"Kita berada di amin yang sama namun di iman yang berbeda"
~Arief Sankara Putra
.
.Happy Reading 🐣
__________________________
"Ella, bangun Nak" Ucap Rosa–Bunda nya Ella.
Ella yang merasa terganggu pun membuka matanya dan langsung melihat Rosa yang sedang berusaha membangunkan Ella.
"Eunghhh, apa Bun?"
"Bangun gihh, cuci muka sarapan lalu siap-siap, kita akan pergi ke gereja bersama-sama" Jelas Rosa.
"Lima menit lagi, ya?" Mohon Ella kembali memejamkan matanya.
"Ya Tuhan!, ni anak susah bet dah kalo disuruh bangun!, kek praktek mati aja Ella!" Geram Rosa lalu menarik tangan Ella sehingga Ella pun terduduk. Kesabarannya Rosa memang setipis tisu dibagi lima, makanya kalo lagi lemah lembut kitanya juga harus lemah lembut.
"Iya Bun, iya!" Ella langsung pergi kekamar mandi untuk membersihkan mukanya dan setelah itu langsung pergi keruangan makan karna akan sarapan bersama.
Disana sudah ada Dion, Rosa, Dan Atta–Abangnya Ella. Mereka sedang menunggu Ella dan ketika Ella duduk, mereka pun langsung memakan sarapannya tanpa ada sepatah katapun yang keluar dari mulut mereka.
"El, kemaren dari mana aja? Berangkat siang pulang malem" Tanya Dion setelah selesai memakan sarapannya itu.
"Emm, kemaren Ella diajak sama Mama keacara lamarannya Kak Ariel sama Kak Saira. Jadi Ella ikut deh, soalnya udah lama juga nggak kesana" Jelas Ella, mereka yang mendengar hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.
Ya, keluarga Ella sama halnya dengan keluarga Arief. Mereka sama-sama menerima Arief dan Ella walaupun beda keyakinan. Arief juga sangat dekat dengan Dion, apalagi sama Atta mereka seperti keluarga yang sangat dekat.
"Lain kali kalo mau pergi kemana tuh izin dulu sama Ayah!" Ingat Atta yang mendapat anggukkan oleh Rosa dan Dion.
"Hehe, lupa. Maafin"
"Yaudah sekarang kita siap-siap pergi ke gereja" Perintah Rosa. Mereka pun pergi kekamar masing-masing untuk bersiap-siap.
Sekitar 30 menitan mereka sudah siap dan mereka pun langsung berangkat ke gereja menggunakan mobil milik Atta karna itu keinginan Ella yang tak pernah menaiki mobil milik Atta.
-
--☪✝---
"Yasudah, saya kesana sekarang" Arief mendapati panggilan dari sekertaris nya bahwa ada meeting dadakan sehingga Arief harus cepat-cepat pergi ke kantor.
Ia bergegas membersihkan badannya dan memakai kemeja putih berbalut jam hitam serta celana hitam. Ia mengambil dasinya yang berada dilemari dan langsung bergegas untuk menemui Marya.
"Mah"
"Apa– kebiasaan" Ucap Marya saat melihat Arief membawa dasi warna hitamnya. Ya, Arief menemui Marya karna meminta tolong untuk memasangkan dasinya itu karna dirinya tidak bisa memasangkan dasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tembok
Teen FictionVOTE!! Tembok? Ya, cinta beda agama layaknya terhalang tembok yang tinggi nan besar. Laki-laki Islam dan Perempuan Kristen. "Aku tidak ingin merebutnya dari Tuhannya" "Namun aku ingin memilikinya" TEMBOK Ikuti terus kisahnya...!!