Part 06

20 1 1
                                    

Masih ada yang nunggu cerita ku update gak?

Gimana hari-hari kalian?

Sehat-sehat ya untuk kalian..

Mohon maaf bila masih banyak typo dan tanda baca yang salah.
___________________

Mohon maaf bila ada kesamaan dalam alur cerita,nama tokoh, dan lain sebagainya.Terimakasih.

••• Takdir Pilihan Tuhan •••
BY kutipan_kertas

"Bagaimana aku bisa percaya akan pria,sedangkan pria yang ku anggap pahlawan tanpa kuda, melempar tombak kepada ku"

~ Almira alfatih ~

🤍🤍🤍

Happy reading..

Angin pagi menerpa wajah cantik yang tertutup kain hitam,sejuk yang dirinya rasakan. Pikiran yang semula berkecamuk kini hilang seketika. Perlahan,mata yang tertutup itu terbuka dengan menghirup udara di sekitar.

Intan yang berada di samping Almira mengusap lembut tangan sahabat nya,namun almira tidak mengetahui keberadaannya sedikit terkejut.Intan tersenyum dengan ekspresi Almira. Dirinya tau bahwa sahabat nya sedang tidak baik-baik saja.

"Sudah, tidak perlu dipikirkan Al. Kalau kamu tidak suka,kamu boleh menolak." Dengan suara lembut dan bibir tersenyum.

Almira membalas dengan senyuman, rasa gelisah masih ada walaupun tak terlalu besar. Almira tau bahwa laki-laki itu baik dan Sholeh walau tak pernah mengenalnya.

Tapi saat ini Almira masih belum percaya dan rasa sakit yang sudah lama ia kubur masih ada dalam dirinya. Biar bagaimanapun kepercayaan itu tidak bisa ia berikan kepada orang lain, apalagi orang yang belum dirinya kenal.

"Tapi aku tidak mau membuat Buya latif sedih,Tan". beritahu almira.

Mendengar itu intan pun memang sedikit setuju,tapi kebahagiaan almira lebih penting.
"Ya,kamu memang benar. Tapi kebahagiaan kamu lebih penting, jika kamu tidak cocok dengan nya.maka jangan, Al". Ujar intan dengan penuh keyakinan agar sahabatnya tidak sedih lagi.

"Lalu bagaimana jika dirinya jodohku?,.. aku harus apa? Menghindar pun tak ada gunanya." Dirinya merasa bingung harus seperti apa,pikirannya menjawab tidak sedangkan hatinya menjawab iya.

"Kalau begitu minta petunjuk kepada Allah,Al. Insyaallah akan Allah beri jalan. Jika memang dirinya yang terbaik untuk mu,maka terimalah."

"Makasih,Tan. Udah selalu ada untuk aku." Dirinya sangat berterimakasih kepada Allah. karena telah memberikan sahabat seperti intan dan Thalita yang selalu ada untuknya.

"Tidak ada kata terimakasih dalam persahabatan,ok".

Almira tersenyum dengan jawaban intan.

"Tan, bagaimana aku bisa percaya akan pria, sedangkan pria yang ku anggap pahlawan tanpa kuda, melempar tombak kepada ibu dan diriku. Aku mencintainya tapi aku juga membencinya." Dirinya hanya bisa membatin, tanpa berkata apa yang dirinya rasa.

Kepercayaan adalah sesuatu yang berharga, tidak mudah Almira untuk memberikan kepercayaan itu kepada seseorang. Apalagi kepercayaan itu pernah musnah dan digantikan dengan sebuah trauma yang sudah mengubur dirinya, tak mudah bagi seseorang untuk menghilangkan trauma bukan. Trauma bagaikan kecelakaan bagi seseorang. selamat, tapi cacat seumur hidup.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Takdir Pilihan Tuhan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang