LOTV (03.)

413 36 0
                                    

•••

Bagaimana pun seorang Otsutsuki Mitsuki tidak akan keluar dari aktifitasnya, selain pekerjaan kantor. Dirinya juga di sibukkan dengan melihat bagaimana keadaan omega yang dirinya sempat tiduri tersebut.

Sudah tiga hari ini, dirinya tak melihat omega itu di tempatnya bekerja. Bahkan dirinya menghampiri rumah omega itu, yang dirinya lihat selama tiga hari ini rumah itu gelap dan seolah tak ada tanda tanda kehidupan di rumah itu. Biasanya rumah itu akan menyala di bagian dapur dan kamar, namun sekarang itu tidak. Mitsuki resah, entahlah. Alpha dominan seperti dirinya seolah menghawatirkan Hal yang tak perlu.

Mitsuki turun dari Mobil hitam miliknya, berlari dengan tergesa menuju ke arah rumah omega itu. Grusak grusuk terdengar, panik yang mendera. Pintu itu seolah berusaha di dobrak paksa, tidak bisa. Mitsuki mencoba lagi dengan sekali dobrak pintu terbuka. Nafasnya tersengal, menyalakan lampu di setiap sudut rumah itu. Tak mendapati omeganya. Kini kamar omega itulah satu satunya yang menjadi Hal terakhir harapan mitsuki agar bisa bertemu dengan Boruto.

Mendobraknya dengan tenaga ekstra, seolah mengetahui itu. Mitsuki dengan cepat menghampiri keadaan sang omega. Posisinya Kali ini bersandar di depan pintu kamar mandi di kamarnya. matanya tertutup, bibirnya pucat pasi. benar benar sangat tidak terlihat adanya tanda tanda kehidupan, menotice sesuatu. Mitsuki mendapati di tangan omega itu terdapat alat tes, beberapanya berserakan. ada empat, dan hasilnya sama dua garis merah. Mitsuki tanpa pikir panjang, langsung di gendong ala brydal style omega pirang itu. Seolah tanpa beban kala Mitsuki melakukan itu.

Dengan tergesa membawanya ke rumah besar miliknya, di sana Boruto di baringkan ke kamar miliknya. Sudah ada dokter Kabuto yang menunggu di sana, dengan cepat Boruto di tangani oleh dokter pribadi keluarga Otsutsuki.

Mitsuki mondar mandir, tidak karuan betapa gelisahnya dirinya sekarang. Perasaannya seolah tak tenang, di sana ada pengawal setianya. Nara Shikadai, membungkuk kemudian memberikan sebuah kertas yang sepertinya penting. Urusan pekerjaan yang tak bisa di tinggalkan.

Beberapa saat setelah Hal itu, mungkin sekarang menjelang sore. Boruto merasa pening menyerang kepalanya bangkat nafasnya menderu hanya lemas yang dapat dirinya rasakan. menatap tempat ini, tampak familiar. Ini adalah kamar yang pernah dirinya tempati, kala kejadian itu membawanya pada kesialan.

Menyingkap paksa selimut yang menyelimutinya, Boruto turun dari kasur king-size tersebut. Namun kakinya seolah mati rasa, bahkan kini dirinya terjatuh dengan posisi kaki membentuk huruf w. Tubuhnya yang ramping dan kecil, membuatnya harusnya mudah untuk di angkat kemana mana. Hanya saja semua itu tak berlangsung lama, kala seorang pria jangkung masuk kedalam kamar itu. Boruto hanya menatap pria itu tanpa suara, kala mendapati pria itu pula yang membawa Boruto keatas ranjang lagi.

"Makan," ujar lelaki Alpha yang kini tengah menaruh Nampan dengan makanan yang sedikitnya mengepul asap mengudara menusuk indra penciuman sang omega. Namun tatapan tajam di layangkan pada sang Alpha yang kini tengah pula menatapnya, Mitsuki menghela nafas.

Dirinya bangkit, namun pergelangan tangan Sang Alpha di cekal oleh omega yang kini menatapnya makin garang.

"Aku mau pulang," Boruto berujar, membuat sang Alpha menghela nafas dalam diam.

"Aku tidak mau di sini, kenapa kau membawaku kemari?" Lanjut omega bersurai pirang itu.

"Aku mau pulang!"

"Makan lah, dulu."

Boruto merasa di tekan, alisnya makin mengkerut pula tubuhnya yang makin beringsut mundur, kala Alpha di depannya mengeluarkan pheromone miliknya yang makin mengudara di kamar ini. Lalu suara Alpha yang di keluarkan membuat Boruto makin merasa menciut, melepaskan jari jari lentiknya dari pergelangan kokoh sang alpha.

Lily of the valley ( Omegavers )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang