3. KENA HUKUMAN

97 28 77
                                    

"WOI lagi ngapain lu"

Enam lelaki yang sedang berdiri tegak di belakang dirinya mampu membuat azallea tersentak kaget.

"Lagi ngapain?" Tanya arsya yang penasaran dengan aktivitas wanita di depannya. Beberapa tumpukan kayu di injak nya, dan seperti sedang mengintip kawasan dalam sekolah. Apa wanita itu berniat untuk bolos seperti dirinya dan teman temannya?

Satrio mulai melangkah mendekati azallea, ia menatap perempuan itu dengan sangat teliti seperti sedang mencari benda yang sangat amat kecil "HAYO LO TELAT YAA?" ucap satrio sangat nyaring.

Menatap kembali satrio dengan tajam "kalo iya kenapa?" Jawab nya sangat songong.

"Otw ngadu ke bu rani" kata satrio bercanda. Dapat di lihat dengan jelas raut wajah satrio yang menjulurkan lidah seperti sedang mengejeknya.

"Gw aduin balik" tanpa takut dengan ucapan satrio azallea malah membalikkan ucapan lelaki itu.

"Yakin?" Tanya arsya menaikkan sebelah halis nya. Mustahil jika ada orang yang berani dengannya atau pun teman temannya apalagi ini di lingkungan sekolah. Nama dirinya disini paling tinggi dari kepala sekolah sekali pun.

"Iya" jawab azallea singkat. Mereka berenam mau bolos ngapain dirinya takut dengan ucapan satrio? Tinggal aduin balik nanti juga mereka kena hukuman.

Ya walaupun dirinya juga sudah di pastikan akan mendapatkan hukuman. Namun setidaknya setara lah dengan enam lelaki itu karna kedua belah pihak tersebut juga sama salah nya.

Saat azallea vs enam badboys ini sedang beradu omongan, di waktu yang tidak pas ini pak eman datang secara tiba tiba dengan tongkat-T di genggamannya.

"KALIAN NGAPAIN DI SINI" celetuk pak eman pada tujuh remaja di depannya. Awalnya pak eman hanya ingin mengikuti azallea yang pergi ke belakang sekolah, namun saat dirinya sampai disana ia melihat enam lelaki yang sangat ia kenal pun berada di tempat yang sama.

"Noh pak. Dia mau manjat pagar kita curiga dia mau bundir" kata cakra asal. Tadinya dia hanya ingin mengakatan memanjat pagar namun lidah nya terpelesat mengatakan ingin bundir.

"HEH JANGAN ASAL NGOMONG LO" tak terima dirinya di tuduh seperti itu oleh cakra azallea memberikan tatapan sangat tajam pada lelaki tersebut.

"Pak jangan percaya. Mereka tuh mau bolos" tunjuk azallea pada keenam laki laki itu. Mereka hanya mencari alasan agar tak ketauan kalo mereka sedang bolos jam pelajaran. Boleh saja jika mereka mencari alasan, tapi tidak sampai menuduhnya untuk bunuh diri kan?

Tanpa menjawab ucapan azallea pak eman menatap satu per satu dari tujuh orang tersebut "Kamu, siswi yang tadi telat kan?" tanya pak eman.

Azallea mengangguk.

"Ikut saya semua nya" tanpa di beritahu alasannya pun pak eman sudah tau mengapa para lelaki itu berada di sini.

"Pak" farel hendak membantah namun di cegah oleh pak eman "Sudah. Kalian ikut saja saya untuk bertemu bu rani" ujar pak eman. Mau tak mau ke enam lelaki itu mengikuti mau nya satpam kebanggaan sma pelita ini.

Saat kelima temannya yang sudah membuntuti pak eman, berbeda dengan darel yang berniat untuk membantu azallea turun dari tumpukan kayu tadi.

"Makasih" ucap azallea yang di angguki darel.

***

Di ruangan ber-ac ini sudah ada tujuh murid yang tadi tertangkap basah sedang bolos jam pelajaran dan telat. Azallea dan arsya yang sudah duduk manis di depan bu rani, sedangkan kelima lelaki lainnya berdiri tegak di belakang dua teman mereka.

AZALLEA : NOT BAD WIFE [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang