Tembok 03

8 2 0
                                    

"Yang seagama aja berat, apalagi yang beda?"

~Arief Sankara Putra
.
.

Happy Reading 🐣
_____________________________

"Kamu Ella!!" Teriak Pak Irfan saat melihat Ella yang melamun saat dirinya sedang menjelaskan.

Ella langsung tersentak kaget dan langsung melihat Pak Irfan yang sedang menatap tajam dirinya. "I-iya pak, ada apa ya?"

"Sebutkan UU no. 354 KUHP!! " Ucap Pak Irfan.

Ella bernafas lega karna ia mengetahui perintah Pak Irfan itu, dengan cepat ia menarik nafasnya dan mengucapkan. "Barang siapa sengaja melukai berat orang lain, diancam karena melakukan penganiayaan berat dengan pidana penjara paling lama delapan tahun. Jika perbuatan itu mengakibatkan kematian, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun"  " Ucap Ella dan Pak Irfan pun mengangguk.

"Otak lo bagus" Puji Zaskia membuat Ella menyunggingkan senyuman nya.

"Iya dong, Ella giu lohh" Ucap Ella kembali dengan pd-nya.

Zaskia memutarkan bola matanya malas. "Muji otak yang pede dirinya. Situ sehat hah?"

Ella tk menjawab lagi ucapan Zaskia karna ia sudah tahu bahwa bicara dengan dia gak bakalan ada habis-habisnya sampe beberapa abad pun, jadi ia memilih untuk memperhatikan Pak Irfan yang sedang menjelaskan sesuatu didepan sana.

---☪✝---

"Yasudah jika seperti itu lebih baik bapak untuk ikut melihat prosesnya pak" Ucap Dira salah satu karyawan Arqueell Beauty.

Arief mengangguk lalu berjalan mendahului Dira. Arief dan juga Dita memakai perlengkapan medis terlebih dahulu lalu masuk kedalam ruangan yang putih bersih nan besar, amat besar.

Arief melihat proses mengolahan Skincare dari awal hingga akhir, sebenarnya ia memang sudah pernah melihat ini, namun ia ingin melihat kembali takutnya ada yang tidak higienis.

Setelah itu ia menghampiri satu orang dokter laki-laki disana yang sedang mengecek produk skincare melalui microsoft. Namanya adalah Ryan, Dokter Ryan.

"Apakah ada suatu masalah dok?" Tanya Arief serius.

Dokter Ryan menggeleng sambil tersenyum lalu menjawab. "Tidak ada masalah sama sekali Pak, semuanya baik-baik saja" Jawab Dokter Ryan dan Arief tersenyum.

Setelah itu ia pun keluar dari ruangan besar itu dan kembali keruang kerja nya dan kembali sibuk dengan berkas-berkas dan laptop didepannya.

Hingga tiba waktunya makan siang, ia berhenti dulu karna ingin mengisi perutnya yang lapar. Tiba-tiba sekertaris yang bernama Elfano datang keruangan Arief.

"Karna waktunya istirahat, boleh lahh ya gue ngomong nya sama kayak temenan" Ucap Elfano yang diangguki oleh Arief.

"Boleh lahh, kan lagi waktu istirahat" Ucap Arief dan Elfano tersenyum.

"Yaudah, kita makan siang dicafe yang ada di seberang aja yo" Tawar Elfano dan langsung disetujui oleh Arief.

Mereka pun pergi menuju cafe yang berada di seberang kantor, jadi tak memerlukan alat transportasi. Mereka memesan makanan dan sekarang mereka sedang menunggu pesanan itu tiba dengan berbincang-bincang.

"Ehh, hubungan lo sama si Ella baik-baik aja kan?"

"Baik kok, kenapa"

"Nggak, ehh btw, gimana sih rasanya pacaran sama yang beda agama?"

"Emm, yaa seneng ada, sedih ada, sedih karna beda agama. Apalagi umur gue udah 24 mau ngajak nikah sama Ella tapi gue inget, kita beda keyakinan"

"Yaallah.., harus banyakin sabar bro terus siapin ikhlas dihati lo, supaya nanti kalo dia nggak mau join sama lo berarti lo harus ninggalin dia"

"Yayayaaa tapi–"

"Tapi apa?"

"Tapi gue udah terlanjur sayaaaaang bannget sama dia, mungkin hidup gue bakalan hambar kalo nggak sama dia"

"Yeuuu, terlalu bucin lo mah"

"Hehee"

"Oh ya, gue punya satu permintaan buat lo"

"Apa?"

"Lo jangan sampe pindah agama, udah, itu aja permintaan gue"

"Astagfirullah, gue gabakalan join keagama lain bro, santai.."

"Yoii lahh gue percaya ama lo"

Tiba-tiba pelayan datang sambil membawa satu nampan yang berisi pesanan mereka. Mereka menerima itu dan langsung memakannya tanpa ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut mereka berdua.

Hingga setelah selesai mereka langsung membayar makanan mereka tadi dan langsung pergi menuju kantor dan kembali bekerja.

---☪✝---

Pukul 15.00 Ella pulang setelah kuliah. Kini ia sedang duduk menonton televisi bersama Abangnya.

"Bang, Ella cantik gak?" Tanya Ella sambil mengerjap-ngerjapkan matanya.

Atta langsung menoleh dan tawanya pecah begitu saja mengisi bangunan yang besar oleh tawa itu.

"Abang ihh, jawaaaab"

"Bwahahahahah!!" Atta semakin menjadi-jadi.

"Ella gak cantik ya?" Ucap Ella memasang wajah sedih membuat Atta tak enak hati jadi berhenti tertawa.

Tiba-tiba air mata Ella mengalir, sontak hal tersebut membuat Atta membulat kan matanya dan tak tahu untuk melakukan apa supaya adik satu-satunya ini tidak nangis.

"E-ehh, c-cantik kokk cantik, cantik banget ihh adeknya abang"

Wajah Ella langsung berseri dan ia pun langsung memeluk erat tubuh Atta, sedangkan Atta yang dipeluk mendatarkan ekspresi nya.

"Makasihh"

"Ye"

"Ishh, kok gitu sihh"

"Biarin, hidup-hidup abang kok ade yang ngatur"

Tiba-tiba Rosa datang karna mendengar suara ribut diruang keluarga. "Ada apa ini?" Tanya Rosa.

"Ehh Bunda, enggak kok, nggak ada apa-apa. Iya kan Ell" Ucap Atta namun tak dibalas oleh Ella membuat ia mendorong pundak Ella mengkode dan Ella pun mengerti lalu menganggukkan kepalanya. "E-eh i-iya kok Bun, nggak ada apa-apa, cuman Abang nyeselin"

Atta membulatkan matanya ketika mendengar ucapan Ella, lalu ia menatap Rosa yang juga tengah menatap tajam dirinya, Atta pun hanya tersenyum kikuk dan lari pergi dari sana. Hal itu membuat Ella dan Rosa menjadi tertawa karna melihat tingkah Atta.

Oh ya, sedikit informasi bahwa Atta umur nya adalah 23 tahun dan Ella 20 tahun.

"Ayok Bun, nonton drakor bareng!!"

"Drakor?!!"

"Iya Bun, drakor"

"Ayok ayokk, dimana? Dikamar kamu atau kamar Bunda??"

"Kamar Bunda aja!!"

"Yaudah ayokk!!"

Mereka sangat bersemangat jika berurusan dengan drakor, apalagi drakor 'My Demon' mereka sangat menyukai drakor.

________________________

Udahh duluuu

Vote!!

Maaf ya!! Di bab ini nggak ada kebersamaan antara Arief dan Ella, hehee.

Pappayyyy!!!

TembokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang