Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✦ . . ˚ . . ✦ ˚ . ★⋆.
. ˚ * ✦ . . ✦ ˚ ˚ .˚ . . ˚ . ✦
Aku akan kembali.
Beberapa kali aku gagal.
Aku pasti akan kembali.
-ˋˏ✄┈┈┈┈┈┈┈
Aku kembali membuka mataku, melihat diriku masih terlelap dalam air. Rasanya begitu sesak dan menyakitkan. Aku tidak lagi melihat ada cahaya. Aku tidak lagi mendengar suara. Aku sendirian di dalam kegelapan.
Tapi, ini belum berakhir.
Aku berusaha untuk berenang tanpa arah. Aku hanya perlu mencari jalan keluar. Aku memang sendirian, tapi belum kalah. Ini semua belum berakhir, aku masih belum mati. Aku harus mencari jalan keluar.
Aku merasa telah menendang sesuatu yang keras.
Aku terus menendang sampai pada akhirnya aku keluar. Tubuhku membentur lantai dan basah kuyup. Aku keluar melalui cermin yang ditinggalkan oleh ibuku. Cermin itu menjadi retak dan ada pecahan-pecahan kecil. Aku sangat panik ketika mengetahui kalau cermin itu rusak.
Bukan karena akses untuk masuk ke dalam dunia mereka.
Tapi, aku bisa-bisa diomelin tante aku habis-habisan.
"Hwaa!! Bagaimana ini?!" Spontan, aku teriak histeris.
Sepertinya teriakan aku terlalu kencang sampai-sampai tante aku datang ke kamarku.
Iya, tante yang kulihat adalah orang yang pernah dilindungi oleh ibuku.
"Name, astaga! Nak, mengapa kamu basah kuyup?!"
Tante aku menghampiriku dan terlihat begitu khawatir, dia mengecek kondisiku.
Dia tidak marah?
"Aku baik-baik saja..."
Tanteku menghela nafas dengan lega.
"Tan, aku punya banyak pertanyaan. Aku perlu tante untuk menjelaskan semuanya, karena pada saat itu tante ada di sana."
Tanteku terlihat sudah pasrah dan mengangguk.
"Memang seharusnya kamu bertanya, jika memang kamu sudah mengalami apa yang dialami oleh ibumu. Tante berhutang banyak padamu dan itu harus dijelaskan. Mandi, ganti baju, tante akan tunggu di ruang makan."