin oleh jennie saat ini.
"Besok besok pinjem manekin aja ya, bundanya irene kan punya butik kalo minta tolong irene pasti nanti di pinjeminin" ucap lisa.
Lisa bukannya tak suka menjadi manekin untuk pola hanya saja ia merasa tertekan apalagi setiap jennie memarahi dan menyalahkannya karna terkadang bergerak.
"Lo deket banget ya sekarang sama irene, suka" tanya jennie, ia kesal karna lagi lagi irene.
Sejak lisa datang padahal jennie rindu dan menantikan lisa yang berisik tapi sepanjang mereka mengerjakan disain pola bersama, lisa malah cuek dan hanya menjawab seadanya, ia mencoba memancing dengan mengomelinya tapi itupun tidak menjadikan apapun.
"Maksudnya" ucap lisa.
"Gak lupain. gausah bawa bawa Irene dan gausah minjem manekin di bundanya irene" ucap jennie.
"Kenap-"
"Ssst! Gausah protes deh, tinggal nurut doang susah banget, coba deh lo dari sana jalan ke sini trus muter gue mo liat" ucap jennie.
Lisa benar-benar heran, jennie ini sebenarnya kenapa sih, tingkahnya aneh sekali, tapi untuk sementara ia memilih mengabaikan pikirannya itu dan mulai mengikuti ucapan jennie.
Lisa pergi memposisikan dirinya kemudian selanjutnya ia mulai berjalan, berhenti di depan jennie lalu memutar badannya.
"Udah oke belum" ucap lisa.
"Lumayan, tapi gue mau yang lebih lagi dari ini, masi perlu di benahi lagi ini mah, tapi yaudah deh hari ini cukup segini dulu, lanjutin lagi besok" ucap jennie.
Lisa hanya bisa diam, agaknya akan memakan waktu lama, jennie itu benar-benar sangat perfeksionis dan ingin selalu terlihat sempurna.
"Kalo gitu ini gue lepas ya" ucap lisa.
"Sini gue lepasin" ucap jennie yang membuat lisa terdiam sejenak.
"Tar kalo lo yang lepas yang ada rusak semua" ucapnya menambahi saat menyadari ucapan sebelumnya terdengar ambigu.
Lisa hanya bisa diam membiarkan jennie yang kini melepas kain desain pola pada tubuhnya, kini terlihatlah kembali kaos crop top yang ia kenakan itu.
"Sekarang bantuin beresin potongan kain ama yang berserakan di kamar gue, tar mami gue pulang trus liat kamar kek kapal pecah gue di omelin lagi" ucap jennie sembari melipat kain, ia berucap ketika lisa hendak merebahkan diri di tempat tidurnya.
"Iya" ucap lisa kemudian mulai memunguti yang berserakan lalu membuangnya ke tong sampah yang ada di kamar jennie.
"Udah nih, mm.. Kalo gitu gue pamit pulang ya" ucap lisa sembari menguap.
"Eh tunggu, lo jangan dulu pulang" ucap jennie.
"Kenapa" ucap lisa.
"Gue mo praktekin tutorial masakan yang maren gue tonton, jadi lo tetep di sini dulu buat nilai masakan gue tar, soalnya gue mo ngasi kejutan ke mami" ucap jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere
FanfictionOrang gila mana yang bilangnya risih eh giliran di jauhin malah kangen