•••
Boruto lapar, sungguh! Tapi dirinya tidak ingin keluar dari kamar ini sebab tadi dirinya habis bertengkar dengan Mitsuki yang akhirnya dirinya lah menjauh sejauh jauhnya dari alpha itu. Jam di kamar Boruto menunjukkan pukul 2 pagi. Orang gila mana yang bangun jam segini tapi hanya merasa lapar? Kebosanan pula, jika harus di sini sampai pagi Maka dirinya pasti akan mati besok.
Boruto bangkit dari tidurnya, dirinya berjalan perlahan turun kebawah. ah BODOH! Buat apa Boruto melakukan itu, lagi pula penghuni di rumah ini hanya Mitsuki dan dirinya. Tidak akan bangun juga si alpha itu. Lagian orang gila mana yang akan bangun jam segini, pikir Boruto random aja. Dirinya hanya tidak mau melihat Mitsuki, bahkan mencium pheromonenya rasanya Boruto tak sudi! Sialan.
Dirinya membuka kulkas, matanya berbinar mendapati kotak mie gacoan yang Masih penuh isinya. Ada banyak susu juga, kemudian ada pula pangsit yang isinya ayam, kemudian di sampingnya banyak kotak yang isinya sepertinya itu udang! Boruto senang di sini banyak makanan.
Boruto mengeluarkan kotak udang dan juga pangsit, begitu pula dengan kotak mie gacoan itu. Dirinya memanaskan itu semua, kemudian di taruh di satu piring yang sama. Di tambah susu yang dirinya bawa, dirinya akan tidur nyenyak setelah ini.
Mitsuki berjalan perlahan ke dapur, dirinya mendapati siluet pirang sedang asik di dapur. Mitsuki sudah menduga itu, dirinya untung saja menyiapkan banyak makanan tadi.
Mitsuki berhenti di samping omega yang selama beberapa bulan ini menemaninya, membuat rumah ini sedikit ada suaranya.
"EH AYAM!"
Tak menyadari Mitsuki yang berdiri di sampingnya, di bawah kegelapan Boruto memekik keras kaget dengan adanya manusia yang memiliki rambut yang menyala di tengah kegelapan, apalagi matanya juga sangat menyala di mata Boruto.
Boruto saking kagetnya dirinya sampai tersentak kebelakang. Tangannya membawa segelas susu sontak melepaskannya begitu saja, gelas kaca itu hancur saat jatuh membuat susunya berserakan kemana mana. Boruto membuka mulutnya, dirinya reflek berjongkok dan mulai memunguti pecahan kaca tersebut.
"Akh!" Pekik Boruto kala tangannya tidak sengaja terkena Salah satu pecahan kaca.
Mitsuki yang tadinya juga turut ikut memunguti pecahan kini bangkit dan menyalakan lampu, Alpha itu langsung mengambil alih tangan Boruto yang kini di pegang terus oleh empunya. Jari lentik itu mengeluarkan darah, membuat Mitsuki panik.
"Kenapa bisa begini?" Mitsuki menggenggam jari tengah Boruto, dirinya langsung dengan cepat membawa Boruto berdiri. Kemudian langsung memasukkan jari lentik itu kedalam mulutnya.
"Maafkan aku, aku tidak bermaksud mengagetkanmu." Lanjut alpha itu.
"Aku juga tidak Tau, mungkin Karna aku lapar jadinya aku tidak fokus." Jawab Boruto, Boruto menatap kearah alpha dominan di sampingnya kini tangannya di taruh di wastafel. Ekspresi paniknya tidak terlalu ketara seperti tadi, namun ekspresi panik alpha itu lucu di mata Boruto.
Mitsuki terus mengguyur tangan Boruto dengan air dingin, Boruto tidak sakit. Dirinya kebal, Luka kecil seperti itu saja kecil untuknya.
"Aku ambilkan plaster sebentar," Ujar Mitsuki. Beberapa saat setelahnya mitsuki kembali dengan plaster di tangannya, dengan cepat Boruto menarik tangannya setelah plaster itu terpasang di jarinya. Dirinya masih tidak mau berdekatan dengan alpha itu, lagian kenapa sih dia ikut bangun tengah malam begini? Orang gila.
Mitsuki sedikit kecewa kala tangan kecil nan lentik itu tidak berada di genggamannya lagi.
"Kau lapar ya?"
Boruto tak menjawab dirinya berlalu Pergi dengan piring di tangannya.
Mitsuki menghela nafas, dirinya tadi hanya kedapur untuk membuat kopi. Tapi baguslah jika dia melihat Boruto merasa lapar begitu, Mitsuki mengambil botol minum di kulkasnya setelah dirinya selesai membuat kopi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lily of the valley ( Omegavers )
RomanceBoruto adalah omega yang sepertinya selalu mendapatkan kesialan, Orang tuanya telah meninggalkannya dahulu waktu dirinya Masih berusia 6 tahun. dahulu dirinya adalah orang yang mampu, bisa di bilang kaya. Karna ayahnya adalah seorang pengusaha sukse...